Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com unclebonn.com: Ajaran Katolik
Showing posts with label Ajaran Katolik. Show all posts
Showing posts with label Ajaran Katolik. Show all posts

Tuesday, July 11, 2023

Pertanyaan Seputar Hosti dan Anggur Saat Misa dalam Kalangan Gereja Katolik

https://www.unclebonn.com/2023/07/pertanyaan-seputar-hosti-dan-anggur.html

Apakah hosti yang sudah dikonsekrir itu bisa rusak atau berjamur? Kalau rusak atau berjamur lalu diapakan? Terus, bagaimana kalau hosti jatuh di tanah dan menjadi kotor?


Hosti yang sudah dikonsekrasikan menghadirkan Yesus Kristus secara nyata tetapi speciesnya ya tetap roti biasa. Karena itu, hosti itu juga bisa rusak atau berjamur. Demikian pula, jika hosti itu kebetulan jatuh di tanah dan kotor, maka hosti itu juga bisa dipandang sebagai roti yang rusak. Hosti yang rusak atau kotor bisa direndam dalam air sampai larut menjadi tepung biasa. Dengan hilangnya bentuk roti, maka kehadiran nyata Yesus Kristus juga tidak ada. Larutan air dengan tepung itu kemudian bisa dibuang di tempat pembuangan khusus untuk bekas benda-benda suci. Tentu saja semua itu haruslah diperlakukan dengan penuh hormat.


Mengapa hosti yang baru diterima harus langsung dimakan? Apakah boleh dibawa ke tempat duduk baru kemudian dimakan?


Baca Juga : Sekiranya Kamu Perlu Memberinya Anggur Asam


Semua itu hanyalah karena alasan praktis yaitu supaya terjamin bahwa hosti yang diterima itu benar-benar dimakan. Karena ada saja orang yang percaya bahwa hosti suci itu bisa digunakan sebagai sumber kekuatan magis untuk berbagai keperluan. Misalnya, di Filipina, masih ada umat yang percaya bahwa ayam jago yang diberi makan hosti suci akan selalu menang dalam bertarung. Atau juga ada umat yang ingin menyimpan hosti suci sebagai jimat penangkal kekuatan jahat. Adanya aneka pemikiran yang tidak sehat ini mengharuskan kita memperoleh jaminan bahwa hosti yang diterima itu benar-benar dimakan.


Misalkan Anda pernah lihat ada ibu yang setelah memakan hosti, kemudian mencuilkan sedikit dan diberikan kepada anaknya yang merengek minta komuni. Apakah hal ini dibenarkan?


Tentu saja hal seperti itu tidak bisa dibenarkan. Anak-anak yang belum mampu menggunakan akal budinya secara penuh, belum boleh menerima komuni. Dalam hal seperti itu, kiranya ibu itu perlu memberi pengertian kepada anaknya bahwa komuni itu hanya boleh diterima oleh mereka yang sudah “besar”. Sebagai ganti, bisa dicarikan roti lain.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Lantas, kenapa Tuhan Yesus menggunakan anggur? Apakah karena warna anggur itu seperti darah?


Anggur adalah minuman sehari-hari orang Yahudi. Karena Yesus mau memberikan dirinya sebagai makanan dan minuman, maka digunakanlah minuman yang lazim di Israel. Penggunaan roti dan anggur juga mempunyai makna lebih. Dari Perjanjian Lama, bisa diketahui bahwa roti dan anggur sudah sejak awal digunakan sebagai lambang yang mewakili segala karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Karena itu, roti dan anggur dipersembahkan di antara buah-buah sulung sebagai tanda terima kasih kepada Pencipta. Melkisedek, raja dan imam, mempersembahkan roti dan anggur sebagai satu pratanda persembahan dirinya (Kej 14:18; bdk KGK 1333-1334).


Saat Misa saya lihat imam mencuil hosti kemudian dimasukkan ke dalam piala berisi anggur. Apakah itu ada artinya?


Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain?


Mencampurkan sedikit dari roti ke dalam anggur yang akan diminum adalah sebuah kebiasaan kuno. Pemaknaan liturgisnya tercermin dalam doa yang diucapkan imam dalam hati ketika memasukkan pecahan kecil hosti ke dalam piala: “Semoga pencampuran Tubuh dan Darah Tuhan kita Yesus Kristus ini memberikan kehidupan abadi kepada kita semua yang akan menyambut-Nya.” Artinya, roti menghadirkan tubuh Yesus, yang kasat mata. Roti bisa dikatakan mewakili apa yang kelihatan, yang manusiawi. Sedangkan anggur melambangkan seluruh hidup Yesus yang tidak kasat mata yang Ilahi. Maka, pencampuran roti dan anggur berarti pemberian hidup Ilahi kepada kita manusia yang menyambut hosti suci itu.


Mengapa hosti yang digunakan oleh imam itu jauh lebih besar daripada hosti umat? Jika pada awal Misa ternyata hosti besar habis, dan kemudian imam terpaksa menggunakan hosti kecil, apakah boleh dilakukan? Jika imam lupa membawa hosti kecil waktu Misa di stasi, apakah hosti imam boleh diberikan kepada umat?


Baca Juga : Apakah Trinitas Itu Sama Dengan Trimurti Dan Triteisme?


Penggunaan hosti yang bentuknya lebih besar tidak mempunyai alasan lain kecuali alasan praktis, yaitu supaya bisa dilihat secara lebih jelas oleh umat yang mengikuti Perayaan Ekaristi. Jika hosti besar habis, Perayaan Ekaristi tetap absah jika menggunakan hosti yang kecil. Tetapi, tentu hosti kecil itu tidak bisa dilihat umat secara jelas. Hosti besar bisa digunakan juga untuk diberikan kepada umat. Tentu hal ini dilakukan dalam keadaan terpaksa.


Demikian penjelasan singkat tentang pertanyaan seputar Hostidan Anggur saat misa dalam kalangan Gereja Katolik Roma. Mudahan-mudahan penjelasan ini menambah wawasan bagi umat Katolik dan pengetahuan bagi para pembaca yang budiman.*

 

Penulis : MYB - Klik Sumber 

Catatan : Artikel ini sudah diedit sesuai standar blog. Trims

Saturday, June 24, 2023

Apakah Trinitas itu sama dengan Trimurti dan Triteisme?

https://www.unclebonn.com/2023/06/apakah-trinitas-itu-sama-dengan.html

Hari Minggu (11 Juni 2023) kemarin itu kita kan merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus atau Trintas. Ada hal yang mungkin kita masih bingung tentu dan bertanya. Apakah ajaran Katolik tentang Trinitas itu sama dengan ajaran Hindu tentang Trimurti?  Jika berbeda di mana letak perbedaannya? Lalu bagaimana dengan konsep Triteisme? Satu lagi, apakah ajaran Trinitas ini berbeda dengan ajaran modalisme ya?


Itulah beberapa pertanyaan yang akan saya jelaskan satu persatu.


Pertama-tama, mengenai Agama Hindu, sampai sekarang masih ada perdebatan tentang apakah agama Hindu itu monoteis atau polities? Di satu pihak, ada pandangan bahwa agama Hindu adalah monoteis. Artinya ajaran Hindu percaya bahwa hanya ada satu Allah yaitu Sang Hyang Widhi. Dia adalah Allah Pencipta yang satu (Aum) dan menjalankan tiga fungsinya secara berbeda. Ketika mencipta, Dia dinamakan Brahma. Ketika menjaga ciptaan, Dia disebut Wisnu. Sedangkan ketika melebur dunia, Dia dinamakan Siwa. 


Baca Juga : Apa Itu Kitab Apokrip Dan Kenapa Kitab-Kitab Apokrip Itu Tidak Dimasukkan Kedalam Kanon Kitab Suci Oleh Gereja Katolik?


Ketiga fungsi yang berbeda itu merupakan perwujudan dari Allah yang satu dan sama. Dalam Gereja Katolik ajaran tentang satu Allah dengan tiga fungsi yang berbeda-beda (Trimurti) ini mirip dengan ajaran aliran modalisme tentang Trinitas.


