Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com unclebonn.com: Inspirasi
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Sunday, July 2, 2023

Sifat Seekor Kepiting

https://www.unclebonn.com/2023/07/sifat-seekor-kepiting.html

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Yang paling menarik dari kebiasaan ini adalah kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat. Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.


Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun... dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.


Baca Juga :  Keledai Dan Rubah


Begitu pula dalam kehidupan ini... tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Dengki atau iri hati adalah sebuah kata yang seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Di keluarga, seorang adik iri hati kepada kakaknya ketika orangtuanya membelikan sepeda baru buat sang kakak. Seorang teman iri hati ketika melihat rekan sebangkunya memperoleh nilai tertinggi dalam ujian di kelas. Di kantor, si A iri hati kepada si B karena B mendapatkan promosi jabatan dan seterusnya.


Orang yang dengki adalah orang yang selalu tidak bisa menerima kenyataan keberhasilan orang lain. Seharusnya kita bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan, sebaliknya kita malahan mencurigai mereka. 


Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.


Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya.


"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." 


(Yakobus 3:16)


Penulis : Panusunan Hutasoit / Facebook.com 

Tuesday, June 27, 2023

Keledai dan Rubah

https://www.unclebonn.com/2023/06/keledai-dan-rubah.html

Sekali peristiwa sang Raja Hutan, singa memerintahkan rubah untuk mencari makanan. Ia kelaparan. " Kau harus mencari makanan untuk saya. Kalau gagal, kau kumakan", kata singa. Dengan tergesa-gesa rubah mencari keledai. Setelah ketemu, ia membujuk keledai untuk bersama ketemu singa. "Sang Raja mau mengangkat engkau menjadi raja menggantikannya", bujuk rubah. Keledai tertarik. Ia pergi bersama rubah ketemu singa.


Namun, bukannya disambut dengan hormat. Singa justru hendak membunuhnya. Namun ia tidak berhasil. Singa hanya mampu merenggut telinganya. Keledai lalu lari ketakutan.


Tentu saja singa tidak puas. Kembali ia mengancam rubah mengembalikan keledai kepadanya. Rubah pergi lagi membujuk keledai. Tetapi keledai tidak sudi lagi ketemu singa. "Ia telah merenggut telingan saya", kata keledai. Rubah tidak berputus asa. " O, singa sengaja merenggut telingamu supaya mahkota nanti pas di kepalamu", kata rubah. Sang keledai kembali bersama rubah ketemu singa. Kali ini singa juga hendak membunuhnya. Tetap dia hanya berhasil memutuskan ekornya. Keledai lari ketakutan.


Untuk kali ketiga singa mendesak rubah mencari keledai. Masih dalam ketakutan keledai berkata: "Nggak mau. Kali lalu singa telah memutuskan ekor saya". "O, tidak apa-apa," kata rubah. "Dia memang memutuskan ekormu. Tetapi hal itu dilakukannya, agar kau bisa duduk di takhta".


Kembali keledai terbujuk dan menemui singa. Kali ini singa berhasil membunuhnya. Ia lalu memerintahkan rubah. "Kulitilah keledai itu. Lalu kumpulkanlah seluruh isi dalamnya untuk saya "


Dengan patuhnya rubah melaksanakan perintah itu. Ia mengumpulkan seluruh isi dalam keledai: paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan lain-lain. Ia lalu melapor kepada singa.


Singa datang memeriksanya. Tetapi ia tidak melihat otak keledai. Dengan marah ia bertanya: "Mana otaknya? Jangan-jangan kau sudah memakannya?"


Sang Rubah menjawab:"Memang ia tidak punya otak, Yang Mulia. Kalau dia punya otak, masakan sampai tiga kali ia datang menemuimu?"


Penulis : Andreas Anangguru Yewangoe

Tulisan lainnya : Payeti Adalah Putra Dari Kambaniru

Thursday, January 19, 2023

Sebuah Pergumulan Hidup Seorang Vice President PT Boeing untuk Mengabdi Sepenuhnya Kepada Tuhan dengan Menjadi Biarawati Katolik

https://www.unclebonn.com/2023/01/sebuah-pergumulan-hidup-seorang-vice.html

Cerita inspirasi tentang Suster El (Elisabeth Sutedja) tak pernah berhenti dicari dan dibaca oleh banyak orang. Bagaimana bisa seorang lulusan doktor dengan predikat Summa Cum Laude dari Harvard University, Amerika Serikat memilih mewujudkan impiannya sejak kelas dua SMP untuk menjadi pelayan Tuhan.


Selain menjadi lulusan terbaik dari salah satu universitas terbaik di dunia, Elisabeth Sutedja adalah orang Asia pertama yang menjadi vice president di PT Boeing yang bermarkas di negara adidaya, USA.


Blog ini telah menulis dua artikel sederhana sebelumnya tentang perjalanan hidup suster Elisabeth Sutedja dengan referensi diambil baik melalui status facebook mbak El sendiri atau melalui chatting-an pribadi. 


Berikut kami sajikan bagaimana saat-saat yang menentukan Elisabeth Sutedja mengambil keputusan menjadi seorang biarawan Katolik atau memutuskan hidup salibat bersama Yesus Kristus dan Bunda Maria. Kita bisa membaca mbak Elisabeth Sutedja mengambil keputusan tanggal 15 September 2015 dan 10 Oktober 2015 untuk mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan dari akun Facebook Elisabeth Sutedja. 


Selama 6 hari, mulai hari Selasa – 8 September 2015, saya telah menjalani retret pribadi di Pertapaan Susteran di Gedono, Salatiga, untuk memantapkan niatku menyerahkan diri seutuhnya, mengabdi kepada Tuhan. 


Selesai retret, saya mendapatkan kekuatan dan semangat baru dalam niat penyerahan diri ini. Saya percaya betul bahwa jika memang Tuhan menginginkan saya menjadi pelayan abadi-Nya, maka IA pasti akan selalu membantu saya untuk keluar dari setiap persoalan yang mungkin saya hadapi saat ini dan kelak. Saya harus berpasrah dan membuka diri dan hati saya untuk menerima urapan rahmat kasih-Nya. IA adalah Allah dan Tuhan yang bertanggung jawab. Jika IA memberikan sesuatu hal bagi manusia, maka IA akan menyelesaikannya pula. Jika Tuhan telah memulai sesuatu pekerjaan yang baik di dalam kita, Dia akan meneruskannya sampai pada kesudahannya (Filipi 1:6)


Saya percaya dan bahkan saat ini saya mulai merasakan bahwa Tuhan mempunyai maksud di balik semua ini, saya merasakan bahwa sepertinya Tuhan sedang menyiapkan saya untuk sesuatu yang lebih besar di depan saya nanti. Tuhan punya rencana atas hidup setiap manusia di dunia ini, dan saya (serta kita semua) hanya diminta untuk pasrah dan mengikuti saja akan apa yang diminta oleh Tuhan. Apa pun yang terjadi saat ini dalam diri saya dan masing-masing dari kita, biarlah semua itu terjadi, karena Allah peduli! Bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita merupakan HADIAH BESAR pemberian Tuhan kepada kita anak-anak-Nya yang terkasih.


Pada Senin pagi, 14 September, Mgr Yohannes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang, yang membaptis saya pada tahun 1994, menelepon saya menanyakan kebulatan hati saya. Saya jawab, “Ya, saya siap melaksanakan apapun yang Tuhan inginkan untuk sepenuhnya mengabdikan diri kepada-Nya.” Siang harinya Beliau kembali menelepon saya bahwa Vatikan ingin saya mulai menjalani hidup membiara pada hari Minggu, 1 Nopember 2015, di Biara Santa Clara, Asissi, Italia.


