Catatan 17 Februari 2019: After 21 Years, Temu Kangen Alumni SMP Negeri 1 Kefamenanu 98

Dari “mimpi” di grup WA Alumni SMP Negeri 1 Kefamenanu 98 "maka terwujudlah" di weekend kemarin, 16 Feb 2019 teman-teman yang sempat mudik bisa reunian di Kefa. Untuk mempertemukan dan memperat tali keakraban antar alumni maka dibuatlah acara Temu Kangen setelah 21 tahun berlalu. Mereka yang di Kefa mempelopori itu semua.

Semuanya berawal dari grup WhatsAp….

Menurut saya ini grup WA yang paling seru dan penuh canda tawa. Kadang sedikit lebay. Bayangkan saja setelah 21 tahun berlalu Anda diminta untuk kembali ke masa 1995 - 1998. Masa yang penuh canda tawa, santun plus lugu. Itu seperti Anda berada di Twenty One bersama si doi yang rada aktif ditemani cemilan Pop Corn.  So sweet kan? (Seperti rasa balsem aroma terapi).

Memang tidak semua member yang tergabung aktif. Seperti saya, misalnya. Tapi saya orang yang paling menikmati candaan mereka. Kami tidak membawa pola dan kebiasaan hari ini tapi manceplungkan diri dalam kolam pertemanan yang penuh warna. Memori indah dan perasaan yang terpendam saat itu kemudian diaduk menjadi sebuah cengkrama nan indah sebagai penghilang penat di sela kesibukan. Semua itu terjadi secara alamiah. Mungkin karena digrup ini bebas bahasan politik. 

Dalam grup ini anggotanya merupakan kumpulan orang dari berbagai latar belakang. Memang mayoritasnya teman dari suku Dawan. Mereka menjadi pelopor persatuan dan juga sebagai tuan rumah yang baik. Saat ini diantara kami, sudah banyak teman-teman jadi entrepreneur yang sukses, pegawai swasta dan ASN, guru dan ada pula aparat keamanan. Walau demikian semuanya melebur menjadi satu. We are Alumni SMPN 1 Kefamenanu ‘98.

Hari ini tak terbantahkan.  Generasi era 90 an adalah generasi yang paling merasakan indahnya bunga-bunga pertemanan. Ya seindah lagu-lagu pop yang populer saat itu. Kami yang suka dengan RC Formation, Salahkanlah….yang tak pernah jujur mengakui. Lagunya Sang Alang, Sendiri, kamu yang melukisi nama seseorang di pantai dan berharap abadi namun sayang kala ombak pantai menghampiri itu sirna. Berharap itu hanya kesalahan bukan pertemanan. Kami yang suka dengan lagunya Rita Effendy,  Januari di Kota Dili, yang setia untuk menyambut cintamu kembali. Namun sayang, seperti lagunya U’ Camp...semuanya hanya “Bayangan”. Pokoknya banyak deh. Kalau semua diceritakan maka tangan ini bisa jadi kariting, coy.

Teman-teman mohon maaf saya belum bisa berkontribusi untuk kalian di Kefamenanu. Over all...saya bangga pada kalian. Terima kasih kalian telah merawat persahabatan indah ini. Yakinlah kebaikanmu tak pernah menguap. 

Imam Ali bin Abi Thalib bilang, “Dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.”

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.*

Baca : Bakawan Tiada Akhir : Sepenggal Kisah Tentang "Koncoisme" Alumni SMP Negeri 1 Kefamenanu 1998 Dan SMA Negeri 1 Kefamenanu 2001