Selain alasan di atas tadi, di lain pihak ada juga yang berpendapat bahwa agama Hindu itu politeis. Brahma, Wisnu, dan Siwa adalah tiga dewa tertinggi di antara dewa-dewi yang disembah. Masing-masing Dewa itu mempunyai satu pihak, fungsi yang berbeda, dan eksistensi masing-masing dewa itu mandiri. 


Ajaran Trimurti yang demikian disebut Triteisme, artinya mengakui adanya tiga Allah yang tertinggi, bukan Trinitas. Wah macam mirip-mirip semua nih. 


Lalu apakah ada yang bingung tentang ajaran tentang Trinitas?


Ajaran tentang Trinitas adalah pewahyuan Allah tentang misteri diri-Nya kepada manusia melalui Yesus Kristus. Sebagai wahyu Allah. Ajaran tentang Trinitas tidak didasarkan pada ajaran manapun, meskipun konsep-konsep yang digunakan mempunyai kemiripan. Bisa juga dikatakan bahwa kemiripan-kemiripan itu digunakan Allah untuk mempersiapkan manusia mengerti substansi misteri yang hendak dinyatakan-Nya kepada manusia. Jika demikian, perlu diperhatikan hal-hal baru dari wahyu Allah yang membedakan wahyu itu dengan hasil pemikiran manusia belaka dalam konsep-konsep yang ada.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Wahyu Allah tentang Trinitas hendak mengajarkan bahwa Allah itu Esa. Hanya ada satu Allah yang adalah sumber segala sesuatu di dunia ini. Jadi, agama Kristiani adalah agama monoteis, bukan agama politeis. Juga menjadi jelas bahwa ajaran tentang Trinitas tidak sama dengan ajaran Triteisme. Monoteisme Kristiani menolak adanya sumber lain dari segala sesuatu selain Allah Sang Pencipta itu sendiri.


Lantas konsep tentang tiga pribadi itu bagaimana?


Nah, di dalam satu Allah itu terdapatlah tiga pribadi yang berbeda. Perbedaan itu bukan hanya menyangkut fungsi atau karya ke luar diri-Nya, tetapi perbedaan antara ketiga pribadi itu juga ada dan bisa dideteksi di dalam diri Allah sendiri sebelum melakukan karya keluar dari diri-Nya. Bapa adalah sumber dari segala sesuatu. Dari Bapa, dilahirkan (Latin: generatio) Putra yang sehakikat dengan Bapa. Dari Bapa dan Putra, terhembuslah (Latin: spiratio) Roh Kudus yang mengikat Bapa dan Putra bersama dalam kasih.


Berarti ajaran Trinitas ini berbeda dengan ajaran modalisme? Ajaran tentang Trinitas tidak sama dengan ajaran modalisme yang mengatakan bahwa satu Allah yang sama menjalankan tiga fungsi yang berbeda dan karena itu mempunyai tiga nama. Ajaran tentang Trinitas menyatakan bahwa dalam karya keluar dari diri-Nya sendiri ketiga pribadi itu selalu berkarya bersama-sama tetapi dengan penekanan peran dari Pribadi tertentu sebagai kekhasan masing-masing. Inilah wahyu yang harus diterima dengan iman.


Bagaiman yang tidak pakai iman untuk terima konsep ini maka kita bisa bingung dan lama-lama bisa murtad. Karena ajaran tentang Trinitas ini juga masih sangat sulit dipahami oleh umat Kristiani sendiri, seperti kita-kita. Kita orang Katolik sendiri saja tidak mengerti dengan baik apalagi oleh mereka yang bukan Katolik? 


Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain?


Seringkali mereka yang non Kristiani mengerti ajaran Trinitas itu secara salah yaitu seperti Triteisme. Misalnya, Al Quran memandang Trinitas adalah Bapa, Isa, dan Maryam. Pengertian seperti ini bukanlah konsep Trinitas tetapi Triteisme. Karena itu, Al Quran menolak konsep Allah tentang trinitas. Jadi, sebenarnya baik Al Quran maupun Gereja Katolik sama-sama menolak Triteisme, dan sama-sama menganut Monoteisme.


Macam makin dijelaskan semakin bingungkan? Namanya juga misteri kalau bisa dipahami maka itu bukan misteri lagi. Sepenuhnya baik umat Katolik maupun umat kristiani pada umumnya menerima dogma trinitas dengan iman yang teguh dan sungguh. 


Penulis : Pater MYB 


Catatan : Artikel ini sudah diedit sesuai dengan kebutuhan blog.


Tuesday, December 6, 2022

Apakah Krans Adven yang di Rumah Perlu Diberkati?

https://www.unclebonn.com/2022/12/apakah-krans-adven-yang-di-rumah-perlu.html

Kemarin kan kita diskusi kalau umat boleh memasang lingkaran Adven di rumahnya. Pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah Lingkaran Adven yang ada di rumah itu perlu diberkati oleh imam? Lalu, kira-kira kapan sebaiknya kita menyalakan lilin Adven kita di rumah? 


Jika keadaan memungkinkan, sebaiknya Lingkaran Adven dimintakan berkat dari imam atau diakon yang tertahbis. Jika keadaan tidak memungkinkan, maka berdasarkan pada imamat umum, seorang kepala keluarga bisa berdoa memohonkan berkat atas Lingkaran Adven itu.


Lalu kapan kita menyalakan lilin Advennya?


Untuk setiap Minggu, lilin bisa dinyalakan pada hari Sabtu sore atau Minggu pagi. Sangat baik kalo penyalaan lilin ini dilakukan dalam konteks doa bersama di dalam keluarga, misalnya pada doa malam bersama. Bisa digunakan Doa Masa Adven dari Puji Syukur maupun Mada Bhakti, atau Ibadat Adven yang sudah banyak beredar itu.


Lingkaran Adven yang dipasang di dalam keluarga membantu menciptakan suasana mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus. Banyaknya lilin yang bernyala menjadi tanda semakin dekatnya kelahiran Sang Penyelamat. Doa bersama selama masa Adven membantu semua anggota keluarga untuk semakin menyadari kehadiran Yesus Kristus di dalam keluarga sekaligus mengingatkan akan kedatangan-Nya yang kedua.


Demikian penjelasan singkat terkait pertanyaan apakah Krans Adven yang ada di rumah perlu diberkati atau tidak. Pemberkatan lingkaran Adven sebaiknya dilakukan oleh imam atau diakon. Semoga bermanfaat dan semakin menguatkan iman Katolik kita. Amin.


Baca Juga : 

Bagian 2 Bolehkah Umat Katolik Merayakan Natal Sebelum Tanggal 25 Desember?

Bolehkah Membuat Lingkaran Adven Di Rumah?


Penulis : MYB 


Catatan: Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog. Terima kasih 


Bagian 2 Bolehkah Umat Katolik Merayakan Natal Sebelum Tanggal 25 Desember?

https://www.unclebonn.com/2022/12/bagian-2-bolehkah-umat-katolik.html

Ada seorang kenalan saya non Katolik bertanya demikian: “Mengapa Gereja Katolik belum boleh merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember? Padahal Natal itu hanya suatu bentuk peringatan kelahiran Yesus. Yesus telah lahir maka peringatannya bisa dilakukan kapan saja. Itu lumrah dan tidak perlu dipersoalkan. Lagi pula tidak ada informasi yang jelas dari Kitab Suci kapan Yesus itu dilahirkan?


Peringatan Yesus lahir pada tanggal 25 Desember itu perkiraan saja, karena Gereja Timur seperti Ortodoks merayakan Natal tanggal 7 Januari”. Kemudian teman tersebut melanjutkan, “kalau alasan yang digunakan adalah agar tidak mengganggu suasana Adven atau Penantian, maka itu juga kurang tepat. 


Baca Juga : Natal Sebentar Lagi, Yuk Simak 11 Fakta Menarik Seputar Natal!