Puji Tuhan...... Niat yang selalu saya perjuangkan sejak lulus dari SMP, tahun 2001, kini terbuka lebar untuk saya laksanakan..... Teman-teman, terima kasih untuk semua doa-doamu..... Berkat Tuhan selalamanya untuk kita semua..... Amin.


15 September 2015


Teman-teman yang sangat aku, sayangi. Mulai hari ini, Sabtu, 10 Oktober 2015, aku akan mulai hidup membiara dan tinggal di Biara Santa Clara, Asissi, Italia, yang lokasinya menjadi satu dengan Basilica Santa Chiara. Asissi terletak 130 km di sebelah utara Roma. Sedikitnya aku akan ‘digodog’ di biara ini selama 12 bulan dan tidak diizinkan untuk menerima tamu dari luar, kecuali dalam keadaan darurat. Sesudah 12 bulan, aku akan mendapat penugasan pertama, mungkin di pedalaman Papua untuk mendirikan sekolah bagi anak- miskin. Doakan aku agar tabah menjalaninya.


10 Oktober 2015


Dan setelah tanggal itu akun Facebook Suster Elisabeth Sutedja sepi dari postingan.  Dan terlihat beberapa kali setahun bahkan beberapa tahun baru kita bisa menemukan postingan Suster El. Entahlah seperti apa kondisi Suster El di pedalaman Papua sekiranya Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria senantiasa menjaga, merawat, dan menyertai hidupnya. Amin. Tuhan memberkati, 


Baca Juga : 

Sekelumit Kisah Elisabeth Sutedja, Lulusan Terbaik Harvard, Vice President - Business Development Boeing Company Yang Memilih Jadi Suster

Mengenal Lebih Dekat Suster Elisabeth Sutedja Lulusan Terbaik Harvard University Yang Memilih Hidup Membiara


Monday, December 12, 2022

Wanita Zaman Now

https://www.unclebonn.com/2022/12/wanita-zaman-now.html
Gambar : Pixabay.com

Beberapa bulan lalu salah satu stasiun tv swasta menayangkan sebuah video bagaimana emak-emak membubarkan tawuran antar pelajar di salah satu kota. Ia dengan gagah berani berhasil meleraikan tawuran itu. Ia tidak takut dengan resiko yang mungkin saja ia terima.


Kejadian yang mirip juga saya saksikan sendiri bagaimana seorang ibu dan beberapa temannya berusaha mencoba memisahkan perkelahian salah satu siswa mereka dengan orang luar. Saat mereka tahu bahwa yang masuk ke lingkungan sekolah itu orang luar (seorang pemuda jalanan), langsung mereka serbu. Dengan sigap mereka ke “tekape” dengan bekal beberapa potongan kayu mereka mengusir si pemuda jalanan tadi.


Nyaris pemuda itu babak belur kalau ia masih berbalah-balah dengan ibu-ibu itu. Alasannya cukup jelas orang luar ini yang datang bikin kacau di lingkungan sekolah. Solusinya orang seperti itu harus dilawan dengan cara radikal agar bisa memberi efek kejut atau jerah.


Sebenarnya saya ingin terlibat, melihat pemandangan itu saya hanya tersenyum. “Ini wanita zaman now”, kata saya dalam hati. Mereka tidak hanya sekadar “cantik” tapi tegas, dan juga berani. Kau lawan sudah?


Teman-teman suatu saat wanita akan mengambil peran pria di suatu masa. Gejala ini sudah mulai nampak. Keberanian menteri Susi Pudjiastuti dalam memberantas ilegal fishing adalah contoh kecilnya. Jauh sebelumnya kita kenal ada Margaret Hilda Tatcher, politikus dan Perdana Menteri Britania Raya ternama. Kita juga mengenal Benazir Bhutto Ketua Partai Rakyat Pakistan yang cukup berani dalam kancah perpolitikan di negaranya.


Kedepan saya pun meyakini wanita-wanita pemberani seperti ini akan menjadi pribadi yang hebat dan besar kala kita mau memberi ruang dan panggung yang cukup untuk mereka. Perempuan hari ini tidak identik lagi dengan urusan dapur, atau diikat adat budaya yang diskriminatif mereka harus bisa terbang tinggi. Dan mereka juga harus memiliki keberanian untuk melepas pasungan budaya yang membatasi ruang gerak mereka. Jadi, maju terus para srikandi. Bangsa ini juga butuh sentuhan diri kalian.


Kalau sudah begitu awas ooo … dan Unclebonn pun harus waspada!*


Baca Juga : 

Tips Sukses Untuk Pria Gagal Tampan Supaya Selalu Tampil Menarik Dihadapan Wanita

6 Negara Ini Sumbang Pemain Voli Wanita Tercantik Di Dunia Salah Satunya Indonesia

Friday, December 9, 2022

Juni Evandra, Si Nekat yang Pantang Menyerah dalam Belajar

https://www.unclebonn.com/2022/12/juni-evandra-si-nekat-yang-pantang.html

Entah motivasi apa yang ada dalam dirinya. Sebut saja anak didik saya, Juni Evandra. Kelas X tahun lalu, dia anak yang rada pendiam,  namun aktif. Dia anak yang punya motivasi tinggi soal kerja. Bertanggung jawab. Dia bukan anak yang aktif dalam berbicara tapi kerap menjadi pendengar yang baik. Dia beda dengan si Juni Dua yang aktif berbicara. Apalagi berhadapan dengan ketua kelas, si Dian Florensa yang tegas dengan tone tinggi, Juni Evandra pasti mengalah. 


Cerita di atas itu masa lalu. Beda ketika memasuki tahun pelajaran baru 2022-2023.  Juni Evandra berubah total saat duduk dibangku kelas XI SMK Negeri 1 Pandawai. Dia berubah bukan karena salah pergaulan tapi punya motivasi tinggi untuk berubah ke level yang lebih tinggi, lebih baik dan lebih keren tentunya soal penampilan.  Level lebih tinggi soal prestasi belajar dan attitude.


Baca Juga : Pendidikan Membuat Orang Punya Harapan (Jejak Digital Dari Olivia Kattu)


Saat ini, penampilannya selalu rapih dengan rambut cepak ala angkatan.  Baju seragam diseterika patah-patah.  Dia meniru gaya strikaan anak sekolah kedinasan yang penampilan ala semi militer walau dalam kesederhanaanya. Jika bertemu gurunya yang dianggap dekat, gaya salaman ala komando. Sebagai gurunya saya heran dan juga mengagumi tabiat baru nan asyik ini. Ada motivasi apa sehingga dirinya berubah segitunya?


Itu soal perilaku dalam interaksi sosial di sekolah. Soal perilaku belajar di kelas, saat ini ia juga aktif dan cenderung nekat untuk bisa mengaktualisasikan pikirannya di depan kelas, kepada gurunya dan kepada teman kelasnya. 


Baca Juga : Olivia Siswa SMK yang Mulai Belajar Bisnis Online


Ia juga berani tampil beda dalam mengerjakan tugas-tugas walau guru sudah menyarankan untuk kerja kelompok atau berkolaborasi dengan teman kelas yang lain. Namun dianya keukeuh dengan prinsipnya. Mau nilainya berapa asalkan usaha sendiri. Begitu pikirannya. 


Dianya juga berani tampil untuk menyelesaikan latihan soal di papan tulis walau persiapan belum matang. Ia berani dan nekat.  


Apakah Juni Evandra hanya mau mengaktualisasikan hasrat belajarnya hanya kepada saya sebagai gurunya?


Ternyata banyak rekan guru lain yang mengisahkan perihal yang sama. Mereka mengisahkan semangat Juni Evandra dengan mengumbarkan senyum.  Soal semangat belajarnya yang rada-rada nekat itu. Uniknya dan menarik.


