Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Benarkah Bodoh itu Takdir? - unclebonn.com

Friday, January 29, 2021

Benarkah Bodoh itu Takdir?

https://www.unclebonn.com/2021/01/benarkah-bodoh-itu-takdir.html

Kata bodoh adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan seseorang yang belum tahu tentang sesuatu hal. Kata ini tidak asing lagi di kalangan pendidik (guru) di setiap satuan pendidikan. Sering kali kata bodoh disandingkan pada anak-anak yang kurang disiplin dalam mengerjakan soal ulangan, ujian atau test lainnya yang menyebabkan nilai merah. Bahkan juga tidak hanya di kalangan pendidik, tetapi dalam kehidupan keluarga kata bodoh juga menjadi hal biasa yang diungkapkan sebagai bentuk ketidakpuasan orang tua melihat anak-anaknya yang berperilaku tidak tahu tentang suatu hal. Apakah benar anak terlahir memang bodoh ?


Ada sebuah artikel di Waspada.co.id, Sabtu 30 November 2019 memperingatkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa ia akan segera melihat “rudal balistik secara nyata” sambil mengecamnya sebagai “orang paling bodoh yang pernah dikenal dalam sejarah”. Ada kata bodoh yang disandingkan pada seorang pemimpin Jepang, lalu pertanyaan : apakah Perdana Menteri Jepang itu bodoh ?. Tentunya tidak seperti itu, seorang pemimpin tidaklah bodoh. Ungkapan ini mengandung makna yang berbeda, tergantung bagaimana cara memaknainya.




Pos Kupang.com, sabtu 15 Agustus 2020, dalam acara syukuran HUT SMP Negeri 6 Nekamese ke 9, Amarasi Kupang, Gubernur NTT Victor Laiskodat dalam sambutannya kembali berbicara tentang pulau Timor dan Sumba sebagai penyumbang terbesar orang bodoh dan miskin di NTT, yang ditulis oleh Ryan Nong dan editor Kanis Jehola. Apakah NTT memang bodoh dan miskin ?  Hemat saya faktor kemiskinan adalah sumber daya manusia yang kurang dan atau belum terlatih secara baik dan benar. NTT kaya sumber daya manusia dan sumber daya alam, hanya saja belum dilatih untuk keluar dari predikat bodoh dan miskin.   


Saya sebagai orang Timor ungkapan ini mengandung makna motivasi yang kuat untuk mengangkat derajat orang NTT supaya bisa keluar dari zona kemiskinan. Hal ini tidak mudah dilakukan sendiri oleh pemerintah dalam hal ini Gubernur NTT dan jajarannya, tetapi menjadi tanggungjawab bersama, tidak hanya lembaga pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan, melibatan semua unsur stakeholder untuk keluar dari zona bodoh dan miskin di NTT menjadi perhatian serius saat ini.  




NTT juga hebat ada profesor, doktor, magister dan banyak sarjana lulusan terbaik universitas ternama dalam negeri maupun luar negeri. NTT kaya akan sumber daya manusia, hanya saja belum tersentuh secara keseluruhan, khususnya pendidikan. Kemiskinan selalu berbanding lurus  dengan kebodohan (belum terlatih). Semakin tinggi tingkat kebodohan akan semakin banyak kemiskinan yang merajalelah, dan sebaliknya semakin rendah kebodohan semakin sedikit kemiskinan. Trend kemiskinan akan tereliminasi dengan sendirinya dengan semakin banyak yang dilatih untuk keluar dari persoalan kemiskinan.


NTT hebat ada Dr. Keba Moto, M.S, dari sumba memperoleh gelar doktor dari Technical University of  Munich, Jerman, dalam bidang fisika mekanik, Prof. Dr. Agus Benu,  dari Timor,  Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S dari Flores Timur dan masih ada yang belum disebutkan satu per satu. Namun  dari contoh senderhana  ini dapat digambarkan bahwa sesungguhnya mereka juga terlahir tidak langsung pintar dan terkenal.




Proses pendidikan dan latihan yang membuat mereka layak mendapatkan gelar. Seandainya saja mereka tidak mengikuti proses pendidikan dan latihan mungkin saja kita senasib belum beruntung. Mereka yang bodoh bukan karena tidak ada kemampuan, tetapi belum ada kesempatan untuk dilatih  menjadi pintar.


Anak tidak terlahir langsung pintar, tugas kita adalah melatih agar bisa pintar dan terkenal. Anak dilatih bukan untuk meraih cita cita orang tua, keluarga dan pemerintah, mereka memiliki cita cita sendiri untuk membangun NTT lebih baik. Tidak ada orang bodoh, yang ada hanya orang terlatih dan belum terlatih untuk menjadi hebat.* 

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!