Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com unclebonn.com: Opini
Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts

Saturday, June 29, 2024

Mau Memilih Jalan Satria atau Jalan Raja?

https://www.unclebonn.com/2024/06/mau-memilih-jalan-satria-atau-jalan-raja.html

Ini hanya sebuah refleksi tentang kehidupan. Jangan sampai teman-teman (pembaca-red) membayangkan tulisan ini menguak kisah pertarungan para satria seperti Gajah Mada, Kaum Samurai atau seperti kisah dalam film The Last Samurai atau Lord of the Ring. Seperti saya sebut diawal tadi ini hanya sebuah refleksi dari sebuah imajinasi.


Dalam prespektif saya, seorang satria dia adalah seorang pejuang sejati. Dia jujur pada dirinya, keukeuh dalam prinsip dan tegak lurus kepada garis komando.  Dia menaruh rasa hormat pada orang lain. Loyal pada tugas bahkan pada siapa yang memberinya tugas selama itu untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Atau untuk kebaikan bersama. 


Bagi yang bukan keturunan kaum ningrat atau bukan anak raja maka jangan bersikap dan berpikir bak raja. Itu sebuah kehampaan. Itu ilusi belaka. Maka tempuhlah jalan satria. Mulai belajarlah merangkak, bertahan,  bergerak dan bertarung sampai batas maksimal.  Gagal dan terjatuh itu biasa. Segera bangkit lalu terus berlari karena hanya pemenanglah yang bisa menciptakan sejarahnya sendiri. 


Pemilih jalan satria harus melewati tempaan : sakit memang harus dirasakan,  hinaan mesti di terima, diremehkan itu biasa dalam sebuah sudut pandang namun yang ditolak adalah putus asa. Itu jangan. 


Seorang satria harus bisa jaga dirinya agar mampu melindungi orang lain. Kebanggaan terbesar bagi seorang satria adalah berani berjuang untuk kepentingan banyak orang. Dia tidak mengejar pangkat dan jabatan dia berjuang menciptakan jalannya sendiri untuk kebaikan bersama. Seorang satria dia belajar memegang kata-katanya. Kata dan tindakan mesti sejalan. 


Spirit Gajah Mada adalah dasar para satria.  Untuk menciptakan namanya tak selamanya mesti menjadi raja. Namun tindakan besar itulah yang melampaui status dan jabatan. Dia adalah raja dalam alam pikirannya dan raja dalam tindakannya. 


Para raja dengan mentalitas kesatria dia itu sempurna. Dia adalah pemimpin berjiwa kesatria berkuasa bukan karena pemberian namun karena kepercayaan dan jalan panjang perjuangannya. Disaat itu dia bukan sedang bermegah tapi dia mesti berkarya.*


Baca juga opini menarik lainnya : Salam Hormat Kepadamu Pejuang Pemberani atau Personal Branding By Kang H Idea

                                                                           

Friday, June 28, 2024

Belajar dari Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Kita akan Tahu Apa Itu Takdir dan Nasib!

https://www.unclebonn.com/2024/06/belajar-dari-harvey-moeis-suami-artis.html

Harvey Moeis itu sebenarnya kaya sejak lahir.  Dia tidak butuh berdarah-darah sebenarnya untuk menjadi tajir melintir.  Harvey menikahi Sandra Dewi pada bulan November 2016. Dalam sebuah kisah, kata Sandra Dewi, ia menemukan tambatan hatinya diusia yang ke - 33 melalui doa. 


Pasangan ini sebenarnya jauh dari gosip, mereka hidup rukun dan bahagia. Hidup di rumah bak hotel berbintang. Pokoknya kedua sosok ini sudah menjadi panutan bagi pasangan muda lainnya. 


Melihat profil suami dari Sandra Dewi sebelumnya kenapa masih berbuat korupsi yang katanya merugikan negara sekitar 271 T?


Pepatah China bilang kaya itu mulia. Dengan kekayaan seseorang bisa menghidupi banyak orang. Dia bisa menikmati hasil jerih payahnya dengan orang yang ia kasihi bahkan dengan circle-nya. Sebaliknya kekayaan bagai dua sisi mata pedang.  Jika salah menggunakan maka akan melukai diri sendiri.  


Uang sama hal dengan kekuasaan. Semakin kaya dan berkuasa kecenderungan orang itu mendominasi dan ingin menguasai.  Ini sama halnya dengan kisah dalam bible tentang orang yang mengumpulkan harta. Harta yang dikumpulkan tidak pernah penuh dalam peti harta karunnya.


Kekuasaan itu seperti cerita dalam film White Snow tentang penyihir yang tidak mau tua dan berusaha tetap cantik.  Maka segala upaya dilakukan termasuk berusaha membunuh putri salju. Begitulah cerita pengantarnya.


Nasib dan Takdir


Soal nasib dan takdir ini saya tidak menggunakan referensi apapun. Ini hanya sebuah refleksi. Bisa diklaim oleh siapapun.  Bisa didiskusikan bahkan diperdebatkan. 


Nasib dalam sudut pandang saya adalah roda kehidupan. Jika terjadi perubahan dalam diri orang itu karena sebuah usaha dan anugerah dari Tuhan. Nasib berkaitan dengan untung dan malang dari seseorang.   Orang yang bekerja, berusaha dengan maksimal kemudian berdoa hidupnya akan berubah ke arah yang baik dan positif. Bonus dari kerja kerasnya dia bisa menjadi pemimpin dimana saja ia berada. 


Dia bisa menjadi orang sukses dibidang tertentu dan lain sebagainya. Karena nasib tidak permanen maka sebaiknya ia amanah dalam menerima tugas yang diberikan, ia juga berbagi kebaikan dan meminimalisir kecurangan dalam kehidupan di dunia ini. Tujuan dari kesuksesan (relatif) adalah kasih yang melayani sesama.


Sementara itu takdir berkaitan dengan kehidupan dan kematian. Setiap orang tidak bisa lari dari kematian. Takdir dalam kehidupan ketika seseorang diberikan secara absolut sebagai pemimpin dan karunia umur panjang. Dalam bahasa lugas dia dianugerahi previlese harta dan kuasa atas ijin semesta. Ini hanya terjadi pada orang-orang pilihan. 


Sehingga apapun kondisinya dia tetap eksis dengan segala anugerah yang dimilikinya.  Seorang tentara tidak akan mati terkena peluru di medan tempur jika belum ajalnya.  Seorang yang ditakdirkan menjadi pemimpin dia tidak akan pernah kalah dalam perhelatan politik. Seseorang yang ditakdirkan untuk kaya dia akan terus kaya sampai maut yang akan mengakhirinya. 


Namun ada satu hal yang mengakhiri kehidupan manusia yaitu kematian. Mati sebagai seorang pemenang atau sebagai seorang pecundang tanpa legacy yang menunjukkan eksistensi dan kesejatian diri?*


Baca Kisah Artis NTT yang mengharukan : Catatan Anak NTT Tahun 2016 : Mario G Klau, Kebanggaan Dan Asa Orang NTT

Baca Kisah Mama Boss Nia Ramadhani : Mengapa Nia Ramadhani Dan Suami Bisa Tersandung Kasus Narkoba? 

Monday, April 8, 2024

SMK Negeri 1 Pandawai (Smart Vocational School) dan Jalan Menuju Sekolah Unggul pada Tahun 2029 melalui Yayasan Pendidikan Astra

https://www.unclebonn.com/2024/04/smk-negeri-1-pandawai-smart-vocational.html

Hari ini kami dikunjungi oleh tim asesor dari Yayasan Pendidikan Astra Indonesia yang melakukan visitasi atas hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang sudah diisi oleh SMK Negeri 1 Pandawai.  pada bulan Desember 2023.