Menurut teman tersebut, Penantian atau Adven itu mengacu pada kedatangan Kristus untuk kedua kalinya. Oleh karenanya waktu yang digunakan untuk menanti itu tidak terhitung. Sementara orang Katolik menghitung masa penantian itu hanya dalam empat minggu. Ini tentu perhitungan yang sangat tidak tepat dan tidak ada pendasaran yang memadai. Apa pendapatnya?


Mungkin pemikiran seperti inilah yang mendasari beberapa Gereja non Katolik sehingga mereka membolehkan merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Kita juga curiga bahwa cara berpikir ini, banyak diadopsi juga oleh orang Katolik sehingga mereka terlibat sangat aktif dalam perayaan Natal sebelum tanggal 25 Desember atau bisa jadi juga karena orang Katolik sendiri tidak mengerti, sehingga ikut membeo saja. Sebagai orang Katolik ada beberapa hal yang perlu kita ketahui, mengapa Gereja belum merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember.


Baca Juga : Catatan Awal Tahun 2022: Natal Bersama SMK Negeri 1 Pandawai 07 Januari 2022


Apa alasan-alasannya?


Pertama, dalam Gereja Katolik dikenal istilah tahun liturgi. Tahun liturgi berisi masa perayaan-perayaan liturgi yang sudah dirumuskan sedemikian rupa dan berlangsung dalam satu tahun. Perayaan masa liturgi selama satu tahun tersebut tidak ditentukan begitu saja tetapi mengacu kepada tradisi, kitab suci dan akal budi manusia yang berproses dalam waktu. Dalam masa liturgi itu, terkandung waktu atau masa kapan perayaan itu diadakan. Karena semua sudah tercantum dalam penanggalan kalender liturgi maka semua perayaan ada saat dan waktunya. 


Saya ingat dalam kalender penggalan liturgi semuanya sudah jelas tanggal-tanggal perayaan itu.


Misalnya perayaan Natal tercantum dalam kalender liturgi jatuh pada tanggal 25 Desember bukan tanggal lainnya. Kalau perayaan Natal jatuh pada tanggal 25 Desember ya dirayakan pada tanggal 25 Desember bukan dirayakan tanggal 3, tanggal 5 atau tanggal berapa saja semau kita. Untuk segala sesuatu di bawah bumi ini ada waktu dan saatnya, demikian kata pengkotbah. Untuk memberi bobot dan makna yang mendalam pada perayaan, maka orang Katolik merayakan sesuai saat dan waktunya.


Baca Juga : Catatan Admin : "Natal Online Dan Tradisi Natal" Di Masa Covid-19


Menurut saya aneh, misalnya ada sekelompok orang yang datang ke rumah kita merayakan hari ulang tahunmu pada tanggal 5 Mei, padahal kamu lahir pada tanggal 27 Mei, misalnya. Tentu kalau dipaksakan, ini memungkinkan dilakukan, tetapi tetap saja membawa kesan aneh secara logika dan kerancuan akal sehat, kendati pun dimaknai hanya sebagai moment peringatan. 


Orang Katolik tidak merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember, itu karena hanya mau memberi bobot dan makna pada waktu atau saat dari terjadinya peristiwa kelahiran Kristus. Maka kalau ada yang merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember maka pertanyaan saya adalah Yesus Kristus mana yang mereka rayakan kelahirannya. Kalau Yesus Kristus Sang Juruselamat, ya lahir-Nya tanggal 25 Desember, dan banyak Gereja selain, juga Gereja Katolik sepakat dan mengakui bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember berdasarkan penanggalan kalender Gregorian dan kita semua menggunakan penanggalan itu.


Apakah tanggal 25 Desember itu tanggal yang tepat kelahiran Yesus ataukah itu hanya perkiraan saja?


Itu yang mau Kaka jelaskan pada poin yang kedua ini, bahwa perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember memang itu suatu perkiraan, tetapi itulah waktu yang paling tepat kalau kita mengacu pada kalender Gregorian. Semua orang di Indonesia bahkan hampir seluruh dunia menggunakan penanggalan Kalender Gregorian sebagaimana yang kita gunakan saat ini. 


Baca Juga : Selamat Datang Desember Dan Selamat Datang Natal


Sebelum Kalender Gregorian, ada penanggalan Kalender Julian, tetapi itu sedikit ribet karena adanya penambahan tahun kabisat pada waktu-waktu tertentu, sehingga perhitungan menjadi ribet. Karena itulah untuk lebih memudahkan perhitungan, orang lebih memilih penaggalan kalender Gregorian. Namun masih ada satu dua negara bekas Kristen yang menggunakan kalender Julian. 


Oh masih ada juga yang menggunakan kalender Julian ya?


Iya. Misalnya Rusia yang mayoritas ortodoks, mereka masih menggunakan kalender Julian, sehingga hari Natal mereka jatuh pada tanggal 7 Januari. Sedikit berbeda dengan Armenia, kendati menggunakan kalender yang sama, yaitu Kalender Julian, tapi hari Natal mereka jatuh pada tanggal 6 Januari. 


Disini sudah nampak bahwa selalu ada penafsiran tanggal yang berbeda dari sistem kalender Julian. Yang membuat heran adalah semua orang Indonesia menggunakan penanggalan Gregorian tetapi referensinya kepada Gereja Ortodoks di Rusia yang menggunakan kalender Julian, lalu meragukan tanggal 25 Desember itu sebagai hari kelahiran Yesus Kristus. Lagi-lagi disini ada yang aneh dengan cara berfikirnya.


Baca Juga : Kasih Nyata Seorang Saudara Seindah Kasih Natal


Benar juga ya?


Poin ketiga, tradisi bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember itu berakar dalam Kitab Suci. Dari injil Lukas 1:5, kita mendapat informasi tentang Zakaria yang bertugas di bait Allah. Zakaria waktu itu bukanlah imam utama, sehingga ia pun hanya memperoleh tugas pada hari-hari tertentu. Menurut para ahli dengan mengacu pada kebiasaan orang Yahudi, imam Zakaria bertugas di bait Allah pada hari penebusan dosa “atonement”. Atonement ini jatuh pada hari minggu kedua dalam bulan yang disebut Tishri. 


Pada kalender yang kita gunakan sekarang hari penebusan ini bisa jatuh kapan saja diantara tanggal 22 September sampai 8 Oktober. Selanjutnya dikatakan bahwa Zakaria dijumpai oleh Malaikat Allah ketika di dalam bait Allah dan diberitahukan kepadanya bahwa Elisbaet istrinya akan mengandung (Luk.1:24). Maka sejak saat itu konsepsi terhadap Yohanes mulai terjadi akhir September. Jika konsepsi itu berlangsung sembilan bulan maka Yohanes pembaptis akan lahir pada akhir bulan Juni. Maka itulah Gereja Katolik berani meneguhkan bahwa Yohanes pembaptis lahir pada bulan Juni tanggal 24.


Selanjutnya dikisahkan bahwa setelah Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel ia bergegas mengunjungi saudarinya Elisabet, yang pada saat itu dikisahkan telah mengandung dalam bulan yang keenam (Luk. 1:24-27,36). Jadi usia Yohanes dalam kandungan lebih tua enam bulan sejak Maria diberi kabar bahwa akan segera mengandung bayi Yesus. 


Baca Juga : Natal Adalah Perayaan Revolusi Cinta


Jika Yohanes pembaptis lahir pada tanggal 24 Juni ditambahkan enam bulan ke depan maka akan diketemukan tanggal 24-25 bulan Desember. Itulah data yang kuat digunakan oleh Gereja Katolik, mengapa 25 Desember adalah kemungkinan paling tepat Yesus dilahirkan. Jika Yesus dikandung selama sembilan bulan maka tanggal 25 Desember dikurangi 9 bulan maka kita peroleh bulan Maret tanggal 25. Inilah yang dipercaya sebagai saat Maria menerima kabar Sukacita dan dirayakan dalam Gereja Katolik. Dengan perhitungan seperti ini semua menjadi jelas.