Namun kami sepakat sebagai guru kami senang atas motivasi belajar yang tinggi dari anak Juni Evandra. Dia punya itikad baik untuk berubah ke level yang lebih tinggi.  Apalagi dia anak SMK tentu itu menjadi modal dasar bagi dirinya untuk bekerja setelah lulus SMK.


Baca Juga : Kuliah Melalui Jalur Khusus Anak Pelaku Kelautan Dan Perikanan Itu Luar Biasa!


Akhirnya saya sadar kemungkinan dia (Juni Evandra) terinspirasi dari para kakak kelasnya yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Poltek Kelautan dan Perikanan Kupang.  Sepertinya dia juga bercita-cita kuliah disana. Maksudnya punya cita-cita terpendam. 


Mudah-mudahan anak Juni Evandra jangan pernah kasih kendur semangat untuk melakukan transformasi diri. Karena semua itikad baik, semangat dan kerja keras akan membuahkah hasil. Ingat pesan Bapak Guru, "Tuhan mungkin enggan mengubah nasib seseorang jika Orang tersebut tidak mau mengubahnya."


Sunday, November 27, 2022

Inspiring Women: Cerita Perjuangan Niluh Djelantik

https://www.unclebonn.com/2022/11/inspiring-women-cerita-perjuangan-niluh.html

Siapa sih yang tak nama Niluh Djelantik? Ya ketika jaman Pilpres 2014 dan 2019, wanita ini dijuluki cebongers betina sejati. Dia berteman baik dengan para pegiat sosial media seperti  Deny Siregar,  Ust Abujanda,  dan Almarhum Birgaldo Sinaga dan lain-lain.  Pada akhirnya mereka dituduh BuzzeRp-nya Presiden RI ke-7 Joko Widodo. 


Namun jauh sebelum itu wanita bernama lengkap Niluh Putu Ary Pertami Djelantik ini sudah dikenal sebagai perancang atau desainer dan sudah go internasional.  Niluh Djelantik terkenal melalui karya-karyanya seperti desain sepatu yang sudah dipatenkan pada tahun 2008. Beberapa pesohor dunia seperti Julia Roberts dan Paris Hilton adalah pemakainya. 


Pada tahun 2010 Niluh Djelantik meraih penghargaan Best Fashion Brand & Designer dari The Yak Awards 2010


Wanita kelahiran 15 Juni 1975 ini merupakan lulusan Universitas Gunadarma Jakarta. Setelah kuliah Djelantik kembali ke Bali dan bekerja pada perusahaan busana milik Paul Ropp. Ia dipercaya menduduki posisi direktur marketing tahun 2012 saat itu capaian penjualan naik hingga 430 persen. Sebuah kerja keras yang membanggakan. Prestasi kerja yang luar biasa tentunya. 


Kamis 24 November 2022 melalui fanpage NILUH DJELANTIK ia membagikan pengalaman 22 tahun silam. Sebuah cerita tentang pengalaman hidup, perjuangan dan kesuksesan.  Kesuksesan itu tidak instan namun melalui kerja keras dan mimpi besar. Dan saat ini Niluh lebih fokus pada masalah kemanusiaan.


Bagaimana Niluh mengambil kuliah sambil bekerja untuk meringankan beban orang tua. Setelah lulus dia melamar kerja. Dengan modal tekad ia diterima disebuah perusahaan. Dia tidak sombong walau dijadikan ujung tombak. Bersahabat baik dari OB sampai atasannya. Silahkan baca cerita Niluh Djelantik berikut ini. 


Nemu foto lama. 22 tahun lalu. Januari 2000. Usia 24 tahun. Nyales Gudang Berikat. Bahasa kerennya Account Executive. Udah lulus S1 Univ. Gunadarma. Jurusan Keuangan. IPK pas-pasan. 3.05. Not bad lah. Menurutku 🥺. Perjuangan masa kuliah sambil kerja itu benar-benar mengesankan. Bangun tiap pagi jam 5. Jam 8 udah di kantor dengan segala kerempongannya. Gak ada hp apalagi sosmed. 


Dering telpon kantor serta pekerjaan yang tak ada habisnya menemani. Jam 5 sore cuss ke stasiun Cikini, berdesakan dengan ratusan penumpang berpeluh sepertiku. Kecepatan Baling-baling bambu agar bisa nyampe di kampus sebelum jam 7. Beberapa mata kuliah di kampus Kelapa Dua. Stasiun Kereta di Margonda. Turun stasiun cuss lari ke jalan cari angkot. Kelasku di lantai 3. Naik tangga. Kebayang ribetnya. 


Kalau telat silakan gigit gagang pintu karena pasti gak boleh masuk kelas 😭


Back to foto ini. Awal 2000. Saingan waktu ngelamar adalah rata-rata  lulusan kampus keren di Jakarta. Kuberanikan diri mengirimkan CV dan resume. Sebagian besar pelamar adalah fresh graduate. 

Dengan bekal 5 tahun pengalaman kerja ( baca postingan sebelumnya ya ) dan kemampuan bahasa asing. Wawancara berjalan lancar. Cuss diterima. Gaji bersih plus tunjangan Rp. 6,000,000. Gede untuk ukuran saat itu. Plus komisi penjualan. Aku udah bisa beli mobil dan sewa apartment 3 kamar. Satu buat tidur. Satu buat keluarga. Satunya lagi untuk kamar sepatu 😂😂


Tugas memenuhi gudang berikat. Dari jus sampai mesin ATM. 


Lebih banyak di luar kantor lebih baik. Teman kantorku asik semua. Dari OB sampai direkturnya. Jadi ujung tombak perusahaan gak menjadikanku sombong. Justru sebaliknya. Kedekatanku dan komunikasi yang baik menjadikan kami tim yang kuat dan solid. 


1,5 tahun kemudian di tahun 2001 aku pindah kerja. Kemana? Ke salah satu klien kami. Di tempat baruku aku bisa tetap sowan ke kantor lamaku. Tetap akrab & dekat. Loh kok bisa ? 


Moral of the Story


Jangan pernah bakar jembatan di belakangmu. Kalau kerjamu benar, profesional, tidak koruptif. Kemanapun kamu pergi. Jalan terbuka untukmu. 


Sukses selalu Mbak Niluh Djelantik.  Semoga kedepan Niluh Djelantik bisa lolos menjadi seorang politisi (Anggota Dewan). Pilihlah partai nasionalis Niluh Djelantik karena itu memang genetikamu.  Tuhan memberkati.

Baca Juga : 

  1. Akhir Yang Indah Dari Seorang Pejuang Kemanusiaan (Mengenang Mendiang Birgaldo Sinaga)
  2. Presiden Jokowi, Pribadi Yang Tetap Membumi
  3. Mengenal Desa Blimbingsari Di Bali Yang Semua Warganya Beragama Kristen

Thursday, November 24, 2022

Ayah, Kamu Tetap yang Terhebat

https://www.unclebonn.com/2022/11/ayah-kamu-tetap-yang-terhebat.html


Saat itu usiaku empat tahunan di tahun 1998. Negara lagi dilanda krisis moneter. Bahan-bahan pokok mahal. Termasuk susu untuk balita. Itu kata ibu, saat aku menginjakan kaki di bangku SMP. Tahun 2005 keadaan ekonomi bangsa ini sudah membaik. Kebanyakan guru-guru di sekolah kami sudah menggunakan handphone genggam. Tapi sayang, keluarga kami dililit masalah ekonomi. Jadi, handphone bagiku ibarat barang antik. Ayah harus bekerja serabutan. Wajahnya lelah dan kusut karena seharian bekerja. Tapi tak pernah ia mengungkapkan itu semua kepada kami. Ia seorang ayah yang tegar dan bertanggung jawab. 