Visitasi yang dilakukan pada empat komponen utama yaitu Komponen Akademis (40%), Karakter (20%), Non Akademis : kecakapan hidup, seni budaya, dan komite (20%). Dan terakhir komponen Pendukung (20%).


Kami segenap guru dan pegawai menyambut tim dengan antusias. Walaupun SMK Negeri 1 Pandawai satu-satunya sasaran atau target sekolah yang akan menjadi sekolah binaan PT ASTRA INTERNASIONAL untuk jenjang SMK namun tidak membuat kami dian-diam saja. Kami telah bekerja keras untuk kedatangan tim asesor ini. Dokumen yang diperlukan disiapkan semaksimal mungkin. 


Menurut penjelasan mereka bahwa dari hasil visitasi ini akan dilakukan analisis kemudian pendalaman dan kesimpulan atau keputusan. Pada tahap selanjutnya akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Pemda Sumba Timur,  Dinas Pendidikan Kab. Sumba Timur dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 


Tahap awal Yayasan Pendidikan ASTRA akan mensosialisasikan beragam program yang akan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya dalam lima tahun kedepan. 


Yang jelas langkah awal program adalah penguatan kapasitas guru dalam proses pembelajaran.  Pada tahap ini, pihak Astra juga mencatat berapa jumlah guru penggerak atau calon guru penggerak yang ada di sekolah itu. Bentuk dukungan lain adalah pemenuhan kebutuhan sarana prasarana pendidikan, dan lain-lain. 


Pihak Astra juga akan menerapkan manajemen mutu sekolah menggunakan standar ISO 21001:2018 untuk sekolah binaan mereka. Menerapkan digitalisasi sekolah. Soal life skill, menjadikan seni tari dan menenun bagian dari kegiatan ekstrakurikuler. Menurut penjelasan mereka bahwa pembangunan pendidikan tidak boleh lepas dari local genius. Mereka juga meminta pihak sekolah menentukan konsentrasi/kompetensi keahlian unggulan nasional. 


Jika SMK Negeri 1 Pandawai sudah menjadi sekolah binaan PT. ASTRA Internasional, pihak asesor mengharapkan para guru jangan lelah dalam mengikuti berbagai pelatihan sesuai standar yang diterapkan oleh mereka. Mereka meyakini bahwa kondisi sekolah yang didominasi oleh guru-guru muda menjadi kekuatan tersendiri untuk berkembang lebih cepat dan maju. 


SMK Negeri 1 Pandawai memiliki target pada 2024 adalah membangun kualitas personalia guru. Menggagas SMK Negeri 1 Pandawai sebagai SMART Vocational School. SMART juga merupakan akronim dari S: System,  M : Managerial, A : Actuation,  R : Relevant, dan T : Technology


Bahwa kedepan sekolah akan membangun sebuah sistem pembelajaran,  menerapkan manajemen mutu sekolah dengan standar ISO, menggerakan sumber daya,  pendidikan yang link and match,  mengembang model pembelajaran Teaching Factory, dan lain-lain. 


Visi ini memang tidak mudah diterapkan bukan berarti tidak bisa dilaksanakan.  Jika memiliki kemauan, komitmen bersama,  semangat membara, profesionalitas dan itikad baik semua bisa diwujudkan. 


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua insan yang terlibat di dalamnya sudah mulai membangun sebuah tatanan baru (pendidikan) untuk masa depan anak bangsa yang gemilang. Terima kasih*


Sunday, July 16, 2023

Sebuah Catatan 16 Juli 2017 Saat Kunker Jokowi ke Sumba : Efek Domino dari Ambu Retang Berkah bagi Pak Jokowi

https://www.unclebonn.com/2023/07/sebuah-catatan-16-juli-2017-saat-kunker.html

Pak Jokowi mestinya bangga karena seorang perempuan Sumba secara tidak langsung telah “membumikan” dirinya di Pulau Sumba. Ibu Ambu Retang memang tidak tahu apa-apa tentang efek politis dari hasil yang diperjuangkannya : kalau usaha mewujudkan mimpinya untuk mendapatkan foto dengan presiden, memberikan efek domino positif bagi Pak Joko Widodo. 

Setelah impiannya tersebut terwujud, ia mengekspresikan dengan mem-posting foto dan video berdurasi singkat miliknya. Seketika, foto dan video di akun facebooknya menjadi viral. 


Baca Juga : Catatan Kunjungan Presiden Joko Widodo Ke Laipori, Sumba Timur Dan Energi Seorang Pemimpin


Sampai hari ini, foto dan videonya sudah mendapatkan 633 like, 122 komentar dan 110 kali dibagikan. Disaat yang sama, tulisan saya tentang perjuangan Ambu Retang yang di posting melalui akun facebook mendapatkan like 246, puluhan komentar dan 26 kali dibagikan. Tulisan saya dengan topik yang sama menjadi headline di Kompasiana. 


Saya juga mendapati tulisan saya yang berjudul, “Bapak Presiden Saya Juga….”, yang diposting oleh fan page, Kata Kita, mendapatkan lebih dari 3.000 like, ratusan komentar dan ratusan kali dibagikan. Sebagai seorang pegiat sosial media saya anggap ini suatu fenomena yang luar biasa untuk level Sumba.


Ini tidak sekedar “mem-viralkan” seorang ibu muda bernama Ambu Retang, dalam bahasa candaan teman-temannya, ibu Ambu sudah jadi “artis sesaat” tapi secara tidak langsung sudah memberikan insentif politik bagi Pak Jokowi yang sangat besar. 


Baca Juga : Presiden Jokowi, Pribadi Yang Tetap Membumi


Mengapa ini saya bilang insentif politik? 


Dalam dunia politik, seorang politisi berusaha sedemikian rupa bagaimana dirinya dikenal luas oleh masyarakat. Makanya ia berusaha blusukan kemana mana. Kalau bisa ia mendekati tokoh-tokoh tertentu untuk mempopulerkan dirinya. Agar tokoh tersebut bisa menjadi magnet politik bagi dirinya. 


Terlepas dari kunjungan kerja, kesederhanaan, sikap rendah hati dan kepekaan jiwa seorang presiden telah “menghipnotis” rakyat untuk menyerap energi dari seorang presiden. Dan energi itu berhasil didapatkan oleh rakyatnya. Jika jargon kampanye “Jokowi - JK" pada Pilpres 2014 lalu, JOKOWI adalah KITA maka tanggal, 12 Juli 2017 adalah manisfestasinya dari jargon itu.


Efek Domino Ambu


Secara teoritis teori efek domino Ambu Retang itu maksudnya jika seseorang mendapatkan pengaruh maka pengaruh itu akan dirasakan oleh orang lain. 


Baca Juga : Belajar Hidup Sederhana Ala Kaesang Pangarep Anak Presiden Joko Widodo


Namun dalam konteks ini, saya akan menjelaskan bahwa efek domino yang ditimbulkan oleh Ambu Retang adalah sugesti positif dan simpatik. Simpatik ini ditimbulkan oleh perjuangan Ambu Retang dan respon yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.


Suara “perjuangan” ibu yang bergetar dan penuh harap dan sikap welcome yang dinampakan oleh Jokowi tentu menimbulkan simpatik publik. Sugesti pun hadir dalam diri setiap mata yang melihat tentang drama singkat yang “mengharukan” itu. Setelah menonton  video itu orang memiliki hasrat yang sama yakni berdiri disamping Pak Jokowi.


Jarang loh presiden Indonesia yang sedekat itu sama rakyatnya. Bukan saja dekat tapi merakyat.


Insentif politik yang didapatkan oleh Jokowi atau dalam bahasa saya berkah politik bagi Jokowi tidak terlepas dari kekuatan media sosial. Media sosial hari ini menjadi alat demokrasi bagi siapa saja. Termasuk setiap individu yang “terkesima” dengan drama singkat perjuangan ibu Ambu Retang dalam usaha bertemu Jokowi. 


