Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Tugas Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin - unclebonn.com

Wednesday, February 14, 2024

Tugas Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

TugasDemontrasi Kontekstual - Modul 3.1 PengambilanKeputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin


Nama Calon Guru Penngerak : Bonefasius Sambo,S.St.Pi.,Gr
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Pandawai

 


Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

 

Tugas Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah:

 

  1. CGP diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan Anda (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal Anda).
  2. Hasil wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.
  3. Apa yang selama ini dilakukan pimpinan-pimpinan tersebut, praktik apa yang selama ini dijalankan?
  4. Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang Anda wawancarai, dan kaitkan dengan pengetahuan Anda sendiri tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.
  5. Analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut. Silakan unggah hasil wawancara dan refleksi Anda dalam bentuk video/audio/tertulis.

Saya melakukan wawancara dengan Kepala SMK Negeri 2 Waingapu Bapak Nikodemus Bili Umbu Pati, S. Pd pada hari Senin, 12 Februari 2024. Kemudian wawancara ke-2  dengan Kepala Sekolah SMK  Negeri 1 Pandawai yaitu Bapak Dominik Wuta Tenggu, SH.,Gr tempat saya mengajar pada hari Selasa, 13 Februari 2024.  

 

Berikut hasil wawancara yang bisa saya sajikan wawancara dengan Kepala SMK Negeri 2 Waingapu, Bapak Nikodemus Bili Umbu Pati, S. Pd || Senin, 12 Februari 2024 :

 

Terkait dengan tugas CGP yaitu Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Pemimpin. Apakah Bapak kepala sekolah bisa meluangkan waktu kira-kira 25 – 30  menit untuk wawancara terkait hal tersebut?

Dari Kiri Kepala SMK Negeri 2 Waingapu Bpk. Nikodemus Bili Umbu Pati, S.Pd dan Bonefasius Sambo, S.St.Pi.,Gr CGP Angkatan 9 Kab. Sumba Timur
 

Sangat bisa Pak Guru, silahkan ….

 

Pertanyaan ke-1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

 

Sebagai kepala sekolah tentunya saya kerap menghadapi kasus dilema etika (yang berdasar antara benar VS benar), dan Bujukan Moral (yang berdasar pada benar VS salah). Cara yang saya gunakan dengan mengidentifikasi kasus-kasus tersebut yaitu dengan menggali informasi, melihat dan memahami kasus-kasus tersebut secara cermat. Dan untuk memahami kasus-kasus tersebut saya harus berkomunikasi dengan pihak yang terlibat.

 

Pertanyaan ke-2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

 

Pertanyaan ke-3. Selama ini dalam pengambilan keputusan dalam kasus dua kepentingan yang sama-sama benar, di dasarkan pada rasa peduli, kasih sayang dan memikirkan dampak jangka pendek & jangka panjangnya.

 

Pertanyaan ke-4. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

 

Langkah-langkah atau prosedur dalam pengambilan keputusan yang dilakukan selama ini adalah dengan melakukan analisa kasus, melihat siapa saja yang terlibat, nilai apa saja yang bertentangan, data dan fakta yang mendukung, serta melakukan ujikebenaran atau salah

 

Pertanyaan ke-5. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

 

Menyadari bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini lantas menentukan siapa yang terlibat dalam situasi itu, mengumpulkan fakta dan data yang relevan dengan situasi tersebut. Lakukan pengujian benar atau salah. Lakukan pengujian paradigma benar lawan benar dan yang tidak kalah penting adalah lakukan komunikasi dan koordinasi dan melihat segala sesuatu secara objektif.

 

Pertanyaan ke-6. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

 

Ada banyak pendapat yang dominan dan banyak pihak yang berkepentingan yang seolah-olah pendapatnya benar namun itu akan berdampak negative pada sekolah. Dengan mempertimbangkan segala dampak yang ada, jangan menuruti emosi, jika keputusan itu berpihak pada murid, ada nilai-nilai kebajikan universal dan bisa dipertanggungjawabkan maka keputusan harus diambil.


Pertanyaan ke-7. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

 

Untuk jadwal tertentu tidak ada. Namun untuk pengambilan keputusan tergantung dari kasus yang ada, apakah harus diselesaikan segera atau membutuhkan waktu sampai besok atau beberapa hari kedepannya dengan mempertimbangkan dinamika yang ada.

 

Pertanyaan ke-8. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

 

Tidak ada masalah yang mudah dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Semua perlu sikap kolaboraratif, kerja sama dan musyawarah. Keberadaan teman-teman CGP menjadi bagian dari solusi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

 

Pertanyaan ke-9. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

 

Berdasarkan pengalaman dan dari sudut pandang teori bahwa pengambilan keputusan yang diambil harus mempertimbangkan paradigma dan prinsip-prinsip proses berfikir dalam dilema etika yang selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan sembilan Langkah dalam mengambil keputusan dan nilai-nilai filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara  menjadi landasan berpikir bahwa keputusan itu mesti berpihak pada murid dan semua pihak yang terlibat mendapatkan win-winsolution.

