Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Rosario Kehidupan - unclebonn.com

Friday, June 24, 2022

Rosario Kehidupan

https://www.unclebonn.com/2022/06/rosario-kehidupan.html

Sebagaimana diketahui bahwa dalam untaian doa Rosario, ada empat peristiwa iman, yaitu: Peristiwa Sedih, Peristiwa, Gembira, Peristiwa Mulia dan Peristiwa Terang. Sedangkan kita juga tahu bahwa dalam hidup kita ada banyak sekali peristiwa yang terjadi. Pertanyaan saya yaitu apakah bisa kita mendaraskan Rosario di luar empat peristiswa tersebut? Jika bisa bagaimana cara mendaraskannya dengan tepat?


Untuk bisa menjawab pertanyaanmu itu kita harus bisa bedakan dulu antara berdoa Rosario dan berdoa dengan menggunakan Rosario. Ini menarik untuk diketahui.


Baca Juga : Sebuah Catatan Untuk Pasutri Katolik : Pernikahan Bukan Parade Siklus Atau Mie Instan


Pertama, soal “Berdoa Rosario”,  menunjuk pada tradisi doa Katolik untuk menghormati Bunda Maria melalui pengulangan doa Salam Maria, didahului dengan doa Bapa Kami, lalu ditutup dengan doa Kemuliaan, dan disertai dengan meditasi atas misteri-misteri hidup Kristus dan Maria.


Sejak kapan doa ini dimulai?


Sudah sejak abad pertengahan doa ini sudah dibuat sebagai pengganti popular untuk liturgi ibadat harian. Awalnya hanya terdapat tiga misteri, sehingga dalam lingkaran Rosario seluruhnya terdapat 150 Salam Maria, seperti jumlah Mazmur (bdk. KGK 2678, 2708 dan 1674).


Baca Juga : Stigmata Dalam Pandangan Gereja Katolik


Lantas kenapa sekarang sudah menjadi empat misteri? Siapa yang menambahkan?


Paus Yohanes Paulus II yang tambahkan ini. Dalam Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae (RVM) 16 Oktober 2002, Paus menambahkan satu misteri lagi, yaitu Misteri Terang untuk mengkontemplasikan hidup Yesus dari peristiwa pembaptisan sampai Perjamuan Terakhir, saat didirikannya Ekaristi.


Kedua adalah berdoa dengan menggunakan Rosario. Ini menunjuk pada aneka cara doa Katolik lainnya dengan menggunakan untaian Rosario sebagai sarananya. Di sini Rosario bisa dibandingkan dengan “tasbih” dalam tradisi agama lain, di mana dalam berdoa jari bergerak di antara biji-biji sambil mendaraskan sebuah doa pendek. Khususnya dalam tradisi Gereja-gereja Timur dan Orthodox, gaya doa meditatif ini dikenal dengan nama “Doa Hati”, “Doa Batin” atau “Doa Yesus”.


Baca Juga : Sekiranya Kamu Perlu Memberinya Anggur Asam


Apakah jumlah biji dalam untaian itu sama dengan doa Rosario yang kita jalankan sampai saat ini?


Tidak sama. Jumlahnya bervariasi. Ada yang 33 (sesuai umur Yesus), ada yang 50 dan seterusnya. Yang didaraskan berulang-ulang bukan doa Salam Maria, melainkan nama Yesus. Misalnya: “Tuhan Yesus kasihanilah kami, orang berdosa.”


Apakah dalam mendaraskan itu sambil merenungkan juga peristiwa Yesus?


Biasanya peristiwa Yesus tidak direnungkan secara khusus karena perhatian untuk Yesus sudah bersamaan pendarasan doa tersebut. Dewasa ini sudah ada cukup banyak variasi doa Rosario semacam ini: misalnya Rosario Pembebasan atau Rosario Kerahiman Ilahi.


Baca Juga : Apa Dasar Penggunaan Warna Liturgi Dalam Gereja Katolik?


Apakah bisa kita merenungkan misteri hidup sendiri ketika berdoa Rosario selain keempat misteri di atas itu?


Tentu saja tidak ada larangan. Rosario termasuk doa devosi yang berbeda dari doa liturgi dengan aturannya yang lebih baku. Dalam doa Rosario kita mempunyai kebebasan yang lebih, khususnya untuk menambahkan apa yang baik. Terutama untuk jenis yang kedua ini. Kita bisa berhenti pada biji Rosario yang besar untuk hening merenungkan hidup kita sendiri, sebelum kita lanjutkan lagi untuk mendaraskan nama Yesus.


Apakah bisa kita padukan dua bentuk ini?


Bisa sekali. Tapi perlu kita ingat, pada Rosario jenis pertama, sebaiknya meditasi atas peristiwa keselamatan itu tidak dihilangkan begitu saja. Kalau mau digabungkan maka bisa dibuat begini: setelah menyebut misteri, sebelum doa Bapa Kami, kita bisa hening sejenak untuk merenungkan hidup kita.


Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?


Berarti sangat baik jika dipadukan?


Intinya begini. Kita boleh-boleh saja mengambil peristiwa hidup sebagai renungan, tetapi hendaknya kita tidak hanya menjadikan diri kita sendiri sebagai fokus. Dalam doa apapun, pusat doa bukanlah diri kita sendiri, melainkan Allah dan misteri Sabda Keselamatan-Nya. Itu sebabnya secara istimewa doa Rosario disebut oleh Santo Yohanes Paulus II sebagai “compendium Injil” (ringkasan Injil, lih. RVM 18).


Benarkan kadang kita hanya fokus pada diri kita sendiri lalu kita lupa pada esensi dasarnya.


Dengan mendoakannya kita merenungkan hidup Yesus bersama Bunda-Nya. Usul saja coba satukanlah peristiwa hidupmu dengan peristiwa Yesus yang begitu indah itu.


Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain?


Demikian penjelasan singkat terkait Rosario Hidup yakni bagaimana mendaraskan empat misteri Rosario tersebut dengan pengalaman hidup masing-masing umat Katolik. Semoga penjasan ini memberi manfaat bagi pembaca sekalian.


Penulis: MYB

Catatan Admin: Artikel ini sudah diedit sesuai kebutuhan blog


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!