Baca Juga : Belajarlah Dari Presiden Joko Widodo Hai Generasi Muda


Bisa dikatakan, kunjungan presiden kali ini ke Sumba terbilang sukses.  Selain mewujudkan program Nawacita-nya secara tidak langsung menapakan kaki selangkah lebih maju dalam menghadapi Pilpres 2019. 


Kalau efek domino dari Ambu Retang memberi berkah bagi Pak Jokowi? Lantas berkah apa yang bisa diterima oleh Bu Ambu Retang, Pak?


Kalau saya sih, ibu ini mestinya diundangkan ke Istana Negara pas HUT RI! The End*


Ditulis pada tanggal 16 Juli 2017

Sunday, July 2, 2023

Sifat Seekor Kepiting

https://www.unclebonn.com/2023/07/sifat-seekor-kepiting.html

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Yang paling menarik dari kebiasaan ini adalah kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat. Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.


Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun... dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.


Baca Juga :  Keledai Dan Rubah


Begitu pula dalam kehidupan ini... tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Dengki atau iri hati adalah sebuah kata yang seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Di keluarga, seorang adik iri hati kepada kakaknya ketika orangtuanya membelikan sepeda baru buat sang kakak. Seorang teman iri hati ketika melihat rekan sebangkunya memperoleh nilai tertinggi dalam ujian di kelas. Di kantor, si A iri hati kepada si B karena B mendapatkan promosi jabatan dan seterusnya.


Orang yang dengki adalah orang yang selalu tidak bisa menerima kenyataan keberhasilan orang lain. Seharusnya kita bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan, sebaliknya kita malahan mencurigai mereka. 


Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.


Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya.


"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." 


(Yakobus 3:16)


Penulis : Panusunan Hutasoit / Facebook.com 

Tuesday, June 27, 2023

Keledai dan Rubah

https://www.unclebonn.com/2023/06/keledai-dan-rubah.html

Sekali peristiwa sang Raja Hutan, singa memerintahkan rubah untuk mencari makanan. Ia kelaparan. " Kau harus mencari makanan untuk saya. Kalau gagal, kau kumakan", kata singa. Dengan tergesa-gesa rubah mencari keledai. Setelah ketemu, ia membujuk keledai untuk bersama ketemu singa. "Sang Raja mau mengangkat engkau menjadi raja menggantikannya", bujuk rubah. Keledai tertarik. Ia pergi bersama rubah ketemu singa.


Namun, bukannya disambut dengan hormat. Singa justru hendak membunuhnya. Namun ia tidak berhasil. Singa hanya mampu merenggut telinganya. Keledai lalu lari ketakutan.


Tentu saja singa tidak puas. Kembali ia mengancam rubah mengembalikan keledai kepadanya. Rubah pergi lagi membujuk keledai. Tetapi keledai tidak sudi lagi ketemu singa. "Ia telah merenggut telingan saya", kata keledai. Rubah tidak berputus asa. " O, singa sengaja merenggut telingamu supaya mahkota nanti pas di kepalamu", kata rubah. Sang keledai kembali bersama rubah ketemu singa. Kali ini singa juga hendak membunuhnya. Tetap dia hanya berhasil memutuskan ekornya. Keledai lari ketakutan.


Untuk kali ketiga singa mendesak rubah mencari keledai. Masih dalam ketakutan keledai berkata: "Nggak mau. Kali lalu singa telah memutuskan ekor saya". "O, tidak apa-apa," kata rubah. "Dia memang memutuskan ekormu. Tetapi hal itu dilakukannya, agar kau bisa duduk di takhta".


Kembali keledai terbujuk dan menemui singa. Kali ini singa berhasil membunuhnya. Ia lalu memerintahkan rubah. "Kulitilah keledai itu. Lalu kumpulkanlah seluruh isi dalamnya untuk saya "


Dengan patuhnya rubah melaksanakan perintah itu. Ia mengumpulkan seluruh isi dalam keledai: paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan lain-lain. Ia lalu melapor kepada singa.


Singa datang memeriksanya. Tetapi ia tidak melihat otak keledai. Dengan marah ia bertanya: "Mana otaknya? Jangan-jangan kau sudah memakannya?"


Sang Rubah menjawab:"Memang ia tidak punya otak, Yang Mulia. Kalau dia punya otak, masakan sampai tiga kali ia datang menemuimu?"


Penulis : Andreas Anangguru Yewangoe

Tulisan lainnya : Payeti Adalah Putra Dari Kambaniru

Sunday, June 25, 2023

Menua Bersama di Sosial Media

https://www.unclebonn.com/2023/06/menua-bersama-di-sosial-media.html

Guys, parnahkah Anda berpikir sudah sejak kapan Anda pertama kali menggunakan platform sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya? Siapakah teman-teman facebookmu, misalnya yang pertama kali kalian undang menjadi teman akun sosial medianya? Pasti sudah pada lupakan? 


Kerap di waktu luang saya dan mungkin juga Anda mencoba mengingat kembali teman masa lalu saya atau Anda di sosial media. Kira-kira siapa dia dan sudah seperti apa kondisi dia saat ini.


Saya sendiri sudah menggunakan facebook sejak tahun 2009. Kira-kira sudah sekitar 14 tahun, guys. Kalau disandingkan dengan usia manusia sudah seperti anak remaja. Nah, bersosial media bukan soal usia tapi ini sebuah pengalaman. Bersosial media itu soal manajemen diri. Untuk apa kita bersosial media apakah untuk hal-hal yang berfaedah atau un-faedah. Pada hal ini kembali pada pribadi masing-masing, Guys.


Baca Juga : 6 Tips Ekstrim Menghadapi Masalah Gaji


Back to topic. Dulu yang menjadi teman facebook saya adalah teman kuliah, kemudian teman dekat dan selanjutnya kenalan atau sengaja searching untuk mendapatkan teman yang sesuai selera dan kepentingan. Bahkan seseorang dalam keluguan bersosial media bisa saja mencurahkan isi hatinya karena hubungan sosial itu. Jadi berbedakan antara hubungan sosial dan atau (ikatan) cinta kan?


Namun jika kita salah memanfaatkan platform sosial media kita bisa saja kehilangan jati diri, kehilangan teman bahkan harga diri. Kalau ditinjau dari segi ekonomi seseorang bisa mengalami kerugian. Karena sosial media ibarat pedang bermata dua. Jika tidak bijak dalam menggunakannya maka dapat melukai diri sendiri. 


Dalam konteks politik, sosial media bak imperium bagi dunia. Dia seperti dunia sesembahan bagi para user fanatiknya-nya. Tak terbantahkan disitu menjadi arena perang kata-kata, hujatan bahkan fitnah berseliweran. Seseorang bisa saja kehilangan pertemanan, menciptakan musuh baru bahkan kelompok kepentingan baru. Intinya tergantung pesanan.


Baca Juga : Dia Laki-Laki Ibunya


Dikelompok persahabatan atau pertemanan ada perilaku lovely disitu. Setiap mereka membangun komunikasi asyik dan ingin menciptakan romantika bagi komunitasnya. Menjadi katarsis untuk mengungkapkan perasaan. Mereka membentuk dunianya sendiri. Kelompok ini yang akan terus eksis dan berusaha mempertahankan eksistensi mereka. Kalaupun menua biarlah menua bersama.


Guys, jika menggunakan usia bersosial media saya, tentu kita sudah mengalami masa-masa atau periodesasi kehidupan, mulai remaja, menjadi milenial tua, berumah tangga bahkan sudah mulai memasuki usia pensiun. Bahkan teman-teman sosmed kita sudah harus pergi meninggalkan bumi untuk selamanya karena dipanggil sang Khaliq.


