Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi - unclebonn.com

Sunday, November 5, 2023

2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi

Oleh Bonefasius Sambo

https://www.unclebonn.com/2023/11/21a8-koneksi-antar-materi-modul-21.html


Setiap murid memiliki perbedaan dalam kemampuan, pengalaman, bakat, minat, dan gaya belajar. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan perbedaan karakter murid dan memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. 


Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan suatu paradigma atau cara pikir untuk memenuhi kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid tersebut.. Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan mendukung semua murid di kelas. Jadi, pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. 


Baca Juga : Menempatkan Siswa Sebagai Pemain Utama


Menurut Marlina (2019), pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajar peserta didik. Kepedulian pada peserta didik dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan peserta didik menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran berdiferensiasi. Menurut Kamal (2021), pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan setiap individu untuk memperoleh pengalaman belajar dan penguasaan terhadap konsep yang dipelajari.


Bagaimana Melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas


Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas (sesuai dengan KD dan indikator) (2) mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat, atau profil belajar murid (3) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen awal (4) menciptakan suasana kelas yang berbudaya positif dalam proses pembelajaran, (5) melaksanakan penilaian yang berkelanjutan, dan (6) melakuakan refleksi, evaluasi dan adaptasi secara rutin akan proses pembelajaran yang terlaksana serta tindak lanjutnya, (7) melibatkan orang tua atau wali murid dalam bentuk umpan balik pada hasil pembelajaran. 


Pembelajaran Berdiferensiasi dapat Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid dan Membantu Mencapai Hasil Belajar yang Optimal


Pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu murid mencapai hasil belajar yang optimal dengan menerapkan 3 (tiga) strategi pembelajaran diferensiasi yaitu diferensiasi konten bahwa isi atau konten, mencangkup tentang materi pembelajaran yang dipelajari murid. Dalam aspek ini guru melakukan perubahan kurikulum dan materi pembelajaran yang mendasar pada model pembelajaran. Isi kurikulum akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid. Melakukan perubahan kurikulum tidak semua murid dapat mengerti, melainkan dengan penyesuaian yang tepat murid dapat beradaptasi dengan materi dan gaya belajar.


Selanjutnya diferensiasi proses bahwa proses belajar yang bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan murid. Proses ini mengacu pada bagaimana murid memahami dan memaknai apa yang terjadi. Dan diferensiasi produk bahwa Produk merupakan hasil akhir dalam pembelajaran dengan menunjukkan kemampuan murid  melalui pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam menyelesaikan pembelajaran. Dalam aspek ini guru mengevaluasi materi dan memberikan materi pada murid sesuai dengan gaya belajar yang menentukan hasil belajar murid itu sendiri.


Baca Juga : Menengok Peralatan Dan Fasilitas Bengkel Siswa Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor, Jurusan Unggulan Di SMK Negeri 1 Pandawai Kabupaten Sumba Timur


Kaitan antara Materi dalam Modul 2.1 dengan Modul Lain di Program Pendidikan Guru Penggerak


Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara menekankan akan tujuan pendidikan yang menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat anak-anak. Tentunya, kekuatan, potensi, minat dan bakat anak satu dan lainnya beragam. 


Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu cara yang masuk akal untuk menumbuhkembangkan kekuatan kodrat anak ini dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid menurut kesiapan belajar, minat belajar, dan/atau profil belajar murid dengan mengedepankan pembelajaran yang berpihak pada murid. 


Dengan berpijak pada setiap murid adalah individu yang unik dan memiliki tantangan dan potensinya masing-masing, pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai dengan mereka.


Modul 1.2  tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak di mana seorang guru diharapkan memiliki nilai guru penggerak: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Nilai-nilai ini diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak. Kelima nilai ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi pedoman atau fondasi berperilaku seorang Guru Penggerak. Guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sadar ataupun tak sadar telah mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak. 


Sebagai gambarannya, nilai mandiri di mana guru menyusun perangkat modul ajar (RPP) berdiferensiasi, sementara itu nilai reflektif di mana guru melaksanakan asesmen awal atau asesmen diagnostic dan hasil refleksinya menjadi akar dalam merancang modul ajar, nilai kolaboratif di mana guru dapat berkolaborasi dengan rekan CGP dan rekan sejawat dalam mempersiapkan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan, ideal, inovatif, untuk melaksanakan proses pembelajaran berdiferensiasi maka guru dituntut untuk berinovasi baik dalam menyediakan media pembelajaran atau penilaian kreatif dan menyenangkan, serta berpihak pada murid di mana pembelajaran berdiferensiasi merupakan respon guru akan keberagaman murid yang memiliki kebutuhan belajar yang beragam pula.


Sementara itu, kaitan pembelajaran berdiferensiasi dengan peran Guru Penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran di mana berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada peserta didik, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang peserta didik salah satunya melalui pembelajaran berdiferensiasi. 


Menggerakkan komunitas praktisi di mana guru dapat berbagi pembelajaran berdiferensiasi dalam komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain  di mana guru dapat  memberikan pendampingan terhadap guru lain dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan hal baru dalam Kurikulum Merdeka. Mendorong kolaborasi di mana guru dapat berkolaborasi dengan guru lain untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, dan mewujudkan kepemimpinan murid di mana dalam proses pembelajaran berdiferensiasi, murid dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan dalam diri dalam pembelajaran secara mandiri atau kelompok (diferensiasi proses).


Modul 1.3 Visi Guru Penggerak menjadi sebuah acuan penting dalam melangkah dan berperan dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada murid. Dalam menyusun visi, guru pastinya memiliki beberapa pertimbangan dan latar belakang yang mana bertujuan dan fokus utamanya untuk murid.  Seyogianya guru memiliki visi untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu jawaban dari bagaimana cara mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan berkarakter Profil Pelajar Pancasila.


Baca Juga : Mengenal Produk Kreatif Dan Kewirausahaan SMK Negeri 1 Pandawai


Modul 1.4 merupakan modul tentang Budaya Positif.  Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman dan nyaman agar murid mampu berpikir, bertindak dan mencipta dengan merdeka, mandiri dan bertanggung jawab. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilaksanakan dengan efektif jika budaya postif di kelas sudah berjalan dengan baik. Sehingga, proses pembelajaran berdiferensiasi dapat mencapai hasil yang optimal.


Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran berpihak pada murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.


Nilai-nilai yang melekat pada guru yaitu nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid merupakan komponen utama dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. Murid sebagai subjek pembelajar yang beragam harus terlayani dengan baik melalui visi impian dan budaya positif yang ada di sekolah selanjutnya dilaksanakan secara terintegrasi dan komprehensif demi terwujudnya murid berkarakter Profil Pelajar Pancasila.


Bonefasius Sambo

Calon Guru Penggerak Angkatan 9 - SMK Negeri 1 Pandawai


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!