Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Kampung Bugis, "Kampungnya" Anak SMK Negeri 1 Pandawai - unclebonn.com

Tuesday, October 13, 2020

Kampung Bugis, "Kampungnya" Anak SMK Negeri 1 Pandawai

Bersama Nelayan Kampung Bugis

Mereka tinggal, membaur, melaksanakan praktik laut sekaligus belajar toleransi dengan masyarakat nelayan setempat. Jika mereka mempunyai masalah tentu akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan tokoh masyarakat setempat. Akhirnya mereka di kenal sebagai anak SMK Menggit Timbi (SMK Negeri 1 Pandawai-red). Mereka akhirnya menjadi teman baru, keluarga baru bagi  nelayan atau orang-orang di Kampung Bugis. 


Ini cerita dan pengakuan dari mereka. Parai alumni dan siswa-siswi SMK Negeri 1 Pandawai yang saat ini melaksanakan Praktik kerja industri (Prakerin) di Kampung Bugis. Mereka mulai melaksanakan Prakerin sejak tahun 2018, 2019 dan tahun 2020 ini.


Penarikan jaring mini purse seine - Foto Agnes Manno

"Bukan berlebihan kalau kami sudah merasa nyaman di sana (Kampung Bugis). Mereka seperti keluarga kami sendiri. Mereka sangat mengerti kami  terutama bagi kami yang perempuan pada saat melaksanakan praktik di atas kapal. Juragan kapal kadang mesti repot membawakan kain buat kami. Ini untuk mengantisipasi jika ada di antara kami yang ingin buang air kecil," ungkap salah satu siswi saat membagikan pengalamannya kepada admin Unclebonn.com.


Pengalaman ini merupakan kisah di atas kapal. Ada yang lain dan menarik. Tahun 2019 lalu saat ada "beda sikap" antara anak prakerin dengan salah satu anak disana semua diselesaikan dengan baik. Dengan penuh rasa kekeluargaan. Akhirnya situasi dan kondisi berjalan seperti biasa kembali.


Kampung Bugis menjadi lokasi Prakerin dan domisili sementara bagi siswa Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI). Kompetensi tersebut  dalam tiga tahun terakhir ini didominasi oleh anak perempuan. Mestinya laki-laki. Semua karena mantan menteri KKP, Susi Pudjiastuti yang mengubah mindset sekolah dan orang tua.


Awalnya sih pemilik kapal keberatan dengan keberadaan peserta didik perempuan yang melaksanakan praktik. Ini soal kodrat dan budaya bahwa tidak semestinya peserta didik perempuan atau perempuan pada umumnya berada di atas kapal. Selain itu ada pertimbangan soal keselamatan anak-anak itu.


Kegiatan pasca penangkapan - Foto : Agnes Manno

Pihak sekolah menjelaskan jika kegiatan penangkapan ikan sehari langsung pulang bisa ditolerir. Karena kegiatan penangkapan ikan yang dilaksanakan oleh kapal-kapal nelayan yang ada di Kampung Bugis dan sekitarnya adalah one day fishing - sehari tangkap lalu balik ke darat. Selain itu semua proses pelaksanaan praktik sesuai dengan ketentuan yang sudah di atur oleh pihak sekolah. Setelah memberi pengertian kepada nelayan (juragan kapal) mereka pun mau menerima peserta didik yang nota bene perempuan tersebut.


Siswa-siswi SMK Negeri 1 Pandawai itu didominasi suku Sabu dan sebagian kecilnya suku Sumba. Mereka mayoritas beragama Kristen dan sebagian kecil Katolik. Sementara itu walaupun namanya Kampung Bugis, bukan berarti warga tersebut semuanya berasal dari Bugis tetapi warga campuran. Seperti dari Suku Flores yang cukup mendominasi. Kemudian ada suku Sabu, Sumba, Jawa, dll. Di sana ada terjadi proses kawin mawin. Di Kampung Bugis warganya mayoritas beragama Islam. Umat Islam yang taat sekaligus moderat. 


Mereka sangat welcome dengan siapa saja. Tentu bagi tamu yang sedang bertandang perlu menjaga sikap dan etika. Harus menjalankan sikap toleransi. Soal toleransi ini, anak NKPI SMK Negeri 1 Pandawai dihimbau untuk bisa menjadi agen toleransi.


Kampung Bugis secara administratif berada di wilayah Kelurahan Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Diceritakan oleh nelayan atau penduduk di sana. Atau pemilik kos-kosan di sana saat hari raya Idul Fitri masih banyak mantan siswa praktek yang datang sekedar untuk berkunjung atau memberi ucapan selamat pada saat hari raya. Jika mereka ke Waingapu mereka akan mampir ke rumah nelayan atau teman-teman mereka saat masa Prakerin dulu. 


SMK Negeri 1 Pandawai melalui kepala program studi NKPI akan berusaha dan terus membangun silahturahmi dengan warga setempat agar selalu siap menerima anak-anak praktik. Sekaligus meminta warga setempat memantau,  memberi bimbingan serta bantuan selama masa Prakerin. 


Ada cerita dari beberapa anak bahwa ada kapal nelayan yang memberlakukan aturan dilarang merokok di atas kapal bagi peserta didik. Mereka juga memberi masukan kepada pihak sekolah terkait pelaksanaan praktek kerja industri. Semoga hubungan baik yang telah dibangun ini terus dipertahankan.*


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!