Salah satu teman saya saat itu masih ABG sekarang dia sudah menimang anak. Saat itu ia masih memiliki tubuhnya yang indah namun kini kelihatan makin subur. Mungkinkah ini indikasinya dia makin makmur dan bahagia? Hemmm.


Suatu hari ketika generasi pertama teman facebook dari akun saya tak sengaja bertemu disuatu acara resepsi pernikahan kita merasa aneh dengan penampakan diri masing-masing. Yang saat itu masih muda dan cantik dan si boy yang saat itu tampan dan atletis saat ini memang sih tampak anggun dan berwibawa namun soal fisik sudah berubah. Ada yang sudah mengalami penggundulan kepala dan ada juga yang boros soal usianya. 


Baca Juga : Dyra Juliani


Pada akhirnya kita sadar bersama. Bahwa kita sudah dimakan usia. Ada yang masih setia mengikuti unggahan status sosial dari kita masing-masing dan ada juga yang sudah lupa dan berusaha melupakan. Karena punya memory yang pahit dengan seseorang. Bahkan ada yang saling blokir. 


Untuk dirimu dan semuanya yang masih setia bersama di sosial medianya mari kita menua bersama. Terus rawat pertemanan dan jauhilah kata-kata sinis dan benci. Perbanyak humor nun santun agar otak segar, fisik bugar dan mental kuat sekiranya dapat memperpanjang usiamu,  usia kita masing-masing. Amin.

Thursday, February 9, 2023

Salam Hormat Kepadamu Pejuang Pemberani

https://www.unclebonn.com/2023/02/salam-hormat-kepadamu-pejuang-pemberani.html

Saya kadang tanya kepada mereka, keberanian seperti apa sehingga kalian berani menantang arus? 


Jawabnya: "Kekuatan kami itu kemanusiaan. Demi NKRI, demi Pancasila dan demi keberagamaan kami berjuang." 


Baca Juga : Seandainya Syahrini Jadi Anggota DPR


Menantang pendapat mayoritas (agama) tertentu bersiaplah dengan segala konsekuensinya. Di-bully, dicap kafir, pengikut aliran sesat, liberal, diteror itu akan menjadi santapan hari-hari. Bagi saya yang memiliki perasaan yang "melankolis" saya harus beri label untuk mereka yaitu pemberani. Mereka pejuang sekaligus pemberani.


Mereka mendudukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi sekalipun itu harus melampaui agama. Agama memiliki ruang tersendiri dalam konteks hubungan antar sesama anak bangsa. Semakin kita fanatik semakin sulit kita membaur dengan orang lain. Malah menebalkan dinding perbedaan. 


Baca Juga : Seandainya Saya Seorang Politisi


Bagaimana kalau di otaknya ia sudah bilang: "loe-kan kafir" di hari lain ia berteman dengan orang yang sudah dicapnya kafir. Orang seperti apakah dia ini? Munafik-lah.


Disinilah para pemberani hadir. Mereka tidak mau bermain di wilayah abu-abu. Mereka risih dengan tingkah laku para kaum yang sok-sok religius tapi menampilkan wajah bengis. Mereka tahu bahwa kemanusian kita itu satu. Dan agama saharusnya beriringan dengan kemanusiaan. Yang merangkul dan menolong. 


Baca Juga : Menanti Oase Di Tengah Padang Politik


Kepadamu hai pejuang kami selalu memperhatikanmu. Kami juga akan membela dan melindungi saudaramu. Kami menjaga mereka bukan dengan pentungan dan batu. Kami akan menjaga mereka dalam persaudaraan yang hangat. Persaudaraan dalam kemanusiaan. Maka dari hati yang paling dalam saya ucapkan : Salam hormat kepadamu pejuang pemberani.*



Thursday, January 26, 2023

Mantan yang Baik

https://www.unclebonn.com/2023/01/mantan-yang-baik.html

Saya beberapa tahun lalu mengidolakan Chelsea, Real Madrid dan Liverpool. Karena suatu peristiwa (pupus juara) akhirnya saya kembali memilih sang mantan, Manchester United (CLBK) dan Barcelona (idola baru) karena ada Messi-nya.


Di saat saya menikmati remah-remah kisah masa lalu dengan sang mantan, mereka yang ditinggalkan berubah menjadi tim yang kuat dan bermental juara.


Lantas apa saya mesti kembali ke hati mereka demi sebuah kepuasan karena kenangan yang sempat mengisi ruang hati?


Baca Juga : Apakah Jan Ethes Penerus Tahta Dan Singgasana Pakde Jokowi?


Sebagai mantan yang baik sikap saya adalah memberi ucapan selamat, dukungan moril, semakin memotivasi mereka agar mereka kian sukses dari hari ke hari. Tak lupa, saya akan berdoa buat mereka semua.


Politik dan sepak bola itu dua bidang yang berbeda. Tapi proses untuk menuju "goal"-nya nyaris sama. Teknik, strategi dan intrik-intrik dipakai agar bisa keluar sebagai jawara. 


Bedanya sepak bola dengan politik pada aturan baku yang harus ditaati bersama yaitu fair play dan menjunjung sportivitas. Dalam politik dinamikanya begitu cair. Sehingga jalan pintaspun dianggap pantas. Mestinya seorang politisi belajar bagaimana menjadi seorang pemain sepak bola yang teguh pada nilai-nilai olahraga.  Walaupun tensi pertandingan panas disertai agresivitas tinggi mereka tetap komit dengan aturan yang ada.


Baca Juga : Bahasa Rakyat, Modal Sukses Untuk Para Calon Legislatif


Mereka memberi respect dan reward kepada para pemenang dan akan berkompetisi secara sehat demi sebuah kehormatan dalam episode kompetisi yang akan datang. Bukan ingin melakukan sabotase dengan ajakan seperti orang yang gagal move on.


Bukan karena kita mantan juara dan "penguasa" kompetisi kita jadi alergi dengan sang juara baru dengan tampilan permainannya yang cantik, kalam dan memukau. Omegot!


Waingapu, Januari 2017


Monday, January 23, 2023

Seandainya Syahrini Jadi Anggota DPR

https://www.unclebonn.com/2023/01/seandainya-syahrini-jadi-anggota-dpr.html

Saya berharap dengan sungguh mulai malam ini, di bawah pohon Kersen saya berimaji seandainya pada pagelaran pemilihan legislatif (Pileg) 2019 nanti ada nama Syahrini terdaftar sebagai Caleg anggota DPR RI periode 2019-2024 dari salah satu Parpol. 

Saya yakin ketenaran, pesona, kecantikan, ditambah lagi stock harta yang melimpah mampu membawa Syahrini ke kursi empuk wakil rakyat di senayan.  Itu baru, sesuatu....


Baca Juga : Apakah Jan Ethes Penerus Tahta Dan Singgasana Pakde Jokowi?


Itu bisa saja terjadi. Ukuran Syahrini cukup butuh modal 20 - 30 Miliar. Kecil itu. Karena Syahrini sudah punya modal popularitas yang tinggi. Cukup bilang, "maju mundur - maju mundur, cantik...cantik" sudah bisa meraup suara dari masyarakat. Itu juga keunggulan Syahrini.


Tak masalah track record, yang penting keterwakilan. Selain keterwakilan kita butuh suasana yang menghibur, adem dan warna baru. Daripada lihat ada anggota yang suka marah-marah, mungkin Syahrini bisa menjadi alternatif wajah yang mendekatkan pelayanan. 


Baca Juga : Kisah Seorang Calon Legislatif 


Kelebihan Syahrini itu ia tahan uji dan tidak mudah marah. Semarah-marahnya Syahrini, lebih menakutkan senyuman saya. Marahnya Syahrini adalah tontonan yang memikat hati publik. Suaranya tidak memekakan telinga tapi menggairahkan.


