Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Janda dan Nyonya Kaya - unclebonn.com

Thursday, December 17, 2020

Janda dan Nyonya Kaya

https://www.unclebonn.com/2020/12/janda-dan-nyonya-kaya.html

Suatu hari seorang duda ingin mencari pasangan hidup baru setelah istrinya meninggal dunia. Semua ini dilakukan setelah mendapat ijin dari anak-anaknya dengan syarat wanita yang dijadikan istri dari ayah mereka memiliki watak yang tidak jauh beda dengan almarhumah ibunda mereka. 


Selama ini ada seorang wanita (nyonya kaya) yang selalu memberi perhatian lebih kepada duda itu. Sudah sejak lama nyonya kaya ini ingin bercerai dengan suaminya. Entah apa alasannya sehingga ia ingin mengambil keputusan itu.


Untuk urusan penampilan, walaupun sudah berumah tangga dan sedikit dimakan usia penampilan nyonya kaya ini terlihat tetap anggun dan modis. Namanya juga orang kaya selalu menjaga penampilan dan selalu melakukan perawatan tubuh.


Baca Juga : Devania Ku Sayang


Nyonya kaya ini sudah mencoba berbagai cara untuk mencuri hati si duda tadi. Jika ada lampu hijau saja dari duda itu dia pasti mengajukan gugatan cerai suaminya. Sayang, duda itu belum membalas perhatian yang sudah diberikan nyonya kaya itu kepadanya. Ia anggap itu hal biasa.


Diam-diam si duda sudah lama menemukan tambatan hati yang tepat untuk menggantikan posisi istrinya. Tapi wanita ini bukan berasal dari kalangan atas. Dia hanya seorang janda sederhana yang ditinggal pergi suaminya setelah beberapa tahun menikah. Sempat punya anak tapi karena sebuah kecelakaan, anak dan suaminya tewas bersamaan dalam kecelakaan itu. Ia belum memutuskan untuk menikah lagi. 


Perilaku dan budi baik janda ini telah menggentarkan hati si duda ini. Ia tulus apa adanya. Untuk soal wajah ia ayu, usia lebih muda dan menarik daripada si nyonya kaya itu. 


Suatu hari, demi membuktikan kebaikan dari wanita-wanita calon pengganti istrinya si duda akhirnya memutuskan menyamar menjadi seorang pengemis tua. 


Baca Juga : Sejoli Di Bukit Savana


Si pengemis ini pertama kali mendatangi si nyonya kaya. Dia datang sebagai pengemis tua dan meminta bantuan uang untuk biaya pengobatan istrinya yang sedang sakit dan sementara dirawat di sebuah rumah sakit.


Sayang, ketika bertemu ia malah dimarahi. Namun karena butuh uang ia berusaha memohon dengan berbagai cara. Tetap saja pengemis itu tak mendapatkan apa apa. Saking kesalnya atas permintaan yang terus menerus disampaikan, si pengemis tua ini diusir dari rumah si nyonya kaya itu. 


Beberapa hari kemudian ia mencoba lagi. Ternyata perlakuannya hampir sama. Untuk kali ini, satpam yang menghajar dirinya (si duda) itu.


Setelah itu, ia mendatangi seorang janda sederhana. Di depan rumah janda itu si pengemis berpura-pura tidur. Ia juga  memperlakukan dirinya seperti orang yang sedang kelaparan. Tiba-tiba janda itu keluar dan menghampiri pengemis tua itu. Ia memegang pengemis itu dan bertanya apa yang terjadi dengan pengemis itu.


Pengemis itu mengaku kalau dia lapar dan sedang membutuhkan uang. Uang untuk pengobatan istrinya. Gayung pun bersambut, ia diberi makan dan dilayani dengan baik. 


Karena rasa kasihan pada pengemis itu dan juga kepada istri pengemis itu yang sakit,  si janda sederhana ini rela mengambil simpananya yang selama ini ia kumpulkan. Tabungan yang terbuat dari tanah liat dipecahnya. Lalu, uang itu dipilih dan dikumpulkan lalu diberikan kepada pengemis itu.


"Maaf, saya hanya bisa membantu bapak dari keterbatasan saya. Terimalah uang ini semoga bisa mengurangi beban tanggungan bapak," kata janda itu. 


Baca Juga : Cerita Dari Gubuk Sederhana Itu


Janda itu lalu kembali ke dalam rumahnya setelah meminta pengemis itu melunasi biaya pengobatan istrinya. Tak beberapa lama pengemis tua ini pergi. Dan dia pulang dengan rasa gembira. Si duda yang menyamar menjadi pengemis itu merasa begitu bahagia. Beberapa hari kemudian ia datang dan memperkenalkan diri kepada janda sederhana itu.


Mereka berkenalan beberapa lama. Si duda mengutarakan niatnya dan niatnya  diterima oleh janda sederhana itu. Mereka akhirnya menikah dan hidup bahagia.*


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!