Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Resty, Remaja Putri yang Bekerja di Bengkel Motor - unclebonn.com

Wednesday, September 8, 2021

Resty, Remaja Putri yang Bekerja di Bengkel Motor

https://www.unclebonn.com/2021/09/resty-remaja-putri-yang-bekerja-di.html



Resty mungkin satu-satunya gadis belia yang berani menggalkan budaya "keperempuannya" lantaran saat ini dia bekerja di bengkel  yang dikenal sebagai arenanya kaum pria. Bengkel itu dalam kacamata orang NTT itu pria banget.  Pekerjaan yang "kotor", berat, dan beresiko tinggi. 


Mana ada wanita yang mau menjalani pekerjaan seperti itu dihari-hari hidupnya. Apalagi masih muda dan tidak terikat apapun: belum ada beban dan tanggungjawab.  Mestinya Resty masih menggantungkan hidupnya pada orang tua. Menikmati masa mudanya bahkan menebar pesona melalui akun sosial media, misalnya. Namun diusianya yang relatif muda ia telah mengambil keputusan besar bahkan melampaui usianya. 


Baca Juga : Bingung Pilih SMK? Di SMK Negeri 1 Pandawai Saja!


Namun kita juga lebih realistis bahwa suatu hari nanti Resty akan meninggalkan pekerjaan ini lantaran ia mesti mengurusi rumah tangganya. Namun hari ini dia telah membuka jalan, memberi warna baru bahkan paradigma baru bahwa perempuan juga bisa bekerja dibengkel apalagi untuk lulusan SMK jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).


Siapa sih Resty? 


Resty adalah siswi lulusan SMK Negeri 1 Pandawai, kompetensi keahlian TBSM tahun pelajaran 2020-2021. Memiliki nama lengkap Restisiska Bondet Da Costa kelahiran Waingapu, 21 Juli 2003.  Berdasarkan informasi yang media ini himpun bahwa semenjak tamat sekolah (SMK) ia langsung mengajukan lamaran ke Bengkel S One Motor di Manubara,  Kelurahan Kamalaputi, Kota Waingapu. Gayung bersambut,  ia diterima bekerja sampai hari ini. 


Baca Juga : Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Waingapu Ditunjuk Sebagai Plh Koordinator Pengawas Kabupaten Sumba Timur


Ketika ditanya melalui pesan singkat whatsapp, Resti memberi informasi bahwa perlakuan orang bengkel baik dan ia nyaman bekerja dibengkel S One Motor. 


"Perlakuan orang bengkel sangat baik terhadap saya. Dan saya sangat nyaman bekerja di sana." 


Ketika ditanya apa motivasi dirinya bekerja dibengkel bukan memilih bekerja di tempat yang nyaman atau ber-AC? 


"Motivasi saya bekerja di bengkel yaitu saya ingin membantu meringankan pendapatan orang tua saya dan saya juga ingin menjadi salah satu perempuan yang bekerja di bengkel serta memotivasi anak-anak perempuan SMK Negeri 1 Pandawai yang lain untuk tidak minder saat bekrja di bengkel ataupun praktek."


Baca Juga : Menengok Peralatan Dan Fasilitas Bengkel Siswa Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor, Jurusan Unggulan Di SMK Negeri 1 Pandawai Kabupaten Sumba Timur


Media ini meminta jawaban dari Resty kira-kira apa komentar pelanggan bengkel ketika melihat dirinya bekerja? 


"Mereka sangat kagum ketika melihat saya seorang perempuan bisa bekerja dibengkel." 


Admin mencoba mengorek sisi lain dari Resty kira-kira bagaimana caranya agar  bisa bertahan di tengah persaingan dan keterbatasan ketersediaan lapangan pekerjaan.  Ia menjawab sederhana bahwa dirinya harus giat bekerja, membangun hubungan baik dengan pemilik bengkel dan karyawan lain. 


"Bekerja dengan giat, saling menjalin hubungn yang baik dengan bos dan karyawan yang lain."


Baca Juga : Kuliah Melalui Jalur Khusus Anak Pelaku Kelautan Dan Perikanan Itu Luar Biasa!


Paradigma Baru 


Resty dengan keputusan besarnya untuk bekerja dibengkel layak diapresiasi bahwa dia telah menghadirkan paradigma baru bagi wanita NTT pada umumnya lebih khususnya lagi perempuan Sumba. Pemikiran konservatif bahwa perempuan harus di dapur perlahan mulai terkikis oleh arus zaman. Tuntutan hidup (ekonomi) dan kemajuan dibidang sains dan teknologi dengan maraknya kehadiran aplikasi sosiall media nyatanya hari ini mengabarkan kepada kita bahwa perempuan sudah mulai melakukan "ekspansi" pada wilayah pekerjaan yang selama ini didominasi oleh kaum pria, bengkel salah satunya. 


Kita juga bisa melihat bahkan belajar dari perempuan-perempuan China di negaranya bahwa mereka bisa bekerja apa saja seperti kuli bangunan walau begitu tampak memesona. Artinya bahwa pekerjaan itu bukan sesuatu yang dianggap tabuh bahkan merendahkan derajat kaum perempuan. 


Baca Juga : Kampung Bugis, "Kampungnya" Anak SMK Negeri 1 Pandawai


Di Waingapu sini, Resty sudah mulai menjadi pionir untuk menjadi bagian dari anak bengkel yang tangguh, tegar dan profesional.  Namun begitu untuk menjaga hal-hal diluar dari keadaban maka kita membutuhkan regulasi dari pemerintah dan kelompok LSM untuk memperhatikan hak-hak perempuan sebagaimana kodratnya. 


Terima kasih Resty kamu sudah menjadi perempuan lulusan SMK Negeri 1 Pandawai pertama dan menciptakan sejarah ternyata perempuan juga bisa. Perempuan juga hebat. Semoga Tuhan memberkati niat baikmu.  Amin.*


3 comments:

  1. Saran saya. Sebelum diterbitkan, sebaiknya lihat dulu tanggal, bulan, dan tahun lahir si Resty. Masa ia, dia lahir tahun 2021. Terima kasih. Semoga saran saya diterima

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak sudah kami koreksi lahir Waingapu, 21 Juli 2003,

      Delete
  2. Puji Tuhan, nona Sabu yg hebat. Semangat adi

    ReplyDelete

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!