Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Arti Sebuah Pertemanan dan Tips Agar Pertemanan Tetap Langgeng - unclebonn.com

Saturday, May 29, 2021

Arti Sebuah Pertemanan dan Tips Agar Pertemanan Tetap Langgeng

https://www.unclebonn.com/2021/05/arti-sebuah-pertemanan-dan-tips-biar.html

Berawal dari sebuah mimpi. Jika pertemanan itu disepadankan dengan persahabatan dalam konteks saya pribadi itu sedikit lebay. Persahabatan memiliki kedalaman tersendiri, makna bahkan kecocokan jiwa.  Sebuah proses dari pengalaman panjang dan keterlibatan perasaan sama,  senasib, sepenanggungan,  soliditas dan keterlibatan dalam berbagai peristiwa hidup. Itu persahabatan dalam prespektif saya pribadi. 


Sementara pertemanan itu sendiri lebih pada kecocokan pandangan,  sikap, kepedulian,  rasionalitas,  rasa hormat, dan sikap profesional. Dia terbentuk oleh hal-hal yang barusan disebutkan itu. Hubungan personal yang baik dan intens dalam pertemanan bisa menjadi sebuah jalinan persahabatan. 


Baca Juga : Kata-Kata Inspirasi Kehidupan


Ini adalah sebuah kisah pertemanan. Kebetulan teman saya sedang menjalani karantina mandiri karena kontak eratnya dengan anggota keluarga yang lain yang dinyatakan positif Covid-19. Hasil Rapid Test ia sendiri negatif.  Karena saya sering berinteraksi dengannya bahkan sempat menggendong anaknya saya  berasumsi mungkin saya OTG (orang tanpa gejala).  Makanya saya membatasi aktivitas dan menghindari kontak dengan orang lain. Kesempatan ini saya pakai untuk mengurusi dan menyelesaikan tugas saya yang lain.


Saking sibuknya saya jarang menanyakan kabar tentang perkembangan kesehatan keluarga teman saya ini. Tanggal 13 Mei 2021 dini hari sekitar pukul 03.00 Wita saya bermimpi tentang dia. Dia datang dalam mimpi saya. Dia datang berpakaian atasan biru dongker  dan rok hitam. Kelihatan rapih tapi wajahnya tampak sedih dan kecewa. Dia sepertinya menatap saya dengan wajah sedih. Seketika saya terjaga. Jam 03.45  saya mengirimkan wa dan menyampaikan permintaan maaf dan memberi alasan. Dan berharap dia memahaminya. Dan doa saya untuk mereka semoga lekas pulih dan sehat serta diberkati Tuhan. 


Baca Juga : Sayap-Sayap Kemanusiaan (Sebuah Prespektif Tentang Kiprah Relawan Saat Bencana Di Sumba Timur)


Saya sadar. Seperti itulah saya. Tapi, teman saya ini sangat memahami saya. Sering bantu saya dan masih banyak lagi kebaikan lain yang diberikan kepada saya. Wajar kalau dia kecewa. Dalam kondisi seperti ini orang seperti saya misalnya seharusnya peduli dengan kondisi mereka. Jika masa  bodoh, ya minimal dianya pasti kecewa dong.  Kalau ia marah  itu manusiawi. 


Tapi syukurlah setelah WA permintaan maaf saya itu dia sudah kembali berkomunikasi dengan saya. Saat membaca pesan W- nya saya tersenyum.  Puji Tuhan semoga semuanya kembali normal dan baik. Mereka sudah sehat dan menunggu beberapa hari lagi untuk kembali beraktivitas normal. 


Kebaikan memang tak perlu dibalas.  Namun butuh kesadaran diri dari orang yang menerima kebaikan itu. Sampai detik ini saya pikir apakah mimpi itu sekedar bunga tidur atau memang itu sebuah "kode alam"?  Tapi yakinlah bahwa getaran perasaan seorang teman mampu memengaruhi perasaan orang lain. Kira-kira begitulah. 