Memang di luar sana tersebar banyak tulisan yang menyangkal bahwa Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Tetapi pertanyaan Kaka adalah mereka itu siapa? Mereka yang baru muncul kemudian, tidak mengalami dunia sejarah kekristenan dan berasal dari luar dunia lain, dan kamu lebih mendengarkan pendapat mereka ketimbang apa yang ada dalam Kitab suci, tradisi dan yang dilakukan turun temurun oleh Gereja. Adalah suatu kebodohan, ketika kita berlagak kritis tetapi menggunakan data yang tidak jelas asal usul rimbanya. Kembali ke poin pembahasan kita. Tidak ada alasan lagi untuk meragukan bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember. Dengan demikian tak ada alasan juga untuk merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember.


Terus bagaimana soal Adven yang dia singgung dalam pertanyaannya tadi?


Baca Juga : Pria Di Gubuk Sederhana Itu


Soal Adven, supaya kalian tahu bahwa Adven dalam tradisi Gereja Katolik yang berlangsung empat pekan tidak dimaksudkan sebagai penantian kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya. Tetapi penantian untuk mengenang kelahiran Yesus Krsitus yang telah terjadi. Kendatipun Gereja Katolik percaya bahwa Kristus akan datang untuk kedua kalinya tetapi waktu dan saat kapan datangnya adalah suatu misteri.


Karena itu Gereja Katolik tidak akan merepotkan diri menduga-duga kapan Yesus datang untuk kedua kalinya, karena hal itu hanya Tuhan yang tahu. Masa Adven yang berlangsung selama empat pekan adalah kesempatan bagi orang Katolik untuk membuat persiapan yang layak bagi dirinya, agar layak didatangi dan menerima sang juru selamat lahir dalam hidupnya. 


Disini Adven lebih dipahami sebagai masa pertobatan diri, atau masa memulihkan diri dengan segala harapan dan niat baik yang nantinya menyatu dan diteguhkan pada peristiwa kelahiran Yesus Kristus.


Penulis : MYB 


Catatan : Tulisan ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog. Terima kasih 


Saturday, November 26, 2022

Bolehkah Membuat Lingkaran Adven di Rumah?

https://www.unclebonn.com/2022/11/bolehkah-membuat-lingkaran-adven-di.html

Minggu depan (27/11/2022) kita sudah mmasuki apa yang dinamai Minggu Adven. Artinya kita harus siapkan sudah lingkaran Adven. Nah,  yang mau saya tanyakan: Apakah kita juga boleh membuat lingkaran Adven di rumah atau itu hanya boleh di Gereja?


Boleh-boleh saja karena memang tidak ada aturan atau pedoman yang mengatur tentang hal itu. Namun menurut saya adalah baik bagi umat jika dapat menyediakan lingkaran Adven di rumah masing-masing.


Kira-kira tujuannya untuk apa?


Tujuannya adalah agar nuansa perayaan liturgi yang akan kita masuki, makin akrab secara jasmani maupun bathiniah. Namun perlu juga memperhatikan beberapa prinsip yang berkaitan dengan hal itu. Perlu diingat bahwa lilin adven yang dinyalakan di rumah bukan dimaksudkan untuk mengganti perayaan yang ada di gereja. Sehingga ada kesan tanpa ke gereja pun di rumah dapat beribadah karena ada lingkaran adven


Baca Juga : Sebuah Catatan Untuk Pasutri Katolik : Pernikahan Bukan Parade Siklus Atau Mie Instan


Lingkaran adven yang ada di rumah adalah perpanjangan semangat dari apa yang dihadirkan oleh gereja yang terpusat di paroki. Oleh karena itu Paroki tetap menjadi pusat aktifitas liturgi dari parayaan yang dirayakan dalam masa adven itu.


Selain itu yang jauh lebih penting adalah memperhatikan makna yang dikandung oleh lingkaran adven itu, bukan sekadar menampilkan dekorasinya atau asal ada nuansa yang nyaman dipandang mata. 


Lantas apa makna dari lingkaran Adven itua?


Dengar baik-baik saya jelaskan. Pertama soal lingkaran. Kita menggunakan lingkaran untuk menunjuk Tuhan Allah yang tanpa awal dan akhir. Suatu lingkaran tidak mempunyai sudut atau titik awal maupun titik akhir karena itulah sangat tepat untuk menggambarkan Allah yang berada dalam kekekalan.


Baca Juga : Stigmata Dalam Pandangan Gereja Katolik


Kedua, soal keempat lilin. Lilin yang berjumlah empat menandakan jumlah hari minggu yang yang dilalui selama masa adven. Keempat lilin yang digunakan mengandung dua warna yakni tiga warna ungu dan satu warna merah muda atau pink. Warna ungu menyimbolkan sikap mawas diri atau lebih tepat berjaga-jaga untuk menyambut kelahiran Kristus. Sementara warna merah muda melambangkan sukacita atau yang dikenal juga dengan istilah “Gaudete” bersukacitalah yang jatuh pada minggu ketiga. Ini menjelaskan bahwa maknanya sangat mendalam.


Dan usul saja supaya sedapat mungkin tiap-tiap lilin itu berdiri di atas wadah yang berwarna biru yang kemudian di letakkan di dalam lingkaran Adven itu. Wadah berwarna biru itu dimaksudkan sebagai Maria yang mengandung bayi Yesus yang disimbolkan dengan lilin-lilin itu. Makin banyak lilin yang menyala menandakan bahwa Kristus yang adalah terang sesungguhnya makin dekat kedatangan-Nya di dunia ini.


Baca Juga : Apa Dasar Penggunaan Warna Liturgi Dalam Gereja Katolik?


Terus lingkaran adven itu dihiasi dengan apa saja?


Sebaiknya lingkaran dihiasi dengan daun-daun segar yang berwarna hijau. Karena hijau selalu menandakan adanya kehidupan. Pada umumnya tanaman diketahui hidup kalau daunnya berwarna hijau. Daun berwarna hijau menandakan Kristus yang telah wafat namun bangkit dan hidup untuk selamanya. Karena warna hijau menandakan kekelan Kristus, maka daun yang digunakan adalah daun yang asli bukan imitasi. 


Jadi tidak boleh pakai daun plastik ya?


Tidak boleh. Kalau di Eropa mereka biasa menggunakan daun pinus karena hanya daun itu yang segar bisa dijumpai pada musim dingin (winter). Akan tetapi di Indonesia kita bisa menggunakan daun apa aja asal hijau dan memungkinkan untuk digunakan sebagai hiasan. Jauh lebih baik lagi seandainya punya tanaman merambat yang hidup dalam pot yang digunakan untuk menghias sehingga tidak perlu sering mengganti daun yang sudah kering. Artinya mudah karena bisa pakai daun apa saja asal daun hijau.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Dan diantara daun-daun hijau itu biasanya terselip buah Berry yang berwarna merah. Tentu di Indonesia tidak harus menggunakan buah berry tapi bisa menggunakan buah apa saja yang berwarna merah. Maksud dari buah yang berwarna merah tajam itu adalah untuk menunjuk darah. Maksudnya butir-butir darah Kristus yang tertumpah. Melalui darah Yesus yang tertumpa itu manusia dapat mengalami kehidupan kekal dalam kerajaan-Nya.


Berikut sebaiknya lingkaram Adven itu diletakan dimana?


Biasa yang saya lihat banyak yang menata lingkaran Adven itu di ruang tamu. Ini bukan sekedar hiasan biasa sehingga dipajang di ruang tamu supaya orang lihat dan puji lingkaran Advenmu itu. Namun sebaiknya lingkaran Adven itu diletakkan di ruang makan. Karena pada ruang makan itulah selalu memungkinkan setiap anggota keluarga berkumpul bersama. 


Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain? 


Lilin itu dinyalakan setiap kali orang akan makan. Lilin yang dinyalakan itu mengingatkan kita akan Yesus yang mengadakan perjamuan dengan murid-murid-Nya dan juga mengingatkan kita pada Yesus yang memberi makan kepadq lima ribu orang laki-laki. Semangat perjamuan kasih yang terjadi pada zaman Yesus itu, kini semangatnya dihadirkan kembali oleh keluarga melalui jamuan bersama. 