Tahun 2019 adalah tahunnya selebritis. Kenapa? Karena masyarakat ingin ketenangan dan kesejukan bernegara. Artis itu murni  berpolitik tidak suka mempolitisasi keadaan. Bagamana mungkin mereka mau menciptakan chaos? Sedangkan gen mereka mewarisi alam yang riang gembira. 


Baca Juga : Apa Itu Bonus Biologis?


Mereka hanya suka bagaimana berdandan necis untuk memproduksi situasi yang cetar membahana plus aroma parfum yang menyengat hidung. Apa salahnya kalau mereka seperti itu? 


Mana lebih baik suara kritikan yang membabi buta atau tampilan ayu seperti wajah Syahrini? Gimana mas bila diminta coblos Syahrini? Aku sih Yess!


Baca Juga : Bahasa Rakyat, Modal Sukses Untuk Para Calon Legislatif


Waingapu, 23 Juni 2017

 

Thursday, December 22, 2022

Sebuah Catatan 17 Desember 2017 : Natal Dalam Kesederhanaan

https://www.unclebonn.com/2022/12/sebuah-catatan-17-desember-2017-natal.html

Membaca artikel yang ditulis Pdt. Andreas Anangguru Yewangoe yang diberi judul, Mengapa Kita Tidak Perlu ke Monas Merayakan Natal, pesan yang disampaikan menarik dan sarat makna. Alasan utama yang disampaikan oleh Pak Pdt Andreas adalah alasan teologis. Natal dalam konteks Kristen adalah inkarnasi Ilahi (Allah Bapa) menjumpai manusia yang hina-dina, berlumuran dosa. Justru karena itulah ia dilahirkan di kandang domba. Ia tak memilih dilahirkan di Istana yang megah. Dan menurut saya Allah mencitrakan diri-Nya pribadi yang sederhana.


Baca Juga : Kasih Nyata Seorang Saudara Seindah Kasih Natal


“Kembali ke Monas”


Mestinya kita bersyukur Pemprov DKI memiliki niat adil menawarkan kepada umat Kristen menyelenggarakan perayaan Natal di Monas  (Monumen Nasional). Dasar hukumnya Peraturan Gubernur (Pergub) No. 186 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Kawasan Monumen Nasional, ditetapkan kembali bahwa Monas dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan, sosial, budaya, dan keagamaan.


Jadi agama apa saja boleh melaksanakan kegiatan keagamaan di Monas. Anehnya PGI sebagai organisasi yang memayungi gereja Kristen di Indonesia menolak rencana Pemprov DKI tersebut. Alasan seperti diberitakan oleh media online terkemuka Indonesia baik viva.co.id, detik.com, merdeka.com maupun tribunnews.com kuatir adanya politisasi agama. 


Baca Juga : Pria Di Gubuk Sederhana Itu


Saya pun masih menunggu sikap KWI (gereja Katolik) terkait niat baik dan adil Pemprov DKI itu. Apakah gereja Katolik mengambil bagian atau bersikap yang sama seperti PGI? Ditunggu kabarnya.


Pak Pdt Andreas dalam tulisan tersebut tidak secara gamblang menyatakan adanya nuansa politik dalam rencana natal di Monas. Tapi beliau lebih menekankan kesederhanaan dalam merayakan natal. Natal tidak perlu bersukaria di tengah kota. Kita berbagi kebahagiaan di rumah, orang lain disekitar bahkan sesama manusia. 


Natal itu umat Kristen atau kaum kristiani harus peka dengan kehidupan manusia yang menderita, yang susah dan tertekan dalam tata kehidupan hari ini. Ini yang mesti menjadi perhatian umat Kristen Indonesia melihat sesama dalam kacamata kemanusiaan. 


Jika Pemprov DKI memiliki pos dana untuk natal, sebaiknya dana itu di serahkan ke gereja dan dengan dana itu gereja menyumbangkan untuk korban gempa di Sukabumi,  masyarakat korban letusan gunung Agung di Bali, atau warga negara yang sakit dan membutuhkan uluran dana. Dan inilah perwujudan  kasih Natal yang sesungguhnya.


Selamat menyongsong Natal dan Salam Damai


Waingapu, 17 Desember 2017


Friday, December 16, 2022

Berpolitik ala Sinterklas

https://www.unclebonn.com/2022/12/berpolitik-ala-sinterklas.html

Sosok Sinterklas atau Santa Klaus itu identik dengan Natal. Sosok yang digambarkan berperawakan tambun,  berjenggot putih dan mengenakan penutup kepala panjang seperti yang teridentifikasi hingga hari ini. Sinterklas juga dikenal suka bagi-bagi kado (hadiah) natal kepada anak-anak. Terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu. Sinterklas itu pribadi yang baik dan juga suka menghibur orang lain.


Tulisan ini bukan membahas siapa sosok Sinterklas itu melainkan mengeksplorasi sekaligus mengelaborasi sosok Santa Klaus kedalam praktik politik dalam versi Penulis Jalanan. Setelah Anda membaca silahkan Anda pula yang mengkonfirmasi perihal ini. 


Baca Juga : Kisah Seorang Calon Legislatif


Baiklah. Politik hari ini dalam menyambut pesta demokrasi  (Pemilu serentak) dinamikanya begitu cair. Panasnya Pilpres 2014 sepertinya tidak kebawa di tahun 2019. Mungkin karena sumber-sumber hoax dan akun-akun yang menyebarkan konten hate speech secara masif sudah dan sedang dibasmi oleh badan cyber nasional.


Ada nilai plus dengan diselenggarakan Pemilu secara serentak baik soal efisiensi anggaran maupun soal dinamika politiknya.  Pemilih tidak lagi terpolarisasi ke salah satu kubu (partai pendukung) tapi sampai pelaksanaannya para calon legislatif yang turun ke lapangan begitu cair untuk mendapat dukungan masyarakat pemilih dari pendukung Capres-cawapres manapun.


Politik ala Sinterklas 


Dengan dinamika yang cair seperti ini, perilaku pemilih akar rumput agak sulit ditebak. Terutama pertarungan perebutan suara pada kantong-kantong suara di daerah kota. Isu soal agama, suku ataupun etnis tidak laku kalau pun ada tidak akan signifikan. Masyarakat lebih melihat sosok dan keterlibatannya secara sosial : modal investasi sosial. Kalau orang baru dia perlu siap banyak modal (duit) dan tidak boleh lupa sikap profesionalitas dan soliditas tim suksesnya. Kalau tidak, duit itu bisa menguap tanpa hasil.


Baca Juga : Politisasi Ala Politik Ikan


Politik ala Sinterklas itu politik momentum. Dalam ceritanya Sinterklas itu memang orang baik. Orang yang suka menolong orang lain. Berbicara kebaikan adalah perilaku alamiah manusia. Tapi politik itu soal insting. Dia berbicara momentum atau peluang. Kalau bahasa yang pas manusia itu naluri harus tajam seperti pebisnis berani berspekulasi dengan target jelas. Tentu melalui analisis fundamental dan teknikal  (haha apa mau belajar Forex Trading?) Ya memang ada hubungannya (demand and suply).


Sinterklas itu membantu orang lain yang susah. Ia hadir dalam “kegelapan” malam. Maksudnya rahasia. Seorang pemimpin yang digambarkan sebagai Sinterklas adalah pemimpin yang gemar bagi-bagi “berkat”. Sinterklas itu dalam ceritanya memang orang kaya. Dengan harta berlebihan dia berbagi dengan orang lain. 