Baca Juga : Dia Laki-Laki Ibunya


Ayah selalu pergi pagi dan pulangnya pada malam hari. Itu berlangsung berhari-hari selama beberapa tahun. Saat itu aku sedang menempuh pendidikan di SMP. Entah sampai kapan masalah lilitan ekonomi keluarga kami berakhir? Tapi hari ini aku bangga pada ayah akhirnya aku sudah bisa berada ditahap seperti ini.


Oh iya, ayah memberi nama Darling Nuhamara untukku. Darlin itu dari kata Darling yang berarti sayang. Kata ayah kepada ibu saat itu, aku adalah kesayangannya. Ayah akan berjuang berdarah-darah untuk kehidupan keluarga kami dan masa depanku. Makanya ia selalu membuktikan  janji-janjinya dengan kerja keras.


Baca Juga : Terbawa Perasaan


Ayah memang memiliki banyak tatto. Aku kerap di-bully teman sebagai anak preman. Itu aku rasakan sejak aku berada di bangku SD kelas VI bahkan sampai di kelas XI SMP. Ayah selalu mengingatkan aku agar sabar menghadapi ejekkan teman-teman. Ayah selalu bilang, walau dunia membencimu ayah akan selalu sayang dan bangga padaku. Ayah tak pernah mengajari aku untuk membalas. 


Disaat aku duduk di bangku SMA aku makin paham dengan pekerjaan ayah. Ayah hanya seorang security. Diajak sebagai security karena ayah dianggap mantan preman. 


Baca Juga : Jatuh Cinta Lagi, Sekelumit Memori Kisah Generasi Delapan Puluhan


Disaat aku dibully aku tak pernah kecewa tapi tekadku terus belajar. Didikan ayah dan ibu yang penuh kasih sayang dan disiplin membuat prestasi belajarku di sekolah terus menanjak. Aku termasuk anak yang cerdas di sekolah kami. Makanya ketika lulus SMA aku mendapatkan beasiswa kedokteran disalah satu universitas negeri.


Ayahku memang hanya lulusan SMP. Dan ibuku seorang wanita berijazah SMA. Namun karena lama merantau di Bali mereka benar-benar sadar dan paham tentang kerasnya hidup. Kata ibu, ayah memutuskan hijrah dari dunia premanisme setelah menikahi ibuku. Mereka berdua akhirnya memutuskan kembali ke kampung halaman setelah mengumpulkan sedikit modal. 


Baca Juga : Cerpen Yongky H. Suaryono : Kamarku Di Lantai Tiga


Di kota itu, mereka membuka usaha namun usaha mereka bangkrut. Ayah akhirnya memilih menjadi security di sebuah bank. Ayah beberapa tahun bekerja serabutan untuk membiayai hidup kami.


Perubahan sikap ayah membuat aku bangga. Dan semua orang pun bangga pada ayah. Beberapa saat lagi aku akan menjadi seorang dokter. Ayahku kini makin tua. Tapi diwajahnya selalu memancarkan semangat juang. Tapi yang lebih penting dari itu ia selalu setia menjaga ibuku dan membawa diriku ke tahap ini. Ayah, kamulah yang terhebat dalam hidupku.


Baca Juga : Kasih Seorang Saudara


Terinspirasi dari sebuah nats bahwa Tuhan tak pernah mengubah nasib manusia jika ia sendiri tak mau mengubah nasibnya.


Unclebonn-24 November 2018


Saturday, November 12, 2022

Catatan Tentang Anak NKPI SMK Negeri 1 Pandawai 2017, Perubahan Membutuhkan Proses

https://www.unclebonn.com/2022/11/catatan-tentang-anak-nkpi-smk-negeri-1.html

Ini hanya sekedar eksperimen kecil-kecilan tanpa basis data cukup pake intuisi dan sedikit pengalaman. Sebenarnya saya terinspirasi dengan teorinya Adolf Hitler, Mind  Manipulation atau manipulasi pikiran yang sempat dibahas secara menarik oleh Anand Krishna di harian Kompas beberapa tahun silam. Intinya membatasi kata-kata dan memperbanyak pengulangan.  


Lingkungan yang bersih melambangkan cerminan jiwa seseorang. Kondisi ini  juga memberi dampak psikis minimal berupa efek kekaguman kepada setiap orang yang menikmati nya. 


Baca Juga : Lulusan NKPI SMK Negeri 1 Pandawai Siap Menjadi Tuan Di Rumah Sendiri


"Wow indah sekali" atau "wow bersih bingits," inilah beberapa ekspresi yang bisa kita dengar dari mulut orang yang peka dengan lingkungan yang bersih itu.


Eksperimen Dimulai 


Dua bulan terakhir saya mencoba hadir lebih awal di sekolah. Jarak 28 km dari tempat tinggal walau begitu sebelum apel pagi dimulai saya sudah berada di sekolah. Tugas pertama mengecek piket siswa. Berkeliling dari kelas ke kelas. Tujuan mengecek kesiapan kelas sebelum KBM dimulai. Ruang kelas wajib bersih dan rapih. Papan tulis wajib bersih. Pokoknya harus siap sebelum KBM dimulai. 


Baca Juga : Sepenggal Kisah Masa Prakerin Siswa NKPI Angkatan 4 Tahun 2021 SMK Negeri 1 Pandawai


Evaluasi dilakukan saat apel pagi. Saat breafing, saya akan menyampaikan hasil pengamatan terkait kebersihan kelas. Kelas -kelas  yang kondisinya masih kotor setidaknya perlu dikritik. Nama-nama siswa yang tidak melaksanakan piket disampaikan saat apel pagi itu juga dengan nada kritikan. Memang dalam teori pendidikan cara ini kurang tepat dalam proses pendidikan dan pembinaan kepada siswa. Tapi, kita perlu coba menjadi "kucing hitam" untuk bisa menangkap tikus. 


Dan sampaikan ini berulang kali kepada siswa tentang pentingnya kebersihan  dan kerapihan kelas dengan berbagai argumen yang edukatif. Secara tidak langsung apa yang disampaikan akan membekas di benak mereka. Dan jangan lelah untuk terus mengontrol piket harian siswa di setiap kelas. Nikmati saja kebiasaan ini.


Baca Juga : Bukan Sekedar Prakerin Ini Pertarungan Obsesi Para Kartini, Bung!


Agar proses ini lebih maksimal, kita perlu menjadikan beberapa orang siswa sebagai inisiatornya. Memilih siswa yang gemar bekerja. Mereka ini yang saya bilang akan menginspirasi siswa lain. 


Hasil dari Sebuah Proses


Pagi ini saya kaget ketika melihat kondisi ruang kelas XI  NKPI  ruangnya tertata indah, beda dengan hari-hari sebelumnya.  Memang kelas ini yang paling konsisten dalam soal kebersihan.  Membersihkan kelas supaya bersih,  mengatur kursi supaya rapih itu biasa. Tapi membuat kelasnya menjadi indah dan melakukan sesuatu yang orang lain belum lakukan itu kreatif.  Ini soal "feel",  bro. Dan ini bukan setingan ya.


Baca Juga : Kampung Bugis, "Kampungnya" Anak SMK Negeri 1 Pandawai


Ada variabel lain yang mempengaruhi - (level kreatif), misal,  peran wali kelas,  lingkungan, dan soal kultur. 


Akhirnya saya mau bilang, kebersihan dan kerapihan akan meningkatkan kualitas pembelajaran. 


Unclebonn, 10 November 2017 


Wednesday, November 9, 2022

Belajar Segan dan Menghormati Orang Lain

https://www.unclebonn.com/2022/11/belajar-segan-dan-menghormati-orang-lain.html

Beberapa hari lalu (5/11/2017), sebuah video menjadi viral karena konten video itu sungguh mengejutkan. Video berdurasi enam menit enam belas detik itu menampilkan sikap tidak terpuji dua anggota ASN  dan beberapa orang lain kepada wakil walikota Kupang, Herman Man. Kedua ASN ini membentak dan mengeluarkan kata-kata tidak hormat kepada atasannya bahkan seorang pejabat negara. 


