Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Akhir Kisah Seorang Veteran Perang dan Hidup Baik yang Membawanya pada Kedamaian Abadi - unclebonn.com

Thursday, September 15, 2022

Akhir Kisah Seorang Veteran Perang dan Hidup Baik yang Membawanya pada Kedamaian Abadi


Kemarin sore, saya diberitahu kalau di lingkungan kami ada umat yang meninggal. Saya tidak tahu siapa dan bagaimana kehidupannya? Lantas saya mencoba mencari tahu tentang orang itu.


Si bapak yang memberi informasi duka ini menceritakan dengan detil cara hidup beragama dan sosial dari orang ini. Walaupun ia seorang veteran perang kemerdekaan hidupnya amat sederhana dan terbatas. Ia memang memiliki tiga anak tapi almarhum seperti ayah yang terlupakan. Anak-anaknya semua pada merantau dan salah satunya telah tiada belasan tahun lalu.


Mendengar cerita itu saya langsung siap untuk misa arwah di rumah duka yang direncanakan pukul 19.00 waktu setempat.


Baca Juga : Kisah Seorang Tentara Dalam Sebuah Peperangan Dan Jaring Laba-Laba


Almarhum memiliki seorang istri yang saat ini mendampingi raga yang tak bernyawa itu. Perempuan tua ini begitu tegar walau kadang air mata membanjiri pipinya.


Bersama seorang bapak, kami segera ke rumah duka. Kami berdua. Jaraknya satu kiloan lebih. Cukup kaget, setiba di sana rumah dalam keadaan gelap gulita. Saya sempat celetuk, kasihan ya orang kecil itu serba menderita. Derita hidupnya di bawa hingga ke liang lahat.


Akhirnya kami bertanya ke tetangga yang tak jauh dari rumah almarhum itu. Mereka memberi tahu kalau jenazahnya di bawah tetangga ke rumah salah satu umat.


Baca Juga : Bunga Kertas Ungu Untuk Ibu Pertiwi


“Puji Tuhan” masih ada orang hari ini yang memiliki empati dan belas kasih. Itu ungkapan hati saya.


Kami segera ke rumah umat yang bersedia menerima jenazah almarhum.Saya masuk ke ruang tamu. Melihat badannya terbujur kaku saya hampir saja menitikkan air mata. Tapi saya telah berjanji pada diri sendiri apapun keadaannya air mata harus tetap “tersimpan”. 


Saya juga merasa bahagia, melihat pastor, umat, dan masyarakat di sekitar lingkungan tersebut hadir di tempat itu mendoakan almarhum dan memberi penghiburan kepada istri almarhum. Dan kepada keluarga yang dengan ikhlas menyiapkan tempat pembaringan terakhir untuk almarhum, saya doakan semoga diberkati oleh Tuhan.


Tentang Almarhum


Beliau ke Sumba Timur awalnya untuk mencari tahu keadaan anaknya. Menurut cerita ia adalah pensiunan tentara, seorang veteran perang yang sempat berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


Baca Juga : Tuhan Dan Keajaiban-Nya


Ternyata sesampainya di Sumba anaknya telah meninggal dunia. Dari sejak itu ia memutuskan hidup di Sumba. Dari beberapa sumber, awalnya mereka berpindah pindah tempat tinggal. Setelah mendapatkan sebidang tanah mereka mulai membangun pondok dan menetap di sana. Mereka hidup dari menanam tanaman buah-buahan. Selebihnya tetangga tak pernah tahu. Bagaimana makan minumnya tetangga juga tak tahu. Apalagi mereka tak pernah ngeluh dan hidup normal-normal saja.


Sepasang opa-oma ini pantang meminta. Jika memberi buah-buahan kepada tetangga atau kenalan mereka tak sudi menerima uang. Dengan berbagai alasan mereka menolak semua tawaran orang.


Baca Juga : Bertemu Tuhan


Almarhum dikenal aktif beribadah. Dia seorang Katolik yang taat. Di saat ia masih kuat, tak pernah ia alpa berdoa rosario dari rumah ke rumah. Bermodalkan senter dan payung kedua pasutri ini akan hadir di rumah umat lain untuk sembayang rosario bergilir. Misa hari minggu pun demikian. Mereka berdua akan berjalan kaki ke gereja. Jika kursi depan belum terisi merekalah yang menempatinya.


Lebih dari sepuluh tahun rumah mereka tak diterangi listrik. Jadi, kalau almarhum mendapatkan giliran doa rosario umat yang datang akan membawa lilin masing-masing. 


Dalam kehidupan sosial - masyarakat  mereka berdua aktif di lingkungan. Jika diundang ke pesta, mereka akan hadir tepat waktu. Bahkan sering menjadi tamu pertama. Mungkin jiwa militernya masih melekat. Orang menggambarkan kehidupan opa oma ini seperti Rama dan Shinta. Untuk bepergian kemana mana mereka selalu sama-sama. Tak terpisahkan.


Menjelang akhir hayatnya ia sudah berpesan agar jenazahnya diistirahatkan di salah satu rumah yang menjadi tempat ia “mengadu” selama ini. Sebenarnya ia ingin kembali ke Jawa sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Namun keterbatasan finansial menjadi kendala utama.


Baca Juga : Aura Jubahmu Menggetarkan Jiwaku (Cerita Tentang Seorang Ibu Muda Yang Jatuh Cinta Dengan Pastornya)


Dalam khotbah misa duka, pastor Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM), mengatakan almarhum telah menjadi teladan hidup dan perjuangan bagi umat lain. Bahkan menjadi inspirasi bagi banyak orang.


Disamping jenazah beliau saya berdoa kiranya Tuhan menjadikan almarhum sebagai penghuni surga. Berbahagialah engkau di surga Bapak Suherman. RIP.


Kambajawa, 15 September 2017 


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!