 

Dari Kiri Kepala SMK Negeri 2 Waingapu Bpk. Nikodemus Bili Umbu Pati, S.Pd dan Bonefasius Sambo, S.St.Pi.,Gr CGP Angkatan 9 Kab. Sumba Timur


dengan Kepala Sekolah SMK  Negeri 1 Pandawai yaitu Bapak Dominik Wuta Tenggu, SH.,Gr tempat saya mengajar || Selasa, 13 Februari 2024 :

 

Dari Kiri  Bonefasius Sambo, S.St.Pi.,Gr CGP Angkatan 9 Kab. Sumba Timur dan Kepala SMK Negeri 1 Pandawai Bpk. Dominik Wuta Tenggu.SH.,Gr 


Terkait dengan tugas CGP yaitu Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Pemimpin. Apakah Bapak kepala sekolah bisa meluangkan waktu kira-kira 25 – 30  menit untuk wawancara terkait hal tersebut?

 

Sangat bisa Pak Waka, silahkan ….

 

Pertanyaan ke-1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

 

Sebagai kepala sekolah, saya melihat dari sisi moral dan hukum, bahwa kasus dilema etika (benar melawan benar) merupakan situasi yang sulit, harus dengan pertimbangan matang dalam menentukan putusan untuk hal yang terjadi, sebab keduanya adalah benar secara moral akan tetapi bertentangan secara aturan/hukum. Sedangkan bujukan moral (benar melawan salah) merupakan suatu keadaan dimana harus mengambil keputusan antara benar dan salah. Tentu keputusan yang benar.

 

Pertanyaan ke-2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

 

Memang menjadi dilema bagi seorang kepala sekolah untuk mengambil keputusuan dari permasalahan yang sama-sama benar, tetapi saya tetap berpegang teguh pada peraturan yang sudah disepakati bersama melalui diskusi internal bersama wakasek dan rapat dewan guru tetapi juga sebagai pemimpin perlu juga melihat nilai-nilai kebajikan dan bermanfaat bagi banyak orang.

 

Pertanyaan ke-3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

 

Langkah-langkah yang saya biasa lakukan pertama mengumpulkan berbagai fakta yang terjadi, saya meminta informasi pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, menganalisis benar dan salahnya, membuat alternatif solusi, meminta pertimbangan rekan sejawat, membuat keputusan dan terakhir merefleksikanya.

 

Pertanyaan ke-4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

 

Hal yang menurut saya anggap efektif dalam pengambilan keputusan adalah apabila semua pimpinan sekolah terlibat dalam kasus tersebut dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah sehingga keputusan yang diambil dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan baik.

 

Pertanyaan ke-5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

 

Tantangan dalam pengambilan keputusan dilema etika bahwasannya masalah dalam kasus ini memiliki nilai kebenaran atau kepentingan yang sama. Sebagai kepala sekolah sikap saya adalah  harus ada yang diprioritaskan, minimalisir dampak negatif yang berdampak bagi orang banyak dan harus mampu menghilangkan sikap keberpihakan pada salah satunya karena keduanya benar.

 

Pertanyaan ke-6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

 

Semua kasus memiliki dimensinya sendiri. Artinya munculnya tidak rutin sehingga tidak ada jadwal khusus untuk penyelesaian kasus dilema etika, tergantung ringan beratnya kasus. jika kasus itu ringan maka bisa diselesaikan secara langsung saat itu juga.Tetapi jika permasalahannya berat sehingga memerlukan penanganan melalui tahapan-tahapan yang berlaku yaitu meninjau fakta/data, komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak yaitu murid lalu lakukan bermusyawarah dengan pimpinan sekolah untuk mengambil keputusan yang terbaik dan untuk kepentingan sekolah.

 

Pertanyaan ke-7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

 

Menurut saya sebagai kepala sekolah hal yang mempermudah dalam mengambil keputusan adalah adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu koordinasi dengan pimpinan sekolah juga menjadi hal yang sangat efektif bagi saya dalam mengambil keputusan termasuk melibatkan rekan-rekan guru Calon Guru Penggerak yang sedang mengikutik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9.

 

Pertanyaan ke-8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

 

Pembelajaran yang saya petik selama ini sebagai kepala sekolah dalam menghadapi berbagai persoalan atau kasus adalah dalam pengambilan keputusan yang penting lakukan komunikasi dan koordinasi yang baik kepada semua pihak agar dalam pengambilan keputusan akhir yang diambil sesuai sasaran dan berdampak positif serta berpihak kepada murid, ada nilai-nilai kebijakan universal  dalam keputusan itu dan sebuah keputusan tersebut mesti dapat dipertanggungjawabkan.

 

Dari Kiri  Bonefasius Sambo, S.St.Pi.,Gr CGP Angkatan 9 Kab. Sumba Timur dan Kepala SMK Negeri 1 Pandawai Bpk. Dominik Wuta Tenggu.SH.,Gr

Demikian hasil wawancara yang bisa saya sajikan semoga bermanfaat bagi kita semua. Masih terdapat banyak kurang mohon kritik dan saran yang konstruktif. Dan juga saya ucapan banyak terima kasih kepada Kepala SMK Negeri 2 Waingapu Bapak Nikodemus Bili Umbu Pati, S. Pd dan Kepala Sekolah SMK  Negeri 1 Pandawai, Bapak Dominik Wuta Tenggu, SH.,Gr yang sudah meluangkan waktunya dan berbagi pengalaman dengan saya. Salam dan Bahagia.*


Baca : 2.1.A.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!