Baca Juga : Harta, Tahta Dan Wanita


Bagi-bagi berkat itu ada dua versi. Jika orang yang sudah lama dan sering membagi “berkat” akan dicap tukang amal. Jika karena situasional (situasi yang diciptakan) dia akan dicap sebagai tukang bayar. Konstituennya akan dicap pasukan bayaran. Dan ingat tentara bayaran hanya akan setia pada siapa pembayar terbesar. 


Kesimpulannya apa? Sinterklas politik itu harus tanggap pada momentum. Orang susah tidak mendengar janji Anda tapi setia pada bukti nyata. Tapi patut diingat kebaikan yang dilakukan dengan tulus biasanya tersebar tidak akan menguap dan dia akan mencari dan kembali kepada pemiliknya. 


Waingapu, 15 Des 2018

Thursday, December 15, 2022

Final Piala Dunia Qatar 2022 Mempertemukan Argentina vs Prancis. Lantas siapa pemenangnya?


https://www.unclebonn.com/2022/12/final-piala-dunia-qatar-2022.html

Kemarin setelah pertandingan semifinal antara Argentina versus (vs) Kroasia hasil akhir Argentina menang 3 - 0 dan lolos ke final Piala Dunia 2022 di Qatar (18/12/2022 pukul 23.00 WIB). Lalu saya bilang distatus Facebook tidak ada lagi kejutan.  


Kenapa? Bagi saya Prancis terlalu kuat atau tangguh buat Maroko.  Itu ibarat disuruh bertanding di atas ring tinju antara Floyd Mayweather Jr vs Conor McGregor yang digelar pada tahun 2017 silam. Mayweather menang TKO. Level dan tradisi sepak bola Prancis itu berbeda dengan Maraco. 


Berdasarkan rilis terbaru yang dikeluarkan oleh badan sepak bola dunia, FIFA 2022, Prancis berada di peringkat ke-4 dunia, sementara itu Maroko di peringkat ke-22 dari 61 negara. Kemudian sepak bola di Prancis sudah maju.  Club-club Liga Prancis diisi pemain-pemain top dunia, Lionel Messi salah satunya dan beberapa nama beken lainnya.


Jadi memang beda kelas antara Prancis dan Maroko.  Semifinal dini hari tadi membuktikan Prancis berhasil membungkam "Singa Atlas", julukan untuk Timnas Maroko.  


Kita juga bisa merasakan atmosfer penonton kala menonton Prancis vs Maroko yang datar-datar saja.  Suasana terasa berbeda kalau kita menonton pertandingan Timnas Argentina, Brazil atau Portugal.  Energinya berbeda, energi atau feel-nya dapat. Di sosial media pasti ada gontok-gontokan, sindiran tajam atau berbagai kata-kata nyinyiran.  Pada pertandingan Prancis vs Maroko tak ada meme-meme kocak yang dibuat untuk pemain tertentu seperti yang selalu terjadi pada CR7, Neymar Jr atau Lionel Messi. 


Sebelumnya pecinta sepak bola bahkan masyarakat dunia berharap final ideal FIFA World Cup Qatar 2022 kali ini Argentina vs Prancis. Dan terealisasi. Final yang prestisius dan sama-sama berusaha merengkuh bintang 3. Atau mengejar titel Piala Dunia ketiga untuk negaranya masing-masing. 


Kita juga tak mau, pemenang Piala Dunia 2022 seperti juara Euro 2004, Yunani. Mereka juara setelah itu redup.  Kita berharap yang jadi juara dunia mereka yang punya tradisi kuat dalam sepak bola dan kerap melahirkan bintang-bintang sepak bola dunia yang mampu mengundang decak kagum karena peragaan skill mereka dalam mengolah si kulit bundar itu. 


Lantas siapa pemenang Piala Dunia Qatar 2022 ini?


Secara komposisi team dua negara ini (Argentina dan Prancis) terbilang komplit.  Sama-sama punya pemain bintang.  Banyak pemain timnas kedua negara ini bermain di liga-liga top Eropa. 


Peluang kemenangan menurut hitung-hitung saya fifty-fifty.  Sama-sama memiliki peluang untuk juara. Namun yang menentukan sosok-sosok pemain kuncinya.


Pada tahap ini saya akan menjagokan Argentina.  Argentina memiliki Messi. Messi memiliki pengalaman, jam terbang,  skill dan ambisi untuk dirinya dan Argentina. Timnas Argentina memiliki seorang pelatih bertangan dingin seperti Lionel Scolani.  Punya rekam jejak mentereng bersama Timnas Argentina. Si arsitek memahami potensi anak asuhan.


Lionel Messi juga merupakan sosok pemimpin lapangan yang disegani oleh anggota squad timnas sehingga tidak ada faksi-faksi di ruang ganti. Semua orang (pemain) menyayangi Messi bahkan mungkin siap mati untuk Messi. 


Prancis memang punya kualitas tapi tidak memiliki kedalaman squad seperti Argentina baik secara teknis maupun non teknis.  Unjuk individual di lapangan masih terlihat. Sektor-sektor vital lapangan banyak diisi pemain muda yang belum berpengalaman dalam level pertandingan akbar sekelas piala dunia.



Kesimpulannya kemungkinan pemenang FIFA World Cup  Qatar 2022 tak lain adalah Argentina. Banyak doa dari penikmat sepak bola dunia dan semesta meridhoi eksistensi Lionel Messi untuk merengkuh piala dunia sehingga LM10 bisa dinobatkan sebagai dewa sepak bola dunia. Amin.*


Baca Juga : 

Pojok World Cup Qatar 2022

Semua Memang Sayang Messi






Sunday, December 4, 2022

Personal Branding By Kang H Idea

https://www.unclebonn.com/2022/12/personal-branding-by-kang-h-idea.html


Waktu saya SMA branding saya adalah anak pintar. Saya pernah rangking 1 di kelas. Tapi tidak selalu. Kadang jeblok juga sampai rangking 5. Tapi kalau ada pertandingan cerdas cermat, selalu saya yang jadi wakil sekolah. Mungkin ada 10 trofi yang saya tinggalkan di sekolah.

Ada adik kelas saya yang pintar, selalu rangking 1. Tapi dia tidak pernah jadi anggota tim cerdas cermat. Apakah guru-guru tidak adil? Bukan. Selain pintar, saya dulu rajin cari acara cerdas cermat. Begitu ada, saya usul kepada guru untuk ikut. Guru pasti setuju.


Apa untungnya? Supaya saya bisa bolos. Belajar di kelas itu siksaan. Pelajaran sekolah itu sebagian besar menyiksa. PMP, PKK, PSPB dan segala macam itu kan bulshit saja isinya. Gurunya juga tidak menarik. Matematika dan fisika pun kadang saya sudah kuasa materinya sebelum guru menjelaskan. Jadi sekolah itu siksaan. Saya harus cari cara untuk kabur dari sekolah. Ikut cerdas cermat, kalau bisa sampai final, memberi saya kesempatan untuk bolos sampai 2-3 hari.


Itu praktik personal branding di masa awal hidup saya.


Personal branding itu adalah membuat orang tahu kemampuan kita. Lebih dari itu, membuat orang mengakuinya. Caranya, dengan memberi bukti yang meyakinkan. 


Tidak hanya skill, tapi juga soal nilai yang kita anut. Promosikan nilai itu. Ada yang setuju, ada yang tidak. Yang tidak setuju bukan target branding kita. Biarkan saja. Fokus pada orang-orang yang setuju dan cocok dengan kita. 


Jadi kita tidak memoles diri kita dengan sesuatu yang bukan diri kita. Ini soal menunjukkan siapa kita, dengan kemasan yang bagus. Bukan seadanya. Tapi juga bukan sekadar memamerkan kemasan tanpa isi. Itu namanya menipu. 


