Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Bersahabatlah dengan Semua Orang - unclebonn.com

Sunday, July 11, 2021

Bersahabatlah dengan Semua Orang

https://www.unclebonn.com/2021/07/bersahabatlah-dengan-semua-orang.html

Seharusnya itu yang perlu dianjurkan. Bersahabatlah kamu dengan semua orang. Dan jangan menolaknya karena persahabatan itu adalah anugerah. Persahabatan itu indah bila dijalin dengan itikad baik. Apalagi dengan orang-orang yang labelnya berbeda


Kecenderungan masyarakat Indonesia saat ini, sekelompok orang lebih nyaman membangun relasi dengan orang sesuku, seagama, seetnik, dan seterusnya. Itu wajar-wajar saja. Namun dalam konteks Ke-Indonesiaan lupakan saja embel-embel perbedaan itu. Kita harus bersahabat dalam keberagaman : Indonesia.


Baca Juga : Makna Cincin Nikah Dalam Perkawinan Katolik


Seorang anak bila dibiasakan bergaul, mudah baginya beradaptasi di tempat yang baru. Beda halnya seorang anak yang dibimbing secara "ekslusif" jika berhadapan dengan orang-orang dari komunitas lain maka akan terjadi penolakan. Penolakan ini bisa saja terjadi secara sadar dan tidak sadar. 


Pertama, penolakan secara sadar maksudnya ia menyadari tindakan yang dilakukan (menolak orang lain) karena orang lain bisa mempengaruhi akal pikirannya. Atau menganggap itu bertentangan dengan sebuah kebiasaan yang ia terima.


Kedua, penolakan secara tidak langsung (tidak sadar) memang karena ia tidak terbiasa dengan kondisi atau lingkungan lain. Ketika melihat orang lain seperti makhluk asing bagi dirinya. Disinilah ia akan menolak untuk berteman atau level yang lebih mendalam bersahabat dengan orang lain.


Baca Juga : Menjadi Sombong Itu Penting, Guys


Pergaulan yang lebih terbuka atau inklusif dengan semangat solidaritas biasanya terjadi pada orang-orang yang sering merantau atau terjadi ditempat rantauan. 


Banyak kaum muda yang sudah lama merantau atau terbiasa merantau lebih mudah menerima perbedaan. Ketimbang kaum muda yang dididik dan dibina pada suatu komunitas yang sama. Kaum muda yang inklusif ini biasanya menjadi agent of change (agen perubahan) di daerahnya.


Kelompok-kelompok kecil ini akan bersimbiosis dengan orang-orang di kampungnya dan mempengaruhi cara pandang masyarakat setempat. Namun tidak menutup kemungkinan mereka ini pula yang membawa cara-cara baru yang mungkin berseberangan habit masyarakat konservatif.


Baca Juga : Harta, Tahta Dan Wanita


Saya dengan beberapa teman diskusi kadang merasa alergi dengan cara pandang generasi muda yang masih mempertahankan status quo primordial. Dalam hal tertentu memang kita tak harus menegasikan secara total masalah primordial tersebut. Karena ada nilai - nilai yang perlu kita hormati di sana. Tapi itu kadang dikompilasi dalam politik untuk tujuan pragmatisme politik itu yang perlu ditentang.


Persoalan kebangsaan yang masih terkungkung pada soal primordialisme dan rentan terhadap isu SARA solusinya adalah perlu ada pemikiran yang visioner dan kaum muda seyogianya memilih bersikap inklusif : melihat kepentingan bangsa melalui sikap terbuka kepada perbedaan sebagai keniscayaan atau dalam konteks religiusitas perbedaan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.


Baca Juga : Apa Itu Titik Buta (Blind Spot) Dan Tiga Hal Mengatasinya


Dalam menanggapi sikap gagap dalam keberagaman kita membutuhkan komunitas kaum muda yang terbuka dengan siapa saja. Tentu melalui tangga persahabatan. Bersahabat dengan siapa saja tanpa melihat embel-embel perbedaan. 


Jika kita sudah bisa menaiki anak tangga itu kita akan mencapai puncak tujuan. Indonesia akan naik kelas. Percuma kawan, presiden kerja siang dan malam, pemerintah berusaha meningkatkan derajat bangsa tapi rakyatnya masih bermental lokalitas. Masih hobi mencari siapa yang paling benar dalam beragama. Siapa yang paling mendapatkan keberpihakan Tuhan. 


Tapi dari keyakinan hati saya Tuhan hanya berpihak pada orang yang benar dan menjalankan apa perintah-Nya!*


Penulis : Bonefasius Sambo


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!