Baca Juga : Bagaimana Menjadi Pemenang Sejati? Yuk Belajar Dari Kemenangan Yordenis Ugas Atas Manny Pacquiao


Bagi saya sikap ini diluar kepatutan seorang aparatur sipil negara.


Anda mungkin pernah melihat bagaimana sikap Pak Jokowi ketika bertemu Pak Prabowo? Jokowi membungkuk ketika Prabowo memberi salam komando. Apakah ia mau merendahkan atributnya sebagai presiden RI? 


Kita bisa juga bisa bandingkan bagaimana sikap Pak Jokowi ketika menyerahkan  SK kepada Pak Din Syamsuddin sebagai utusan khusus dialog antar agama dan peradaban di istana beberapa minggu lalu?  Pak Jokowi membungkuk saat menyerahkan surat keputusan itu. Apakah pak Din itu atasan Jokowi?


Baca Juga : Arti Sebuah Pertemanan Dan Tips Agar Pertemanan Tetap Langgeng 


Sikap Pak Jokowi tentu menunjukkan rasa hormat kepada mereka yang lebih tua. Kepada Pak Prabowo tentu sebagai patriot bangsa.  Dan kepada Pak Din Syamsuddin tentu sebagai ulama, cendekiawan muslim juga sebagai tokoh bangsa. Apakah sikap Pak Presiden itu salah kalau membungkuk?


Sikap dua ASN di Kupang itu menunjukan sikap arogansi, angkuh, tidak tahu diri dan tentu diluar kepatutan sebagai aparatur sipil negara. Padahal saat prajabatan mereka dibina agar menghormati atasan mereka. Memberi hormat itukan bukan menyembah. 


Baca Juga : Apakah Maksud Memilih Hidup Elegan Untuk Para Sultan?


Sikap Wakil Walikota Kupang  yang menempuh jalur hukum patut kita dukung biar bisa menjadi pembelajaran untuk kita. Bagaimana menghormati orang  yang yanglebih tua. 


Memberi sikap respek pada orang lain bukan berarti kita mau merendahkan diri tapi kita menghargai sesama manusia. Apalagi nanti dibilang takut.  Jika itu yang terlintas  jelas itu keliru. Dan saya yakin dua orang ASN itu akan diproses hukum apalagi mereka ngaku sebagai tim sukses. Apa boleh ASN berpolitik praktis? 


Akhir kata, lakukan apa yang ingin orang lain lakukan padamu!


Baca Juga : Belajar Hidup Sederhana Ala Kaesang Pangarep Anak Presiden Joko Widodo

Ditulis : Kambajawa, 5 November 2017

Thursday, September 15, 2022

Akhir Kisah Seorang Veteran Perang dan Hidup Baik yang Membawanya pada Kedamaian Abadi


Kemarin sore, saya diberitahu kalau di lingkungan kami ada umat yang meninggal. Saya tidak tahu siapa dan bagaimana kehidupannya? Lantas saya mencoba mencari tahu tentang orang itu.


Si bapak yang memberi informasi duka ini menceritakan dengan detil cara hidup beragama dan sosial dari orang ini. Walaupun ia seorang veteran perang kemerdekaan hidupnya amat sederhana dan terbatas. Ia memang memiliki tiga anak tapi almarhum seperti ayah yang terlupakan. Anak-anaknya semua pada merantau dan salah satunya telah tiada belasan tahun lalu.


Mendengar cerita itu saya langsung siap untuk misa arwah di rumah duka yang direncanakan pukul 19.00 waktu setempat.


Baca Juga : Kisah Seorang Tentara Dalam Sebuah Peperangan Dan Jaring Laba-Laba


Almarhum memiliki seorang istri yang saat ini mendampingi raga yang tak bernyawa itu. Perempuan tua ini begitu tegar walau kadang air mata membanjiri pipinya.


Bersama seorang bapak, kami segera ke rumah duka. Kami berdua. Jaraknya satu kiloan lebih. Cukup kaget, setiba di sana rumah dalam keadaan gelap gulita. Saya sempat celetuk, kasihan ya orang kecil itu serba menderita. Derita hidupnya di bawa hingga ke liang lahat.


Akhirnya kami bertanya ke tetangga yang tak jauh dari rumah almarhum itu. Mereka memberi tahu kalau jenazahnya di bawah tetangga ke rumah salah satu umat.


Baca Juga : Bunga Kertas Ungu Untuk Ibu Pertiwi


“Puji Tuhan” masih ada orang hari ini yang memiliki empati dan belas kasih. Itu ungkapan hati saya.


Kami segera ke rumah umat yang bersedia menerima jenazah almarhum.Saya masuk ke ruang tamu. Melihat badannya terbujur kaku saya hampir saja menitikkan air mata. Tapi saya telah berjanji pada diri sendiri apapun keadaannya air mata harus tetap “tersimpan”. 


Saya juga merasa bahagia, melihat pastor, umat, dan masyarakat di sekitar lingkungan tersebut hadir di tempat itu mendoakan almarhum dan memberi penghiburan kepada istri almarhum. Dan kepada keluarga yang dengan ikhlas menyiapkan tempat pembaringan terakhir untuk almarhum, saya doakan semoga diberkati oleh Tuhan.


Tentang Almarhum


Beliau ke Sumba Timur awalnya untuk mencari tahu keadaan anaknya. Menurut cerita ia adalah pensiunan tentara, seorang veteran perang yang sempat berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


Baca Juga : Tuhan Dan Keajaiban-Nya


Ternyata sesampainya di Sumba anaknya telah meninggal dunia. Dari sejak itu ia memutuskan hidup di Sumba. Dari beberapa sumber, awalnya mereka berpindah pindah tempat tinggal. Setelah mendapatkan sebidang tanah mereka mulai membangun pondok dan menetap di sana. Mereka hidup dari menanam tanaman buah-buahan. Selebihnya tetangga tak pernah tahu. Bagaimana makan minumnya tetangga juga tak tahu. Apalagi mereka tak pernah ngeluh dan hidup normal-normal saja.


Sepasang opa-oma ini pantang meminta. Jika memberi buah-buahan kepada tetangga atau kenalan mereka tak sudi menerima uang. Dengan berbagai alasan mereka menolak semua tawaran orang.


Baca Juga : Bertemu Tuhan


Almarhum dikenal aktif beribadah. Dia seorang Katolik yang taat. Di saat ia masih kuat, tak pernah ia alpa berdoa rosario dari rumah ke rumah. Bermodalkan senter dan payung kedua pasutri ini akan hadir di rumah umat lain untuk sembayang rosario bergilir. Misa hari minggu pun demikian. Mereka berdua akan berjalan kaki ke gereja. Jika kursi depan belum terisi merekalah yang menempatinya.


Lebih dari sepuluh tahun rumah mereka tak diterangi listrik. Jadi, kalau almarhum mendapatkan giliran doa rosario umat yang datang akan membawa lilin masing-masing. 


Dalam kehidupan sosial - masyarakat  mereka berdua aktif di lingkungan. Jika diundang ke pesta, mereka akan hadir tepat waktu. Bahkan sering menjadi tamu pertama. Mungkin jiwa militernya masih melekat. Orang menggambarkan kehidupan opa oma ini seperti Rama dan Shinta. Untuk bepergian kemana mana mereka selalu sama-sama. Tak terpisahkan.


Menjelang akhir hayatnya ia sudah berpesan agar jenazahnya diistirahatkan di salah satu rumah yang menjadi tempat ia “mengadu” selama ini. Sebenarnya ia ingin kembali ke Jawa sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Namun keterbatasan finansial menjadi kendala utama.