Itikad Baik


Sebuah pertemanan perlu didasari itikad baik. Jika tidak itu hanya sebuah kamuflase. Tawar. Antara ada dan tiada. Jika punya itikad baik maka kita seandainya tidak loyal maka kita tetap bersikap profesional. Turunan dari itu adalah peduli, simpati dan empati. 


Baca Juga : Akhir Yang Indah Dari Seorang Pejuang Kemanusiaan (Mengenang Mendiang Birgaldo Sinaga)


Jika kita punya itikad baik tidak ada kalimat teman makan teman. Praktiknya adalah meringankan beban dia. Itikad baik tidak selalu dengan keberpihakan materi tapi dengan sikap yang peduli dan empati.  Itikad baik itu niatan yang tulus. Kerap kita merasa dia sudah menjadi bagian dalam pengalaman emosional kita. Atas dasar inilah kita bisa mengaktualisasikan pertemanan itu kalau bisa kita hadir dalam kesulitan atau kesusahan hidupnya. 


Bersikap Profesional 


Pertemanan memiliki beberapa dimensi dan kualitas. Beda antara teman kerja, teman sekolah, teman seperjuangan, dan lain sebagainya.  Berteman memiliki batas. Beda dengan sahabat.  Bersahabat bisa saja kita sharing soal warna celana dalam yang cocok buatnya. Teman tidak. Kerap tak mau masalah privasinya diusik.  Mangkanya tetap bersikap profesional adalah pilihan terbaik. 


Jika kita berdiskusi, diskusi-nya cenderung hal-hal yang sifatnya normatif. Jangan melakukan ekspansi pada domain pribadi teman kita. Seseorang bisa saja tersinggung jika ruang privatnya diganggu. Soal masalah pribadi itu tergantung lawan bicara.  Apakah dia yang memulai atau dianya seorang yang tertutup? Ada teman yang memang suka terbuka bahkan blakblakan. 


Peduli 


Sikap peduli bagi saya adalah obat mujarab dalam membangun sebuah pertemanan. Tanpa sikap peduli kita akan diberi stempel sebagai manusia malas tahu dan bawa asyik sendiri. Kita dicap sebagai pribadi yang egois.  Manusia yang egois biasanya dia tidak memiliki banyak teman karib. Jika dirundung kesusahan ia kerap sendiri menyelesaikan persoalannya. Orang lain hanya sebatas say hello


Peduli dengan teman tidak mesti diidentikkan dengan barang atau materi. Tapi dengan perhatian dan antusiasme atas pribadinya. Jangan sepelekan dia di matamu. So, dia berarti dimatamu. 


Baca Juga : Hati Yang Mengabdi (Kisah Istri Bupati Sumba Timur Ny Merliyati Simanjuntak Saat Menyalurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Banjir)


Respect 


Respect itu kita menaruh rasa hormat pada dirinya atau teman kita itu.  Kita menghormati dan menghargai dirinya. Dia bukan bawahan kita atau kita bukan atasan dirinya.  Tapi kita menaruh rasa hormat karena dia sebagai pribadi yang sama dengan kita. Pribadi yang diciptakan Tuhan. Sesama ras manusia. 


Jangan Pelit


Kita harus memiliki feel bahwa dengan memberi kita mendapatkan kenikmatan dan kepuasan. Sesama manusia jangan meminta melulu. Memberi adalah sebuah panggilan hati. Hanya kepada Tuhan itulah kita terus terus meminta dan memohon. Karena Tuhan adalah sumber kelimpahan. Tapi sesama warga bumi janganlah kita terus jadi tukang minta-minta. 


Baca Juga : Cinta Saja Tidak Cukup


Jadi begitu guys tabiat kita dalam membangun pertemanan. Perlu ada keseimbangan. Jangan saling meniadakan. Tapi saling mendukung. Perbanyak kata-kata mendorong tiadakan kata-kata menghina.  Kurangi kata-kata yang kasar dan sia-sia tapi perbanyak kata-kata yang lemah lembut dan menginspirasi.  Yakinlah pertemanan itu akan langgeng.* 


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!