Tapi itu kan hanya mungkin bagi keluarga-keluarga. Bagaimana dengan yang jomblo (single) atau orang yang hanya tinggal seorang diri di rumah? 


Tentu saja bisa diletakkan pada tempat yang sesuai dimana dia bisa nyaman untuk berdoa. Lalu soal ukuran lilin, biasanya ukuran lilin dari minggu pertama dan minggu selanjutnya biasanya berbeda. Lilin pada minggu pertama biasanya lebih panjang karena makin sering dinyalakan.


Baca Juga : Perkawinan Rahasia



Oh satu hal lagi yang tidak kalah penting yaitu semangat doanya. Setiap kali memasuki minggu adven berikutnya selalu mengandung intensi doa yang ingin diwujudkan secara komunal. Biasanya sudah ada ketentuan pada setiap pekan adven. Pekan pertama adven berbicara tentang Pengharapan. 


Tentu kita punya banyak harapan, dan harapan itu semua disatukan ketika Kristus lahir di dunia. Pekan kedua berbicara tentang Kesetiaan dan Cinta. Pekan ketiga berbicara tentang Kegembiraan dan Sukacita. Sedangkan pekan yang keempat berbicara tentang Perdamaian. Masing-masing dari kita bisa membuat doa pribadi berdasarkan tema umum dalam setiap pekan adven yang semuanya itu akan berpuncak pada perayaan kelahiran Kristus.


Baca Juga : Bagaimana Penerimaan Abu Di Masa Pandemi?


Saya pikir ini hal yang sangat bagus karena dengan demikian membantu kita juga untuk membuat ujud doa kita setiap minggu sesuai dengan tema tiap minggunya. 


Semoga dengan penjelasan ini, kiranya menjadi jelas bagi kita bahwa lingkaran adven adalah kumpulan suatu simbol yang menjelaskan makna dari masa dalam tahun liturgi yang sedang kita rayakan. Oleh karenanya ketika membuat lingkaran Adven sendiri di rumah perlu memperhatikan makna-makna itu dan bukan asal ada nuansa beraroma perayaan semata melainkan nuansa yang bermakna. 


Penulis : MYB

Catatan : Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog 


Tuesday, October 18, 2022

Catatan Seorang Imam Katolik : Jubahmu adalah Rahmat dan Tanggungjawab

https://www.unclebonn.com/2022/10/catatan-seorang-imam-katolik-jubahmu.html

Banyak yang mengagumi, mengidolakan dan dekat denganmu, sadari bahwa itu bukan karena wajah gantengmu, tapi karena aura jubah sucimu yang memberi warna berbeda dari orang lain.


Ketika engkau mengenakan jubah, wajahmu yang meski tak dipoles apapun tetap kelihatan lebih ganteng, sederhana namun anggun memberi rasa damai dan tenang pada siapapun. Apalagi di balik balutan jubahmu engkau pancarkan seberkas senyum menawan hati menyejukkan sukma.


Baca Juga : Apa Sih Maunya Istriku?


Dan ketika engkau keluar, melepaskan jubahmu maka engkau akan mengalami kesendirian, menikmati sepi yang menyiksa, mereka yang mengagumi, mengidolakan dan dekat denganmu secara perlahan namun pasti, satu per satu meninggalkanmu.


Janganlah engkau ge-er karena engkau dikelilingi gadis dan ibu-ibu cantik bak artis idola. Bukan karena kegantenganmu. Janganlah engkau berbangga diri bahwa engkau adalah lelaki terganteng yang diidolakan banyak perempuan cantik entah yang masih gadis ataupun ibu-ibu.


Jangan pula engkau berbesar kepala ketika orang memujimu; “kotbahmu bagus, pelayananmu bagus”. Jangan. Ingatlah bahwa segala pujian itu datang karena jubahmu itu yang menjadi penjala, yang dengan jubahmu itu semakin banyak orang mengenal dan mengimani Yesus.


Baca Juga : Pahami Ini Jika Ingin Kembali Menjadi Katolik Setelah Bercerai


Engkau berjuang sekian lamanya di bangku kuliah dengan segala pergulatan bathin bukan pertama-tama supaya engkau menjadi seorang Imam yang hebat, bukan pula menjadi seorang imam terkenal layaknya seorang artis. Bukan itu khan. Betul tidak?? Tapi demi sehelai jubah yang membalut ragamu, menjadi Jala yang memikat, menjala dan membawa setiap orang untuk bertemu, mengenal dan mengimani Yesus.


Ingatlah...


Segala kehebatan, pujian dan kebanggaan yang engkau terima dari mereka yang mengagumimu, akan berkahir dan hilang tak berbekas ketika engkau tanggalkan jubahmu sang penjala. Engkau kelihatan nampak jelek, tak ada aura cerah yang terpancar, engkau nampak kusut tak terurus ketika jubah itu engkau gantungkan. Semua menjadi tak berarti. Sia-sia segala pujian, rasa bangga dan ketertarikan padamu. 


Baca Juga : Sudah Hamil Tapi Mengapa Masih Tetap Memakai Kerudung Saat Misa Pernikahannya?


Engkau kehilangan segala-galanya lantaran sehelai jubah yang engkau tanggalkan.


Sejatinya jubahmu itu adalah Penjala yang memikat, memancing setiap insan untuk mengenal dan mengimani Yesus secara lebih dekat. Jubahmu itu yang menjadikan engkau Penjala Manusia.


Jubahmu adalah Jala. Jubahmu adalah jawabanmu pada panggilan Yesus yang menjadikanmu penjala manusia. Jagalah jubah itu sang Penjala yang memancarkan aura kehidupanmu yang sesungguhnya sebagai seorang Penjala.


Baca Juga : Aura Jubahmu Menggetarkan Jiwaku (Cerita Tentang Seorang Ibu Muda Yang Jatuh Cinta Dengan Pastornya)


Jubahmu adalah Jala kerendahan hati, jala kesetiaan, jala ketulusan dan pengorbanan yang memikat dan menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk menjadi Penjala manusia sebagai jawaban atas Panggilan Yesus.


Selamat menjadi Penjala dengan Jubahmu.


Ingat, kegantenganmu itu karena jubahmu. Sekali engkau tanggalkan jubah jalamu, selamanya engkau akan menjadi orang terjelek dan menderita sepanjang hidupmu karena engkau akan kehilangan  segalanya. Semoga. 


Wednesday, October 5, 2022

Doa Rosario untuk HUT TNI

https://www.unclebonn.com/2022/10/doa-rosario-untuk-hut-tni.html

Malam ini cukup spesial. Spesialnya untuk saya yang awam soal hal-hal religius. Mau ngaku religius tapi malu sama diri sendiri. Maklum belum tuntas dengan urusan pribadi. 


Kembali ke judul artikel ini. Malam ini sebanyak empat peristiwa wujud doa dalam ibadah rosario untuk HUT TNI. Saya sempat kaget saat mendengar materi renungan tentang peringatan HUT TNI. Dalam hati saya bilang, gereja Katolik Keuskupan Weetabula cukup peka dengan kondisi bangsa. 


Baca Juga : Rosario Kehidupan


Satu hal yang menjadi pesan dalam renungan itu bahwa menjadi anggota TNI atau Polri adalah wujud pelayanan. Pelayanan kepada bangsa dan negara. Kepada semua lapisan masyarakat.


Saya tanya ke seorang mantan seminaris. 


“Apakah ini sebuah tradisi?”


“Terkait ini apakah semua umat Katolik Indonesia memiliki tema yang sama?”


Dia menjawab ada bukunya yang dibuat dari Puspas (pusat pastoral) Keuskupan Weetabula. Bukan edaran dari KWI (Konferensi Waligereja Indonesia). Kalau begitu di daerah lain tidak sama wujud doanya.  Kalau ada bukunya berarti renungan dan wujud khusus untuk HUT TNI bukan sikap gereja yang spontanitas melainkan sudah direncanakan jauh sebelumnya.


Baca Juga : Rosario Di Dusunku


Apalagi jika dikaitan dengan “miss kordinasi” antar lembaga terkait pembelian 5.000 senjata tentu sesuatu yang keliru.


