Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Tuntutan Pendidikan Kekinian dan Upah Layak Bagi Guru - unclebonn.com

Monday, November 29, 2021

Tuntutan Pendidikan Kekinian dan Upah Layak Bagi Guru

https://www.unclebonn.com/2021/11/tuntutan-pendidikan-kekinian-dan-upah.html

Kenapa guru (guru honorer) kerap diam bahkan bungkam dengan nasibnya sendiri? 


Memilih menjadi guru itu sebuah keterpanggilan untuk mencerdaskan anak bangsa. Jika manusianya cerdas bangsa ini akan kuat, mandiri, dan maju atau berdaulat secara politik,  ekonomi, kesehatan, pertahanan dan keamanan.  


Baca Juga : Pendidikan Membuat Kita Setara


Jika itu konsepnya "panggilan" maka konsekuensinya adalah dedikasi : bekerja tanpa pamrih walau dalam himpitan kebutuhan dan keterbatasan ekonomi.  Guru pun tidak diajarkan untuk berdebat soal isi perutnya yang dituntut dari guru adalah kualitas pembelajaran, kualitas outputnya (lulusan).


Mengenai upah layak untuk guru memang sih tergantung jumlah peserta didik pada satuan pendidikan. Semakin banyak peserta didik maka semakin layak upah bagi guru dan itu pun tergantung manajemen kepala sekolah. Apakah kepala sekolah itu pro pada honorer atau tidak atau hanya sekedar menganggap guru honorer sebagai ban serep? Itu tergantung lagi mindset dari kepala sekolahnya.


Baca Juga : Pertarungan Guru Hari Ini


Jadi untuk mensejahterakan nasib guru diperlukan adanya hasrat politik yang secara konsisten mengangkat problem kesejahteraan guru. Para pengambil kebijakan yang detail melihat kompleksitas masalah guru. Diperlukan banyak pemimpin dan politisi yang pro dengan kesejahteraan guru.


Mau bilang saja, saat ini mengajar dalam keterbatasan dan kesulitan ekonomi akan sulit bagi guru memaksimalkan potensi dirinya. Mengajar sesuai tuntutan Kurikulum 2013, misalnya.


Baca Juga : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - Blended Learning Berbasis Blog


Guru hidup dalam dua komunitas yaitu komunitas pendidikan dan komunitas sosial. Selain sebagai guru ia juga bersosialisasi sebagai masyarakat yang terlibat dalam urusan keluarganya dan lingkungan setempat. Ada nilai rupiah yang mesti digelontorkan disitu.  


Sebagai guru ia harus terus mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya. Perkembangan sains dan teknologi di dunia pendidikan terus berkembang kian pesat. Model dan pendekatan pembelajaran terus dikembangkan dengan basis teknologi (Saintific sampai TPACK : Teknological, Pedagogical and Content Knowledge). Rancangan pembelajaran dikembangkan sesuai tuntutan pembelajaran Abad 21 dengan pengintegrasian teknologi.  


Baca Juga : Wibawa Guru


Mau tidak mau guru harus memiliki smartphone atau gadget canggih sesuai kebutuhan kekinian.  Punya laptob standar agar bisa meng-install berbagai aplikasi yang mendukung pengembangan rancanganan pembelajaran inovatif dan kreatif sesuai tuntutan pembelajaran Abad 21. Dan masih banyak lagi. Setelah itu membutuhkan waktu untuk melakukan refleksi untuk perbaikan konten pembelajaran jika tidak mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal. 


Guru juga harus melewati pendidikan profesi guru dalam jabatan maupun prajabatan dengan proses yang berat, menguras tenaga dan biaya. Itu masih tahapan menuju UKMPPG (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru) yang terdiri dari Uji Kinerja (Ukin) dan Uji Pengetahuan (UP). Untuk Uji Pengetahuan (UP) tingkat kompleksitasnya 1 - 2 grade dari soal PPPK atau CPNS Guru dengan passing grade 70. Jika lulus maka dia baru disebut guru profesional.  Memang secara administrasi dilabeli guru profesional dengan tambahan gelar Gr (Guru) namun pada proses nyata setelah itu dia mesti terus belajar dan belajar karena ilmu pengetahuan itu begitu luas dan liar.  Guru bersertifikasi pendidik harus bisa menjaga eksistensinya dengan menjadi guru pembelajar sejati


Baca Juga : Merekalah Pemilik Bangsa Ini


Kembali pada persoalan upah guru. Jika guru hidup di bawah upah standar bagaimana ia mampu mengembangkan rancangan pembelajaran yang inovatif dan kreatif? Mau mencukupi kebutuhan sehari-hari saja susah apalagi mau beli smartphone atau gadget canggih.  Atau mau tampil menawan sesuai tuntutan pendidikan profesi guru (PPG) 2021 guru profesional dan memesona?


Profesional arti sederhana seperti ini bahwa seorang guru mesti menguasai mata pelajaran yang diampuhnya dan menyampaikan secara tepat, benar, menarik dan produktif sesuai kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Hal ini tentu berkaitan dengan ilmu pedagogik.


Baca Juga : Kepala Sekolah


Lalu bagaimana memesona itu? Artinya guru menjadi pribadi yang menarik dan memberikan aura atau kesan positif kepada peserta didik baik dikelas, di sekolah bahkan di lingkungan masyarakat dimana sosok guru itu berada. Memesona atau aura/kesan positif itu adalah satu kesatuan performa yang dimiliki oleh seorang guru baik dari penampilan (busana, dll), kemampuan intelektual, kepribadian dan guru bisa menyelesaikan masalah pembelajaran yang dialami oleh peserta didik dan mengantarkan peserta didik sesuai tujuan pembelajar, tujuan sekolah bahkan seorang guru membantu mewujudkan cita-cita mereka atau peserta didik kelak. Itulah konsep guru memesona abad 21. Jadi beratkan tugas guru?*


1 comment:

  1. upah guru perlu jadi perhatian pemerintah, karena jasa guru bangsa ini akan maju.
    semangat pahlawan yang mencerdaskan kehidupan bangsa

    ReplyDelete

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!