Baca Juga : Aura Jubahmu Menggetarkan Jiwaku (Cerita Tentang Seorang Ibu Muda Yang Jatuh Cinta Dengan Pastornya)


Dalam khotbah misa duka, pastor Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM), mengatakan almarhum telah menjadi teladan hidup dan perjuangan bagi umat lain. Bahkan menjadi inspirasi bagi banyak orang.


Disamping jenazah beliau saya berdoa kiranya Tuhan menjadikan almarhum sebagai penghuni surga. Berbahagialah engkau di surga Bapak Suherman. RIP.


Kambajawa, 15 September 2017 


Sunday, July 10, 2022

Lorong-lorong Kenangan, Sekelumit Kisah Pelayaran Ende Waingapu

https://www.unclebonn.com/2022/07/lorong-lorong-kenangan-sekelumit-kisah.html

Di lorong-lorong itu mereka menaruh asa, menaruh harapan mungkin juga perhatian. Itu yang aku pikirkan. Kamu tak menyangka bahwa orang yang begitu anggun dimatamu dia begitu rendah hati mengambil keputusan tentang sebuah asa, tentang sebuah impian - kembali dengan selamat ke kediaman. Ia bisa saja memeluk mesra anaknya dan berkata, "Nak, kamu kuatkan mendampingi ibumu?" 


Kita memang sesaat ini begitu. Disebuah lorong ini dalam pelayaran ke Waingapu. Pelayaran melintasi lautan biru diatapi awan putih dan langit.


Baca Juga : Dyra Juliani


Aku lalu pamit pada kekasih jiwaku. "Kemana kamu mau pergi?" Ia bertanya padaku. 

Dunia dan cinta ini tak akan pernah kehabisan akan keindahan jika ada kurang dan lebihnya. Semesta selalu merestui jika semua dimulai dengan niat dan itikad baik. Akan menyatu pada setiap orang yang memahami akan hakikat manusiawi

"Aku mau ke deck enam mau cari tempat istirahat." Kujawab dengan penuh keyakinan agar jangan sampai ada lagi pertanyaan lanjutan.


Baca Juga : Jejak Digital Part 1 Raymundus Sau Fernandez, Lahir Untuk Berjuang


Sebenarnya aku mau menikmati lorong senyap. Dan akhirnya akupun menemukan sebuah bangku kayu tua. Agar heran memang saat itu kenapa bangku tua itu tak ditempati penumpang? Padahal sebuah tempat yang layak untuk dijadikan tempat duduk sampai menunggu waktunya tiba. 


"Permisi oma, permisi dek." Pintaku untuk melewati jalan itu menuju ke bangku tua itu. Dan akupun tiba juga ditujuanku. Bangku tua itu kududuki. 


Pantasan kenapa orang tak mau menempati bangku tua ini. Walau diatasnya ada atap. Mungkin karena suara mesin kapal yang bising disekitarnya. Ah persetan. Yang penting aku bebas dari lalu-lalang penumpang lain. Ku ambil headset dan langsung ku pasang didua kuping ini. Menikmati beberapa lagu rohani kristen. Ah syahdu rasanya seraya menikmati hamparan luas lautan. Disini di tengah lautan ini di bawah langit ini manusia serasa begitu kecil. Tak berdaya jika tanpa sarana angkutan.


Baca Juga : Pelangi Senja Di Pantai Walakiri


Ku palingkan pandangan ke kiri. Ya pada dua sosok itu. Seorang bocah berusia sembilan tahunan dan seorang ibu 60 tahun yang benar-benar terpisah dari penumpang lain. Wajah mereka tampak chinase. Apakah bocah itu cucunya? Apalagi anaknya? Tak ada kepastian. Namun kujumpai adalah rasa cinta yang diberikan pada bocah itu. Dia selalu dipeluk oleh ibu itu. 


Aku mengambil posisi tidur namun mataku selalu tertuju pada dua sosok tadi di sepanjang lorong kenangan itu. Disini, di lorong-lorong itu kamu mesti mengambil keputusan. Merelakan kenikmatan suasana rumah, melepaskan semua predikat yang disematkan pada dirimu.


Imajinasiku kembali kepada pandangan pertama. Bocah kecil bersama seorang ibu itu. Seorang ibu yang tampak anggun yang aku kenal dan orang-orang disekitar telah mengambil keputusan. Di lorong-lorong ini ada asa, ada harapan dan bahkan perhatian. Tak ada kehinaan. Kita sama.


Berjam-jam aku mesti menghabiskan waktu di bangku itu menunggu waktu tiba. Kali ini aku yang dijadikan objek bagi dua sosok itu. Sorot mata bocah itu begitu tajam padaku. Entahlah apa yang mereka pikirkan. Apakah aku mungkin dianggapnya pria aneh kah? 


Baca Juga : Belajar Bisa Dari Siapa Saja


Namun dia tak menyadari bahwa pria aneh ini juga akan membelanya jika ada perilaku tidak wajar yang mengarah pada mereka. Mereka yang berbaring beralaskan tikar. Mereka yang menunjukkan sikap tanggung jawabnya. Mereka yang selalu penuh cinta pada pasangannya, pada anaknya, pada ibu mereka.


Dan tentang tiga wanita Sumba


Ke Ende kali ini aku ditemani tiga wanita Sumba. Ini perkenalan resmi walau kehadiran kami karena suasana duka yakni kepergian seorang manusia (nenek) berusia 104 tahun. 


Baca Juga : Rosario Di Dusunku


Ini tentang nilai cinta dan kemanusiaan, peduli dan kasih sayang. Saling memahami dan saling menghormati. Bersama sang istri dan seorang perempuan terhormat yang aku akui sebagai mama angkat dan seorang saudara lainnya. Ini bagaimana mengenali budaya Ende kepada orang Sumba. Bagaimana menjaga dan belajar tanggung jawab.


Namun dunia dan cinta ini tak akan pernah kehabisan akan keindahan jika ada kurang dan lebihnya. Semesta selalu merestui jika semua dimulai dengan niat dan itikad baik. Akan menyatu pada setiap orang yang memahami akan hakikat manusiawi. 


Baca Juga : Cerita Untuk Sang Mantan


Terima kasih atas segala cintanya. Kepada bunda, kepada keluarga Sao Bhenga dan semua orang yang telah memberikan atensinya kepada kami. Terima kasih atas segala cintanya. Tuhan memberkati. Di Sumba kami akan mencatat tentang sebuah kisah dari Ende dan kelak akan menjadi sebuah nostalgia indah. 


Diakhir tulisan aku mencoba kembali mengarahkan pandangan ke sebelah kiri. Ah kasihnya tetap sama. Ia membiarkan bocah laki-laki itu meletakkan kepalanya pada pangkuannya. Lorong-lorong itu tetap ramai. Namun sedikit mata saja yang menengok di depannya ada pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan.*


Thursday, June 30, 2022

Obat Kuat untuk Pasangan Baru, Joss

https://www.unclebonn.com/2022/06/obat-kuat-untuk-pasangan-baru-joss.html

Setiap pasangan mengimpikan sebuah biduk rumah tangga yang sehat, sejahtera dan penuh cinta. Kalau bisa, seindah sinetron Korea. Namun sayang dengan berjalannya waktu impian itu tidak seratus persen terwujud dan setiap pasangan memiliki tantangan tersendiri sekaligus setiap pasangan juga punya cara mengatasi berbagai persoalannya.


Pasangan baru mereka tidak sendiri. Ada orang baik dan dekat disekitar mereka. Orang-orang ini yang akan membantu  apabila ada badai kecil menghadang biduk rumah tangga baru bagi pasangan dimaksud. 


Saya hanya mau titip "kado" untuk kalian yang baru saja dimeteraikan di tempat ibadah masing-masing dan kebahagiaan kalian semakin lengkap saat acaraa resepsi dilaksanakan di rumah (dimana saja). 


Baca Juga : Menikah Bukan Sekedar Memilih Teman Tidur Melainkan Teman Hidup


Sungguh indah tentunya menjadi ratu dan raja sejagat walau hanya untuk semalam. Walau, setelah itu Anda akan mulai dari titik nol lagi dengan membawa sejumlah catatan tentang "kebaikan" dari saudara, kenalan dan keluarga untuk diingat. Soal ini pahamkan?


Ada Tiga Kado untuk Kamu


Pertama, selalu ada cinta. Cinta adalah elemen dasar manusia. Karena cinta hidup kamu ada dan selalu ada. Cinta bisa membalikkan keadaan biasa bahkan tak berdaya menjadi normal dan istimewa. Percayalah pada pasangan Anda. Tanpa kepercayaan hidupmu akan dipenuhi api cemburu. Cemburu itu kata orang tandanya cinta, jika berlebihan Anda sudah membatasi ruang usaha pasangan Anda bisa juga mengekang pasanganmu. Kemudian selalu berpengharapan. Harapan membuat hidup terasa selalu hidup. Harapan membuat kokoh dalam setiap keputusan cinta yang dibuat oleh kedua pasangan. 


Baca Juga : Cinta Saja Tidak Cukup


Kedua,  jangan jadi orang pintar untuk pasanganmu. Dengan kepintaran yang kamu miliki kamu akan cenderung kritis menilai pasangan kamu sendiri. Kamu tak akan pernah menemukan kesempurnaan pada pasanganmu. Kamu hanya akan menemukan banyak keistimewaan dari pasangan masing-masing. Justru karena keistimewaan itulah maka kamu ditakdirkan untuk bersatu. Karena kamu ditakdirkan untuk saling melengkapi dan saling menyempurnakan.


Ketiga, kerja keras. Ketika kamu menjadi kepala keluarga, kamu mesti bekerja keras. Biar berkecukupan soal ekonomi. Istri juga perlu menopang kerja suami bukan hanya menuntut tanggung jawab darinya. Menopang maksudnya tidak dengan kerja seperti suami tapi setia dalam suka dan duka. 


Baca Juga : Makna Cincin Nikah Dalam Perkawinan Katolik


Cinta tanpa ekonomi yang cukup bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Saya percaya dengan sebuah guyonan bahwa cinta walaupun tebal jika tanpa uang bisa tergerus oleh karena himpitan ekonomi. Dengan uang pasangan lebih bahagia dan banyak solusi untuk mengatasi berbagai persoalan. Walaupun sedikit materialistis fakta hari ini tidak bisa ditolak. Uang bukan segala-galanya tapi segala kebutuhan jasmani hari ini membutuhkan uang. Bahkan untuk kebutuhan jiwani.


Aduh kenapa Bang judulnya gak nyambung dengan isinya? Ya, intinya ada hal-hal baik dalam artikel ini. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat bagi pasangan baru. Jika tidak minimal sudah memberi informasi yang baik untuk setiap pasangan atau setiap orang yang sudah membaca tulisan ini.*

Saturday, June 25, 2022

Jejak Digital Part 1 Raymundus Sau Fernandez, Lahir untuk Berjuang

https://www.unclebonn.com/2022/06/jejak-digital-part-1-raymundus-sau.html

Ini tulisan lawas saya yang ditulis pada tanggal 01 Desember 2018 setelah menonton acara Hitam Putih di Trans TV. Sebagai orang yang berasal dari keluarga susah (sederhana) saya sangat terinspirasi dengan tayangan itu. Tulisan ini judul aslinya Born to Fight namun saya ganti menjadi Lahir untuk Berjuang. Pak Ray sudah meraih apa yang diimpikan oleh seorang politisi. Tulisan ini tanpa saya edit dari artikel aslinya di akun facebook saya.
 


Saya akhirnya harus mencari dan menonton ulang dari youtube soal kehadiran ibunda dari Bupati Timor Tengah Utara, Bapak Raymundus Sau Fernandez di acara Hitam Putih, Trans7. Setelah ditonton dengan saksama cerita kehidupan itu sungguh menggugah sisi emosional saya dan saya percaya acara itu memberi inspirasi bagi banyak orang. 


Apa yang yang disampaikan itu sangat original baik dari mulut mama Margarertha Manhitu, maupun Bapak Bupati TTU itu sendiri.


Baca Juga : Pendidikan Membuat Orang Punya Harapan 


Pak Ray Fernandez begitu jujur menyampaikan masa lalunya. Beliau jujur bahwa dirinya lahir sebagai anak dari keluarga susah. Dia juga mengungkapkan pasca kelahiran anaknya yang pertama beliau saat itu tak punya apa-apa namun aktivitas politiknya sudah berjalan. 


Dari cerita Pak Ray dalam acara tersebut dan apa yang disampaikan oleh mama Margaretha ibunda Bupati Timor Tengah Utara melalui penerjemah bahwa kesuksesan yang di raih dari anak-anak mama Margarerha adalah hasil dari perjuangan keras, semangat membara dan tak pernah kenal putus saya.


Baca Juga : Muara Dari Dedikasi, Cerita Inspirasi Tiga Guru SMK Negeri 1 Pandawai Yang Lulus PPPK


Saya adalah bagian dari orang-orang yang hidup miskin. Betapa beratnya hidup dari keluarga susah. Jadi kalau kita membaca rekam jejak Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandez hari ini, level pencapaiannya bukan perkara yang remeh temeh. Atau semudah para pengkiritik menyampaikan kritik kepadanya. Pak Ray merangkak dari pengurus GMNI,  Ketua DPD II PDI-P, anggota DPRD TTU Fraksi PDI-P, pimpinan DPRD, Wakil Bupati 1 periode dan Bupati 2 periode membuktikan bahwa Pak Raymundus Sau Fernandez adalah sosok petarung sejati. Hari ini pula beliau sedang menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Nasdem NTT. Sesuatu yang unik dan menarik untuk menyusuri rekam jejaknya. 


Kemiskinan bukan untuk dinikmati apalagi harus ditangisi. Kemiskinan harus dilawan dengan kerja keras, dengan semangat, motivasi tinggi dan mimpi besar


Kemiskinan bukan untuk dinikmati apalagi harus ditangisi. Kemiskinan harus dilawan dengan kerja keras, dengan semangat, motivasi tinggi dan mimpi besar. Ketika kita menyadari bahwa hidup kita miskin tanpa kesadaran untuk berubah malah terus menikmati kemiskinan lalu berteman dengan minuman keras atau nge-drugs dan menjadi orang malas artinya kita akan membawa diri kita semakin miskin dan dekat dengan kejahatan. Menjadi orang jahat anda sudah buntung kaki dan tangan serta karakter secara sosial.


Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Suster Elisabeth Sutedja Lulusan Terbaik Harvard University Yang Memilih Hidup Membiara


Sosok Bupati Raymundus Sau Fernandez adalah profil kaum muda kekinian. Kaum muda petarung sejati yang memiliki mimpi besar tentang hidup bahwa jika kita memiliki kemauan dan mau mewujudkan siapa pun dia bisa  menjadi “orang besar” bahkan pemimpin besar di zamannya bahkan akan dicatat oleh lembaran sejarah yang selalu dikenang. 


Sejarah dunia  membuktikan bahwa pemimpin besar di dunia  ini lahir karena ditempah melalui kesulitan-kesulitan hidup yang menderanya. 