Yang jelas umat Katolik Indonesia memiliki prinsip bahwa menjadi Katolik itu artinya, “100 persen Katolik, 100 persen Indonesia”. Anda boleh saja menjadi Katolik yang alim atau fanatik tapi Anda harus sadar Anda tinggal di Indonesia. Hidup di Indonesia artinya memahami keberagaman atau kebhinnekaan.


Urgensi dari kepekaan dan kasadaran gereja seperti ini  secara tidak langsung mengingat umat bahwa kita hidup dalam bingkai NKRI harus selalu mendukung dan menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh bangsa ini. Menghargai semua komponen masyarakat. Dan sudah dipastikan bahwa TNI adalah garda bangsa. TNI Kuat Bersama Rakyat.


Baca Juga : Rosario Pemberian Bunda Maria


Kambajawa, 5 Oktober 2017

Wednesday, August 3, 2022

Siapakah Maria Magdalena itu?

https://www.unclebonn.com/2022/08/siapakah-maria-magdalena-itu.html

Setiap tanggal 22 Juli, Gereja Katolik merayakan Pesta Santa Maria Magdalena. Sebenarnya siapa itu Maria Magdalena itu?


Maria Magdalena itu seorang perempuan yang ditolong Yesus, ketika Yesus mengusir tujuh roh jahat dari dalam darinya, (Luk 8:2). Dan nama Magdalena itu kemungkinan besar menyatakan kalau dia berasal dari Magdala, kota di sebelah Barat Daya Laut Galilea. Setelah Yesus mengusir tujuh roh jahat darinya, dia menjadi salah satu pengikut Yesus.


Apakah Maria Magdalena ini yang dikenal sebagai seorang perempuan berdosa yang mencuci kaki Yesus (Luk 7:37)?


Baca Juga : Sebuah Catatan Untuk Pasutri Katolik : Pernikahan Bukan Parade Siklus Atau Mie Instan


Sebenarnya dugaanmu itu juga menjadi pemikiran dan dugaan banyak orang tapi tidak ada dasar Alkitabiah untuk hal itu. Kota Magdala memang mempunyai reputasi sebagai tempat pelacuran. Informasi ini, ditambah lagi dengan urutan narasi dari Lukas yang menyebutkan soal Maria Magdalena, setelah dia mengisahkan seorang perempuan berdosa yang membasuh kaki Yesus (Luk 7:36-50), telah membuat beberapa pihak menganggap bahwa perempuan di kedua peristiwa ini sebagai orang yang sama. Namun, sebenarnya tidak ada bukti Alkitabiah yang menyatakan soal itu.


Apakah Maria Magdalena ini kah yang dikenal juga sebagai seorang perempuan yang tertangkap basah karena berbuat zinah?


Itu juga tdak benar. Maria Magdalena sama sekali tidak diperkenalkan sebagai seorang pelacur maupun sebagai perempuan yang berdosa, meskipun banyak orang menganggapnya demikian. Maria Magdalena juga selalu dikaitkan dengan seorang perempuan yang diselamatkan Yesus dari ancaman hukuman pelemparan batu karena perzinahannya (Yoh 8:1-11). Namun, sekali lagi, hal ini tidak didukung dengan bukti apapun di Alkitab. Justru film “The Passion of the Christ” lah yang membuat kaitan ini. Pandangan ini mungkin saja benar, tetapi lebih tidak mungkin dan tidak pernah dinyatakan oleh Alkitab.


Baca Juga : Apa Sih Maunya Istriku?


Oh berarti dugaanku dan dugaan banyak orang selama ini tentang siapa ini Maria Magdalena ternyata salah?


Sangat salah. Justru Maria Magdalena ini yang menyaksikan sebagian besar peristiwa yang terkait dengan penyaliban Yesus. Dia hadir saat pengadilan Yesus. Dia juga mendengar Pontius Pilatus mengumumkan hukuman mati terhadap Yesus. Dia juga melihat secara langsung Yesus dipukuli dan dipermalukan oleh orang banyak. Dia juga adalah salah satu dari perempuan yang berdiri dekat dengan Yesus selama penyaliban untuk memberikan penghiburan bagi Yesus. Ternyata dia wanita yang luar biasa kan?


Ya. Maria Magdalena juga adalah saksi pertama yang menyaksikan kebangkitan Yesus, ia diutus oleh Yesus untuk memberitakan kebangkitan-Nya kepada para murid, Kewa (Yoh 20:11-18). Dan kemungkinan besar dia juga termasuk perempuan yang berkumpul bersama para rasul untuk menantikan kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan itu, (Kis 1:14).


Baca Juga : Sekiranya Kamu Perlu Memberinya Anggur Asam


Oleh karena itu belajarlah dari Maria Magdalena, termasuk belajar bagaimana bergosip yang benar. Hehe.


Belajar menebarkan gosip maksudnya apa?


Supaya kita tahu bahwa justru berita Kebangkitan Tuhan itu dimulai dari gosip dari perempuan. Dan perempuan yang bergosip itu adalah Maria Magdalena (Yoh 20:1,11-18).


Baca Juga : Apa Dasar Penggunaan Warna Liturgi Dalam Gereja Katolik?


Bayangkan seandainya pagi itu setelah pertama kali dia melihat kejadian itu dan Maria Magdalena diam-diam saja, maka tidak mungkin para murid tahu bahwa Yesus sudah bangkit.


Justru Maria Magdalena pergi bergosip dengan mereka bahwa ada sesuatu yang aneh yang terjadi di kuburnya Yesus, makanya Petrus dan satu murid yang lain langsung lari pergi ke sana untuk memastikan apakah gosip yang dibuat oleh Maria Magdalena itu benar atau tidak. Dan ternyata gosipnya benar. Mereka berdua mendapati kubur kosong. Yesus sudah bangkit.


Makanya kalau mau bergosip, bergosiplah yang benar seperti yang dibuat oleh Maria Magdalena, yaitu: omong sesuatu yang baik, benar, dan bermanfaat. Jangan suka bergosip yang tidak-tidak, jangan suka omong nama orang, jangan suka omong hidup orang lain dan seterusnya. Kita saja hidup tidak jelas, tapi sibuk sekali omong tentang orang lain. Macam hidup kita sudah lebih benar dari orang yang kita gosipkan.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Maka dari itu, pergilah dan jangan bergosip sembarangan lagi mulai dari sekarang. Pahamkan?


Penulis : MYB 

Catatan: Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog. 


Friday, June 24, 2022

Rosario Kehidupan

https://www.unclebonn.com/2022/06/rosario-kehidupan.html

Sebagaimana diketahui bahwa dalam untaian doa Rosario, ada empat peristiwa iman, yaitu: Peristiwa Sedih, Peristiwa, Gembira, Peristiwa Mulia dan Peristiwa Terang. Sedangkan kita juga tahu bahwa dalam hidup kita ada banyak sekali peristiwa yang terjadi. Pertanyaan saya yaitu apakah bisa kita mendaraskan Rosario di luar empat peristiswa tersebut? Jika bisa bagaimana cara mendaraskannya dengan tepat?


Untuk bisa menjawab pertanyaanmu itu kita harus bisa bedakan dulu antara berdoa Rosario dan berdoa dengan menggunakan Rosario. Ini menarik untuk diketahui.


Baca Juga : Sebuah Catatan Untuk Pasutri Katolik : Pernikahan Bukan Parade Siklus Atau Mie Instan


Pertama, soal “Berdoa Rosario”,  menunjuk pada tradisi doa Katolik untuk menghormati Bunda Maria melalui pengulangan doa Salam Maria, didahului dengan doa Bapa Kami, lalu ditutup dengan doa Kemuliaan, dan disertai dengan meditasi atas misteri-misteri hidup Kristus dan Maria.


Sejak kapan doa ini dimulai?


Sudah sejak abad pertengahan doa ini sudah dibuat sebagai pengganti popular untuk liturgi ibadat harian. Awalnya hanya terdapat tiga misteri, sehingga dalam lingkaran Rosario seluruhnya terdapat 150 Salam Maria, seperti jumlah Mazmur (bdk. KGK 2678, 2708 dan 1674).