Langkah awal untuk personal branding adalah dengan mengenali keunggulan kita dan yakin kita unggul di situ. Sering orang tidak yakin, karena merasa ada yang lebih hebat. Itu salah. Orang hebat ada banyak. Tidak mungkin kita jadi nomor satu. Tapi kita memang tidak perlu jadi nomor satu. Cukup jadi orang yang lebih baik dari banyak orang. Orang yang tidak lebih baik dari kita itulah yang jadi target pasar kita. 


Sesederhana itu.


Penulis Kang H Idea / Facebook.com


Baca Juga Tulisan Kang H Idea : Dinar-Dirham, Soal Apa Dan Kenapa?

Friday, December 2, 2022

Jimat Merah untuk Para Jomblowan, Kakanda Mau?

https://www.unclebonn.com/2022/12/jimat-merah-untuk-para-jomblowan.html

Senyum dulu donk sebelum Anda membaca,😊😊😊


Menjadi jomblo itu sebenarnya bukan sesuatu yang perlu disesali karena itu bagian dari dinamika dan proses hidup. Tapi soal ini dimata orang tua tentu beda persepsinya. Bagi orang tua yang melihat anaknya kalau sudah dewasa tapi belum memiliki pacar kadang mereka terpaksa menunda kematiannya. Maksud pengen tuntaskan dulu masalah anaknya. Dan itulah tanggung jawab moril para orang tua kita.


Kadang menjadi jomblo itu asyik dan merasa asyik sendiri. Bebas tanpa ikatan. Mau kemana tak ada orang yang melarang. Kalau ekonomi masih pas-pasan tak ada yang minta ditraktir saat momen ulang tahun, atau apalah. Yang penting dompet aman dari pengeluaran. 


Baca Juga : Obat Kuat Untuk Pasangan Baru, Joss


Salah satu faktor penyebab orang “nyaman” menjadi jomblo adalah soal psikologis. Ada beberapa hal terkait masalah psikologis ini. Pertama, mungkin ia pernah disakiti atau dikecewakan oleh mantannya. Kedua, tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya. Dan terakhir pada umumnya laki-laki, termasuk saya yakni soal ekonomi atau pekerjaan tetap. 


Begini saudara,


Pacaran itu suatu proses untuk saling mengenal yang dilandasi itikad baik dan rasa tanggung jawab, saling mengerti,  saling memahami antara dua insan itu yang latarnya dimulai dari rasa saling suka dan bermuara pada cinta itu sendiri.


Baca Juga : Cerita Untuk Sang Mantan


Nah, kalau kamu memiliki perasaan seperti yang saya sebutkan di atas maka “mulailah” jangan takut bayangan, coy. Gunakan “jimat merahmu” untuk menghilangkan hantu yang bernama takut itu. Padahal wanita yang kamu taksir itu menunggu penuh harap bahkan dia sudah membaca beberapa “ayat suci” apakah kamu itu jodohnya atau bukan?


Jangan minder dengan performa Anda. Wanita tidak selamanya patok standar tinggi soal fisik. Intinya diusiamu sekarang loe harus manly, mandiri, setia dan penuh cinta. Benarkan ladies? Main mata dulu untuk Unclebonn! Please! 😂😂😂. 


Baca Juga : Sephia


Begini Broder. …


Kita harus tahu juga psikologi dan tingkah laku wanita. Cewek ABG itu akan puas kalau dirinya banyak “ditembak” cowok. Mahasiswi akan memprioritaskan cowok ganteng dan sedikit badly (badboy). Cewek yang mau nikah so pasti pengen lelaki yang serius, mandiri, mapan, setia dan penuh cinta, soal fisik itu ke sekian. Kalau dapat Varel Bramasta anggap saja itu bonus dari doanya.


Nah, jomblowan ayo dong mainkan jurusnya. Ingat jimat merah yang saya bilang sebelumnya itu.


Apa maksudnya jimat merah itu Unclebonn? Keberanian maksud saya, bukan jimat dari Pesulap Merah. Jadi laki-laki itu harus berani sebagai risk taker (pengelola resiko). Bukan duduk manis saja. Mana ada cewek datang dan bilang ke loe : “eh kaka cinta beta do!”.


Baca Juga : Ku Cinta Caramu


Saya yakin semua perempuan yang baca tulisan ini akan bilang, “parsetan dengan kau.” Nah begitu kira-kira maksudnya jimat merah. Tunjukkan merahmu jangan terus bermuram durja. Ingat umur kak! 

Seandainya Saya Seorang Politisi

https://www.unclebonn.com/2022/12/seandainya-saya-seorang-politisi.html

Hujan di 2 Desember 2018 benar-benar membuat saya merasa begitu damai. Hujan berkat namanya. Hujan yang memberi harapan dan kehidupan bagi kaum papah dan petani. Hujan yang akan membuat bumi ini hijau dan indah. Hujan yang akan membuat pohon dan tanaman tumbuh hijau dan kelak akan berbunga dan menghasilkan buah. Semua akan dinikmati oleh seluruh ras manusia tanpa mempedulikan sisi-sisi primordialnya.  Dan saya yakin itulah kehendak ilahi yang nyata.


Kala membayangkan harapan dan keindahan itu, tiba-tiba saya mendapatkan “ilham” tentang konsep berpolitik secara kristiani. Berpolitik dilandasi nats-nats kitab suci dengan nilai-nilai Alkitabiah-nya: mengasihi sesama dalam kemanusiaan. 


Saudara, kali ini anggap saja saya orang yang tiba-tiba  mendadak religius dalam kata-kata. Dan menurut saya itu lebih baik daripada kata-kata itu mengandung ujaran kebencian padahal penampilan saya begitu religius. Itu namanya aneh anaknya ajaib.


Manusia jika ingin memiliki pengetahuan dia mesti takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan  (Amsal 1 : 7). Seseorang yang berhikmat pernah bilang kepada saya jika kamu mau melayani sesamamu tanpa pamrih kamu harus memiliki cinta (hati). Jika hatimu senantiasa dipenuhi kedengkian, penuh kecurigaan, kompetisi tidak sehat niscaya hatimu akan kuasai oleh roh gelap. Ketika itu terjadi, kamu akan anggap manusia bukan lagi sesama tapi sudah dianggap serigala bagi yang lain.


Baca Juga : Menjadi Sombong Itu Penting, Guys


Kaum kristiani dikenal dengan hukum kasihnya. Kasih tanpa batas sebagai muara dari seluruh ajaran Yesus Kristus. Namun dalam politik hukum kasih itu tabuh. Berbicara kasih dalam  politik seperti air susu dituangkan kedalam bejana berisi racun. Sebuah kebaikan yang sia-sia. Tapi percayalah dengan kuasa-Nya tak ada yang mustahil. 


Politisi harus sering ke tempat ibadah untuk mendengarkan hikmat bukan mendatangi tempat ibadah dan menjadikan tempat ibadah sebagai arena berpolitik. Jika tempat ibadah yang suci dijadikan arena menggagas siasat politik apa sih esensi rumah ibadah itu?


Yesus Kristusnya pernah marah dengan kata-kata dan tindakan ketika ia melihat bait suci di Yerusalem dijadikan pasar oleh kaum Yahudi saat itu. 


Mungkin dalam politik hari ini orang bisa saja membangun narasi bahwa pasar adalah tempat masyarakat mencari kehidupan? Tapi bukan ditempat ibadah kan? Sama hal dengan politik. Berbicara politik itu berbicara kekuasaan atau pembagian kekuasaan. Apa soal perebutan kekuasaan harus di tempat ibadah? Saya yakin ketika berpolitik membawa-bawa agama sentimen akan menjadi lebih luas dan sensitif. Karena dogma agama berbeda-beda sehingga orang lebih terikat pada rantai agama masing-masing. 