Ditulis oleh Admin Unclebonn - 01 Desember 2018 

Salam Damai - Mantan Anak Kefamenanu


Saturday, June 18, 2022

Sabda Bijaksana dalam Keheningan Malam bagi Jiwa-jiwa yang Berharap

https://www.unclebonn.com/2022/06/sabda-bijaksana-dalam-keheningan-malam.html

Kamu harus bisa mewarnai hidupmu. Entah dengan sebuah kesan, kisah atau perbuatanmu. Warnai hidup ini dengan kebaikan. Jangan dengan arogansi apalagi tindakan kejahatan. Itu kehancuran. 


Selama hidupmu cicil-lah kebaikan. Kebaikan tak pernah menguap ia akan kembali kepada pemiliknya. Berilah dalam kesederhanaan jika kamu sudah berharta kamu memberi dalam kelimpahan. Itu biasa. Lebih baik terlambat dalam mengejar kebaikan dari pada menabung amarah dan dendam. Itu akan menghasilkan kebencian. Kebencian ibarat meminum racun namun berharap orang lain mati. 


Baca : Melakukan Kebaikan Membutuhkan Mental Kuat


Jalinlah kasih dalam persaudaraan sampai jiwanya bergetar. Kamu akan merasakan betapa hatinya menyala oleh karena aura kasihmu. Jaga tutur katamu. Jaga tingkahmu. Perbanyak kata-kata yang membangun ketimbang kata-kata yang menyela dan mematikan semangat jiwa. Apalagi yang menjatuhkan. 


Sambutlah sesama dengan antusias. Jangan abaikan dia. Taruhlah rasa hormat padanya. Fokuslah pada apa yang menjadi topik pembicaraannya jangan mengabaikan dia. 


Pemimpin bukan usia. Tapi kemampuan dan keahlian. Seorang pemimpin mesti memberikan harapan jangan sampai menghadirkan kegalauan. Ketidakpastian. Itu cilaka. Pemimpin itu harus tuntas dengan dirinya. Dia harus menyelesaikan urusan masa lalunya. Jangan sampai membawa beban diri dalam kepemimpinan. 


Baca : Air Mata Seorang Sahabat Dan Para Pencari Rahmat


Benar setiap orang punya masalah. Namun seorang pemimpin ia seorang pengelola masalah bagi mereka yang ia pimpin. Pemimpin itu suar bagi orang-orang di sekitarnya bahkan orang banyak. 


Pujilah dia sang belahan jiwa. Jangan abaikan dia. Muliakan dia yang merawatmu dalam derita yang bersama dirimu dalam untung dan malang. Dia yang menemani hari-hari hidupmu. Yang menerima dirimu apa adanya. Cinta bukan soal rupa tapi kecocokan jiwa. Dia bukan teman tidur tapi soal teman hidup. Percayalah dia bintang hidupmu yang menghiasi malam. Dia matahari yang menyinari dirimu. Dan jangan biarkan cahaya itu meredup. Kehangatan itu menjadi beku.


Baca : Gayaku Biarlah Rock N Roll Soal Tuhan Di Kamar Tidur Saja


Percayalah manusia tak mampu menolak takdir. Namun mampu merubah nasib. Berjuanglah dengan susah payah. Peluhmu tak akan mengingkari upahmu. 


Berdoalah pada sang khalik. Dia tak akan pernah meninggalkan dirimu. Tangan dan tongkatnya akan menuntun jalanmu. Jubahnya akan menyelimuti dirimu dari badai. Sungguh maha besar dia. Kasihnya tak berkesudahan bagai tingginya langit, luasnya samudera. Terbanglah hai jiwa-jiwa yang terpasung oleh derita. Meninggi terus meninggi bagai terbang rajawali. Yakinlah dirimu dalam lingkup sayap dan kuasanya.


Baca : Jangan Menyerah Pada Kejahatan Dan Lakukan Terus Kebaikan 


Percayalah orang-orang benar akan diselamatkan dan rancangan kecelakaan bagi orang tamak dan serakah. Kemuliaan bagi mereka yang adil dan benar dengan segala rasa hormatnya. Kemalangan menimpa mereka yang kerap menyakiti orang-orang yang benar. Berjalanlah dalam lorong terang jangan menyimpang dari jalan lurus. Bersandarlah pada bahu bijaksananya. Lupakan deritamu rengkuh sukacitamu. Kamu akan bahagia dalam lingkaran kuasanya.*



Wednesday, June 15, 2022

Life is Hard Hidup itu Keras, Guys

Life is Hard Hidup itu Keras, Guys

Kenapa pagi-pagi sudah duduk dengan muka yang sedih begitu. Ada apa gerangan? Tanya seseorang kepada temannya.


Saya sedang memikirkan hidup ini. Saya berpikir kenapa ya saya selalu merasa bahwa hidup ini tidak adil untuk saya?


Ah...Kenapa lagi, bro. Jangan kecewa dan menyerah dulu.


Baca Juga : Air Mata Seorang Sahabat Dan Para Pencari Rahmat 


Saya rasa sedih saja. Tapi.. saya juga akhirnya sadar, bahwa terkadang hidup ini memang mengharuskan kita menangis tanpa sebab. Kita merasa sudah berbuat baik dan benar tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepada kita. Kita mengira keputusan yang kita ambil sudah tepat, ternyata pikiran itu keliru.


Jangan putus asa, saudara. Ingat selalu bahwa hidup ini dibangun di atas kemungkinan-kemungkinan bukan kepastian. Menangis bukan hanya ketika kita gagal saja kan? Kita juga bisa menangis ketika mimpi atau impian kita terwujud. Perjalanan hidup ini masih panjang, jadi hadapi semuanya dengan senyum. Jangan kecewa. 


Baca Juga : Berjalan Bersama Firman Tuhan


Tapi... sampai kapan saya harus terus menampilkan senyum kebohongan? Jika saya harus berpura-pura sedih atau berpura-pura bahagia.


Senyum yang selalu terhias di wajah seseorang bukan berarti orang itu pribadi yang sempurna atau punya segalanya, tapi itu merupakan tanda kekuatan jiwa seseorang yang selalu berharap, sehingga dia akan selalu menikmati hidupnya di tengah derita-deritanya. Sebab sesungguhnya, orang seperti itu bukan hanya sanggup memberikan senyumnya kepada orang lain, tapi dia juga mampu membuat orang lain bisa tersenyum.


Baca Juga : Hormati Orang Tuamu


Iya juga ya. Saya akan coba itu. Memang saya rasa sekali kalau situasi hidup ini benar-benar membuat saya sangat terpuruk dan tidak berdaya sama skali, bahkan membuat saya sampai bertekuk lutut dan hampir menyerah.


Jika cobaan menghantam hidupmu sampai engkau bertekuk lutut, sadarilah bahwa itu adalah posisi paling tepat untuk berdoa dan bertobat. Kalau kamu memiliki kemauan dan keberanian untuk bangkit lagi dari keterpurukanmu, maka kamu bisa merubah batu menjadi tanah. Sebaliknya, jika kamu malas, takut dan menyerah, maka tanpa sadar kamu sedang membentuk tanah menjadi batu.


Baca Juga : Tidak Seorangpun Sempurna


Jangan putus asa. Hidup memang keras, Life is hard. Bangkitlah dan teruslah berjuang. Kalau kamu merasa tidak punya cukup daya untuk melanjutkan perjuanganmu, ingatlah akan tatapan mata ibumu yang lembut. Di sinar matanya selalu berisi doa yang tak pernah putus untukmu.


Senyum yang selalu terhias di wajah seseorang bukan berarti orang itu pribadi yang sempurna atau punya segalanya, tapi itu merupakan tanda kekuatan jiwa seseorang


Saudaraku. Hidup itu adalah perjuangan. Hidup adalah anugerah, perbanyak rasa syukur dan perbaharui hidupmu dengan semangat dan optimisme.*