Baca Juga : Stigmata Dalam Pandangan Gereja Katolik


Lantas kenapa sekarang sudah menjadi empat misteri? Siapa yang menambahkan?


Paus Yohanes Paulus II yang tambahkan ini. Dalam Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae (RVM) 16 Oktober 2002, Paus menambahkan satu misteri lagi, yaitu Misteri Terang untuk mengkontemplasikan hidup Yesus dari peristiwa pembaptisan sampai Perjamuan Terakhir, saat didirikannya Ekaristi.


Kedua adalah berdoa dengan menggunakan Rosario. Ini menunjuk pada aneka cara doa Katolik lainnya dengan menggunakan untaian Rosario sebagai sarananya. Di sini Rosario bisa dibandingkan dengan “tasbih” dalam tradisi agama lain, di mana dalam berdoa jari bergerak di antara biji-biji sambil mendaraskan sebuah doa pendek. Khususnya dalam tradisi Gereja-gereja Timur dan Orthodox, gaya doa meditatif ini dikenal dengan nama “Doa Hati”, “Doa Batin” atau “Doa Yesus”.


Baca Juga : Sekiranya Kamu Perlu Memberinya Anggur Asam


Apakah jumlah biji dalam untaian itu sama dengan doa Rosario yang kita jalankan sampai saat ini?


Tidak sama. Jumlahnya bervariasi. Ada yang 33 (sesuai umur Yesus), ada yang 50 dan seterusnya. Yang didaraskan berulang-ulang bukan doa Salam Maria, melainkan nama Yesus. Misalnya: “Tuhan Yesus kasihanilah kami, orang berdosa.”


Apakah dalam mendaraskan itu sambil merenungkan juga peristiwa Yesus?


Biasanya peristiwa Yesus tidak direnungkan secara khusus karena perhatian untuk Yesus sudah bersamaan pendarasan doa tersebut. Dewasa ini sudah ada cukup banyak variasi doa Rosario semacam ini: misalnya Rosario Pembebasan atau Rosario Kerahiman Ilahi.


Baca Juga : Apa Dasar Penggunaan Warna Liturgi Dalam Gereja Katolik?


Apakah bisa kita merenungkan misteri hidup sendiri ketika berdoa Rosario selain keempat misteri di atas itu?


Tentu saja tidak ada larangan. Rosario termasuk doa devosi yang berbeda dari doa liturgi dengan aturannya yang lebih baku. Dalam doa Rosario kita mempunyai kebebasan yang lebih, khususnya untuk menambahkan apa yang baik. Terutama untuk jenis yang kedua ini. Kita bisa berhenti pada biji Rosario yang besar untuk hening merenungkan hidup kita sendiri, sebelum kita lanjutkan lagi untuk mendaraskan nama Yesus.


Apakah bisa kita padukan dua bentuk ini?


Bisa sekali. Tapi perlu kita ingat, pada Rosario jenis pertama, sebaiknya meditasi atas peristiwa keselamatan itu tidak dihilangkan begitu saja. Kalau mau digabungkan maka bisa dibuat begini: setelah menyebut misteri, sebelum doa Bapa Kami, kita bisa hening sejenak untuk merenungkan hidup kita.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Berarti sangat baik jika dipadukan?


Intinya begini. Kita boleh-boleh saja mengambil peristiwa hidup sebagai renungan, tetapi hendaknya kita tidak hanya menjadikan diri kita sendiri sebagai fokus. Dalam doa apapun, pusat doa bukanlah diri kita sendiri, melainkan Allah dan misteri Sabda Keselamatan-Nya. Itu sebabnya secara istimewa doa Rosario disebut oleh Santo Yohanes Paulus II sebagai “compendium Injil” (ringkasan Injil, lih. RVM 18).


Benarkan kadang kita hanya fokus pada diri kita sendiri lalu kita lupa pada esensi dasarnya.


Dengan mendoakannya kita merenungkan hidup Yesus bersama Bunda-Nya. Usul saja coba satukanlah peristiwa hidupmu dengan peristiwa Yesus yang begitu indah itu.


Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain?


Demikian penjelasan singkat terkait Rosario Hidup yakni bagaimana mendaraskan empat misteri Rosario tersebut dengan pengalaman hidup masing-masing umat Katolik. Semoga penjasan ini memberi manfaat bagi pembaca sekalian.


Penulis: MYB

Catatan Admin: Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog


Monday, May 30, 2022

Apa Itu Kitab Apokrip dan Kenapa Kitab-Kitab Apokrip Itu Tidak Dimasukkan Kedalam Kanon Kitab Suci oleh Gereja Katolik?

https://www.unclebonn.com/2022/05/apa-itu-kitab-apokrip-dan-kenapa-kitab.html

Gereja Katolik memiliki kekayaan dan khazanah Kitab Suci yang diakui otoritas Gereja. Akan tetapi tidak bisa dielakkan bahwa dalam sejarah Gereja terdapat Kitab yang tidak diakui (apokrip)? Bagaimana itu bisa terjadi?


Begini. Pertama-tama kita mesti pahami dulu apa yang dimaksud dengan istilah Apokrip karena kata yang sama merujuk dan mempunyai arti yang berbeda dalam Gereja Katolik dan dalam Gereja Protestan.


Jadi kata “apokrip” ini berbeda pemahaman antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Lantas bagaimana dengan pemahaman Gereja Katolik?


Baca Juga : Stigmata Dalam Pandangan Gereja Katolik


Kata “apokrip” (artinya: tersembunyi, rahasia) digunakan oleh Gereja Katolik untuk merujuk kepada buku-buku yang tidak termasuk dalam kanon resmi Gereja Katolik. Misalnya Injil Thomas, Kisah Pilatus, Wasiat Musa, Wasiat Yeremia, dan lain-lain. Gereja Katolik menilai bahwa buku-buku itu tidak diilhami oleh Allah, dan karena itu ditolak untuk dimasukkan ke dalam daftar Kitab Suci. Kebanyakan buku-buku itu berasal dari abad II dan dipengarahui oleh aliran Gnostisisme. Gereja Protestan merujuk kepada buku-buku ini sebagai pseudepigrapa (artinya tiruan, palsu).


Terus, pemahaman “apokrip” dalam Gereja Prostestan itu seperti apa?


Gereja Protestan menggunakan kata “apokrip” (tersembunyi) untuk merujuk buku-buku Deuterokanonika atau Kanon kedua. Sejak munculnya gerakan Reformasi pada abad XVI, Gereja-gereja Protestan menolak mengakui 7 buku yang termasuk dalam Deuterokanonika itu. Martin Luther mempersoalkan tambahan-tambahan yang terdapat dalam Septuaginta (Kitab Suci Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani). Hanya kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Ibrani yang diakui Luther sebagai Kitab Suci. Sedangkan semua tambahan yang nota bene tertulis dalam bahasa Yunani, ditolak!


Baca Juga : Apa Dasar Penggunaan Warna Liturgi Dalam Gereja Katolik?


Oleh Gereja Protestan, kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani dimasukkan ke dalam Kanon pertama (proto-kanonika), sedangkan kitab-kitab tambahan yang ditulis dalam bahasa Yunani, dimasukkan ke dalam kanon kedua (deutero-kanonika). Tetapi, untuk ungkapan pertama dan kedua di sini haruslah dimengerti sebagai urutan semata bukan soal kelas, kualitas atau kebenaran. 


Kitab-kitab mana saja yang ditolak oleh Protestan?


Ada 7 kitab yaitu Yudith, Tobit, 1 dan 2 Makabe, Kitab Kebijaksanaan, Putera Sirakh, Barukh ditambah surat Yeremia dan tambahan kitab Ester dan Daniel.


Lalu kenapa Gereja Katolik menerima kitab-kitab Deuterokanonika itu?


Begini, keberadaan kitab-kitab Deuterokanonika bukanlah sesuatu yang terpaksa diterima oleh Gereja Katolik, seolah-olah sesuatu yang tidak bisa dielakkan muncul di tengah jalan. Kesannya, seolah kitab-kitab Deuterokanonika itu adalah tambahan kemudian. Ini tidak benar.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Terus yang benarnya bagaimanai?


