Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Keledai dan Rubah - unclebonn.com

Tuesday, June 27, 2023

Keledai dan Rubah

https://www.unclebonn.com/2023/06/keledai-dan-rubah.html

Sekali peristiwa sang Raja Hutan, singa memerintahkan rubah untuk mencari makanan. Ia kelaparan. " Kau harus mencari makanan untuk saya. Kalau gagal, kau kumakan", kata singa. Dengan tergesa-gesa rubah mencari keledai. Setelah ketemu, ia membujuk keledai untuk bersama ketemu singa. "Sang Raja mau mengangkat engkau menjadi raja menggantikannya", bujuk rubah. Keledai tertarik. Ia pergi bersama rubah ketemu singa.


Namun, bukannya disambut dengan hormat. Singa justru hendak membunuhnya. Namun ia tidak berhasil. Singa hanya mampu merenggut telinganya. Keledai lalu lari ketakutan.


Tentu saja singa tidak puas. Kembali ia mengancam rubah mengembalikan keledai kepadanya. Rubah pergi lagi membujuk keledai. Tetapi keledai tidak sudi lagi ketemu singa. "Ia telah merenggut telingan saya", kata keledai. Rubah tidak berputus asa. " O, singa sengaja merenggut telingamu supaya mahkota nanti pas di kepalamu", kata rubah. Sang keledai kembali bersama rubah ketemu singa. Kali ini singa juga hendak membunuhnya. Tetap dia hanya berhasil memutuskan ekornya. Keledai lari ketakutan.


Untuk kali ketiga singa mendesak rubah mencari keledai. Masih dalam ketakutan keledai berkata: "Nggak mau. Kali lalu singa telah memutuskan ekor saya". "O, tidak apa-apa," kata rubah. "Dia memang memutuskan ekormu. Tetapi hal itu dilakukannya, agar kau bisa duduk di takhta".


Kembali keledai terbujuk dan menemui singa. Kali ini singa berhasil membunuhnya. Ia lalu memerintahkan rubah. "Kulitilah keledai itu. Lalu kumpulkanlah seluruh isi dalamnya untuk saya "


Dengan patuhnya rubah melaksanakan perintah itu. Ia mengumpulkan seluruh isi dalam keledai: paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan lain-lain. Ia lalu melapor kepada singa.


Singa datang memeriksanya. Tetapi ia tidak melihat otak keledai. Dengan marah ia bertanya: "Mana otaknya? Jangan-jangan kau sudah memakannya?"


Sang Rubah menjawab:"Memang ia tidak punya otak, Yang Mulia. Kalau dia punya otak, masakan sampai tiga kali ia datang menemuimu?"


Penulis : Andreas Anangguru Yewangoe

Tulisan lainnya : Payeti Adalah Putra Dari Kambaniru

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!