Mungkin saja, Yesus Kristus marah saat itu karena manusia sudah dianggapnya mau merendahkan sisi religiusitas tempat ibadah.Tempat suci Tuhan yang agung dan mulia berada. 


Memang menjadi politisi dengan prinsip-prinsip kristiani itu sulit dan berat. Kalau seorang politisi Kristen mau mendasar diri pada ajaran Bible 1 Korentus 13 : 1 - 13 (Menyoal Kasih) si politikus itu bisa mati lemas. Justru karena itulah orang selalu bilang pisahkan ajaran agama dan politik. Karena di politik ada bisnis politik dan politik bisnis,  ada gagasan perangnya “membunuh atau dibunuh”. Lantas apakah agama mengajarkan demikian?


Lalu bagaimana dengan manifestasi politisi kristianinya Unclebonn?  Jika ada kesadaran takut akan Tuhan Anda akan melaksanakan ajaran kasih itu. Peduli pada kaum papah dan sesama. Menerima apa yang menjadi hak Anda. Tidak mengambil yang bukan miliknya. Memberi kepada mereka yang berkekurangan. Intinya mengasihi sesama manusia tanpa pamrih. Seseorang yang tidak alergi dengan eksistensi orang lain.


Seorang Kristen yang taat itu seluruh hidupnya akan meneladani sosok Yesus Kristus. 


Ini seandainya kalau saya menjadi seorang politikus kristiani. Saya akan berusaha melaksanakannya.  Seandainya!


Baca Juga : 

Seperti Apa Manifesto Politik Ala Kristiani?

Kisah Seorang Calon Legislatif


Kambajawa, 2 Desember 2018


Tuesday, November 29, 2022

Mama Hana Ata Hau

https://www.unclebonn.com/2022/11/mama-hana-ata-hau.html

(Strugglers - Stragglers, Challenge by : Yonathan Talundima)


Aku susah membedakan antara kata 'strugglers dan stragglers', berselancar via google juga tak memberi banyak jawaban kecuali kata 'berjuang dan tersesat'.  Pasti bukan karena tersesat, kebetulan sekali siang ini, Mama Hana Ata Hau, singgah di depan rumahku.


Komunitas Hambila pernah memberikan Hambila Award sebagai salah satu Perempuan Inspiratif. Penghargaan ini didasarkan pada perjuangannya sebagai penyandang disabilitas yang tetap eksis bekerja demi orang-orang yang dicintainya. Dia hanyalah seorang pengrajin 'sulak' berbahan tali rafia, sekaligus dijajakan sendiri tiap hari keliling kota Waingapu. Maaf kata 'hanya' bukan utk mengecilkan arti karyanya, tspi ini lebih merujuk pada pandangan kita yang seringkali keliru terhadap apa yang 'dihasilkan oleh seseorang.


Catatan Harian Bung Yongky HS Part 1 : Isolasi Mandiri "Minum Air Es Mandi Malam"


Tidak sulit menemuinya, sebab tak ada kata libur baginnya, setiap hari ia berkeliling dari Wangga, Payeti, Matawai hingga ke arah Waingapu-kota lama. Itu pun sudah dilakoni sejak 30 th lalu, dan kini usianya sudah menjelang 62 th. Hanya 'sulak'kah yang dihasilkannya? Tidak, justru dengan apa yang bisa dia kerjakan Mama Hana sudah menghantar anak dan ponakannya tumbuh menjadi dewasa. Dalam hitungan kasarnya, mungkin ia sudah mampu menghidupi dua puluhan jiwa, selama ini. Apakah ini sudah cukup bisa kita garis bawahi sebagai perjuangan. Ya tentu saja.


Mama Hana berteduh di bawah pohon nimbah yang ada di depan rumahku, sambil menyisir bahan 'sulak' dengan sikat kawat, ia menceritakan 'kaki kirinya'. "Dulu waktu umur 4 tahun mama digigit ular, karena di kampung diobati seadanya dan dibungkus kain. Tapi luka gigitan tidak sembuh dan tambah membusuk, lalu dibawa ke rumah sakit. Dokter rumah sakit bilang, sudah tidak bisa dan harus diamputasi. Sejak itulah mama jadi begini. Namanya orang hidup ya harus usaha, siapa mau terus - terus tolong sama kita?"


Catatan Harian Bung Yongky HS Part 2 : Cendol Dawet Corona


Cerita ini sudah yang kedua kali kudengar langsung darinya. Namun kalimat 'Namanya orang hidup ya harus usaha, siapa mau terus - terus tolong sama kita?' membuat saya sedikit terhenyak itu pertanyaan seolah spesial untuk-ku. Mungkin Mama Hana juga sedang bertanya kepada Anda. Saya tak punya jawaban selain mengangguk, lalu kucatat dalam kekaguman: "Ia hanya kehilangan kaki kirinya, tapi tidak pernah kehilangan harapan-nya"


Aku meminta ijin untuk memfoto, Mama Hana setuju. Lalu ia meminta hasil fotonya dan tertawa kecil melihat fotonya sendiri. Lalu ia melanjutkan bercerita.


"Kapan hari saya juga difoto-foto. Ada yang menawari kredit lunak. Ada yang mau ajak ikut pelatihan. Ada juga dari Dinas yang mau ajak pameran hasil kerajinan penyandang cacat".


"Bagus itu Mama, hasil karya mama bisa dijual di sana, bisa dihargai lebih layak!", selaku 


Catatan Harian Bung Yongky HS Part 3 : Pica Kepala


"Iya bagus, tapi saya harus ikut jaga di sana, ya kalau ada yang beli di pameran, kalau tidak? Kalau saya hanya jadi pelengkap kegiatan? Nanti kalau sempat ya pergi, kalo tidak biar saya jualan keliling saja tiap hari, karena tanggungjawab saya juga tiap hari", Mama Hana menjelaskan dalam nada dan ekspresi datar.


Apa yang baru saja disampaikan bukan mendarat datar di telinga dan hatiku, itu menukik tajam disertai dentuman. Betapa keluguannya bagai pukulan telak bagi kita-kita yang sering sok 'mendesign keberpihakan hanya dalam bingkai belas kasihan'. Kita seringkali lupa, memandang keadaan seseorang dengan kacamata kita sendiri yang kadang tak sesuai dengan cara pandang orang tersebut. Perjuangan Mama Hana adalah Perjuangan yang dilandasi kemauan, kesederhanaan dan harapan, bukan Perjuangan atas nama Belas Kasihan.


Catatan Harian Bung Yongky HS Part 4 : Sikat Ukur Kuat


"Mari Mama singgah duduk di dalam. Saya sekarang jualan makan dan minum, biar Mama coba cicipi", ajaku. Mungkin Anda tidak akan membayangkan bagaimana jawaban-nya, beginilah kata Mama Hana:

"Trimakasih, biar sudah, ongko baru saja jualan lagi, mana mau kasih-kasih frei sama kita. Saya juga sudah beli air dan kue buat bekal".


Belum selesai perbincangan kami, aku beranjak melayani orang belanja. Mama Hana juga pamit melanjutkan menjajakan 'sulak'. Baru aku sadar bahwa selama ini, untuk sebotol air mineral ukuran sedang dan sepotong roti, Mama Hana selalu membayar dengan uang pas dan selalu menolak diberi secara gratis. Lalu aku menyasikan Mama Hana pergi menenteng dagangan sambil jalan tertatih memakai 'jagrak' alat bantu jalan dari kayu. Entah mengapa, aku seperti tersesat memaknai perjalananku sendiri.....


Catatan Harian Bung Yongky HS Part 5 : "Irsyam Abdul Rasyid Bin Covid"


Waingapu, 29 Nopember 2017

Yongky H Suaryono

Tulisan "dadakan" dipersembahkan untuk Mama Hana Ata Hau, Perempuan Inspirator. Salam Hormat.