Yang benar ialah bahwa sudah sejak Gereja perdana, kitab-kitab itu sudah digunakan, yaitu Kitab Suci yang dikenal dengan nama Septuaginta. Gereja Katolik mengikuti dan meneruskan apa yang sudah ada dalam Tradisi tersebut. Dan selama 16 abad, Gereja Katolik terus-menerus menggunakan kitab-kitab itu sebagai bagian integral dari Kitab Suci. Baru pada abad XVI, kehadiran kitab-kitab itu dipersoalkan dan akhirnya ditolak. 


Jadi memang 7 kitab itu ternyata sudah ada sejak awal dan bukan baru ditambahkan kemudian. Begitu sejarahnya.


Baca Juga : Sudah Hamil Tapi Mengapa Masih Tetap Memakai Kerudung Saat Misa Pernikahannya?


Sudah 1.600 tahun kitab-kitab itu digunakan, dan tidak ada masalah. Dan kenapa sesudah 1.600 tahun digunakan, baru kitab-kitab itu dipersoalkan? Mengapa pengalaman penggunaannya oleh Gereja selama 1.600 tahun tidak membuka hati dan pikiran untuk mengakui kebenaran akan Sabda Allah di dalam kitab-kitab itu?


Ya seperti itu sejarahnya. Gereja Katolik selalu membuka diri terhadap berbagai temuan dan sikap dari berbagai pihak. Semoga informasi-informasi penting ini dapat memberi pemahaman kepada kita mengenai apa yang dimaksudkan dengan kitab-kitab apokrip.*


Penulis : MYB

Catatan Admin: Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog. Trims.


Wednesday, May 18, 2022

Pahami Ini Jika Ingin Kembali Menjadi Katolik Setelah Bercerai

https://www.unclebonn.com/2022/05/pahami-ini-jika-ingin-kembali-menjadi.html

Begini ceritanya. Enam tahun lalu, teman saya ini menikah dengan laki-laki dari Gereja Protestan. Waktu itu, karena sudah terlanjur hamil, dia ikuti saja permintaan suaminya untuk pindah agama (gereja). Tiga tahun setelah menikah, mereka tidak akur lagi. Dan saat ini mereka sudah cerai dan dia ingin sekali untuk kembali menjadi Katolik. Apa yang harus dia lakukan?


Satu kesalahan besar yang sudah temanmu lakukan adalah menikah di luar Gereja Katolik tanpa izin, sudah begitu dia juga diam-diam pindah agama.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Apakah dengan kondisi demikian berarti perkawinan mereka sah?


Ya, perkawinan mereka itu tidak sah. Dua kesalahan sekaligus yang temanmu buat yang membuat dia terkena hukuman tidak boleh menerima Komuni, yaitu: temanmu itu telah menikah dengan pihak di luar Gereja Katolik tanpa izin, dan yang kedua, konsekuensi dari perkawinan itu membuat dia keluar dari Gereja Katolik.


Lalu perkawinan yang sah menurut Gereja Katolik itu bagaimana?


Ini kita bahas tentang masalah perkawinan yang sedang dihadapi teman tadi. Perkawinan yang sah menurut Gereja Katolik, yaitu: menyangkut kesediaan dari kedua pihak yang mau menikah untuk melangsungkan pernikahan di Gereja Katolik menurut forma canonica (rumusan resmi Katolik) yang telah ditetapkan dalam Hukum Gereja. Meskipun hanya satu saja pihak yang Katolik, pernikahan harus dilangsungkan di Gereja Katolik dengan peneguh dari pihak Gereja Katolik (Diakon, Imam, atau Uskup).


Baca Juga : Sebuah Catatan Untuk Pasutri Katolik : Pernikahan Bukan Parade Siklus Atau Mie Instan


Oh begitu ya?


Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK 1983), khususnya dalam Kanon 1108-1123, ditetapkan berbagai peraturan tata peneguhan kanonik, mulai dari keharusan menikah hanya di hadapan peneguh Katolik, di paroki pihak Katolik, sampai tata peneguhan dengan forma canonica. Prinsip ini harus dipenuhi oleh setiap perkawinan orang Katolik, baik kedua pihak maupun hanya satu saja pihak Katolik.


Kalau menikah di luar Gereja Katolik apakah harus ada izinnya?


Benar. Izin untuk menikah di luar Gereja Katolik dimungkinkan jika pihak Katolik telah mengajukan permohonan menikah di luar Gereja (sebagai tempat upacara liturgis) dan telah mendapatkan izin dari Ordinaris Wilayah atau Pastor Paroki (KHK Kan 1118 § 1 mengenai Tempat Upacara Liturgis). Selain itu, perkawinan harus diteguhkan oleh peneguh Katolik (Diakon, Imam, atau Uskup) serta dua orang saksi (KHK Kan 1108 §1).


Baca Juga : Katakan Kepada Pasanganmu : You Are My Everything


Jadi kalau tidak ikut aturan itu maka perkawinan itu dinyatakan tidak sah.


Penghindaran dari peneguhan Katolik akan menggagalkan atau menghalangi perkawinan karena tidak memenuhi salah satu atau semua syarat tata peneguhan kanonik (Katolik) dan membuat perkawinan tidak sah dan dinyatakan tidak ada. 


Meskipun sudah dicatat secara sipil, atau sudah menikah secara sipil, mereka tidak diperhitungkan sebagai orang yang menikah dan mereka dianggap berada dalam perzinahan. Dan dalam kondisi berada dalam pernikahan yang tidak sah seperti ini, pihak Katolik dikeluarkan dari komunitas Gereja dan tidak diizinkan menerima Komuni. Dia juga tidak dapat menerima rahmat dari pelayanan pastoral lainnya, seperti pemberkatan, Sakramen Krisma, Sakramen Perminyakan, sebelum perkawinan itu dibereskan atau dibarui.


Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain?


Ini sikap tidak kompromi dari gereja Katolik.  Memang, tidak main-main. Dan jika pada kemudian hari, seperti pada kasus yang kamu ceritakan ini dimana perkawinan itu ternyata gagal dan mereka terpaksa bercerai, semua itu adalah peristiwa sipil yang berada di luar peraturan Gereja Katolik. Pertanggungjawabannya kepada Gereja hanyalah bahwa dia telah melakukan pernikahan yang tidak sah dan mengeluarkan dirinya dari Gereja Katolik.


Lalu bagaimana kalau sekarang dia mau kembali lagi ke Gereja Katolik?


Kalau sekarang dia ingin kembali ke pangkuan Gereja Katolik, maka dia perlu membereskan semua urusan perkawinan yang tidak sah itu. Dia juga harus mengurus keabsahan perpisahan sipil, lalu kemudian dia mengaku dosa pada pastor paroki tempat di mana dia tinggal. 


Lalu bagaimana dengan urusan imannya?


Baca Juga : Perkawinan Rahasia


Urusan iman dapat diselesaikan dengan menerima Sakramen Tobat dan melalui suatu proses pertobatan sejati. Sementara urusan sipil juga harus dia selesaikan, mengingat adanya akibat hukum sipil dari perkawinan mereka itu.


Jadi ingat itu, bahwa menikah di Gereja Katolik bagi kita adalah sesuatu yang utama, penting diperhatikan, dan dipertahankan, untuk menjamin suatu pernikahan yang sah, terlindung dari hukum Gereja, dan akhirnya tetap mendekatkan kita kepada Gereja dan menerima rahmat-rahmat rohani lainnya.


Demikian penjelasan tentang pentingnya perkawinan mesti dilaksanakan di gereja Katolik. Semoga yang membaca ini bisa menyampaikan ke teman-teman yang lain agar memahami prosedur pernikahan gereja Katolik. 


Baca Juga : Curhat Seorang Suami


Makanya kalian jangan terlalu semangat nonton itu drakor The World of Married Couple nanti nasibmu sama lagi dengan temanmu itu.*


Penulis: MYB


Catatan Admin: Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog.