Hari ini sekitar pukul 10.00 Wita kami kedatangan pimpinan Djarum Foundation yang mengurusi bidang SMK. Jika nanti ada nota kesepahaman (MoU) maka SMK tersebut menjadi sekolah binaan Djarum Foundation. SMK Negeri 1 Pandawai mungkin akan menjadi salah satu sekolah binaan mereka jika memenuhi kriteria yang ditentukan dan disepakati.
Baca Juga : Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Waingapu Ditunjuk Sebagai Plh Koordinator Pengawas Kabupaten Sumba Timur
Pada kesempatan ini turut hadir "manajer" dari PT MSM Sumba Timur. Dari PT MSM juga memaparkan tentang kebutuhan tenaga kerja beberapa tahun ke depan. Informasi yang saya dengar bahwa PT MSM beberapa tahun kedepan akan membutuhkan lebih dari 5.000 tenaga kerja di perusahaan itu. Tenaga kerja yang diharapkan adalah tenaga kerja yang terampil, kompetitif dan memiliki sikap yang baik. Tenaga kerja demikian pasti dari lulusan SMK.
Lalu jurusan apa yang diperlukan oleh dunia usaha atau dunia industri?
Baik dari Djarum Foundation maupun dari PT MSM menyarankan kalau bisa SMK Negeri 1 Pandawai membuka program keahlian teknik mesin karena sangat diperlukan oleh PT MSM.
Hari ini SMK Negeri 1 Pandawai sudah memiliki 3 program keahlian dan kompetensi keahlian yaitu : Teknik Otomotif Sepeda Motor, Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dan Agribisnis Ternak Unggas. Namun menurut Djarum Foundation dan anak perusahaannya ini menyarankan kepada kami membuka teknik mesin.
Mereka juga menyinggung potensi pariwisata di Sumba Timur. Soal ini mereka juga menyarankan sekolah kami membuka jurusan tata boga lebih pada soal kuliner. Kalau tidak dalam bentuk jurusan (membuka jurusan baru) cukup dimasukkan ke dalam muatan lokal (mulok) atau terintegrasi dalam mata pelajaran kewirausahaan.
Mereka tidak saja menyarankan tapi mereka juga siap men-support peralatan praktik dan instruktur atau siap “mendiklatkan” guru kejuruan. Malahan soal kuliner rencananya mereka akan membantu peralatan masak ini minggu depan.
Lagi soal kuliner, Djarum Foundation berharap SMK Negeri 1 Pandawai mampu menyiapkan kebutuhan makanan siap saji untuk tenaga kerja yang bekerja di perusahaan mereka. Saya pribadi bilang ini peluang.
Baca Juga : Geliat Ekonomi Dari Sektor Perikanan Tangkap Nelayan Kampung Bugis Sumba Timur
Lalu bagaimana dengan jurusan Agribisnis Ternak Unggas dan Nautika Kapal Penangkap Ikan?
Jelas kami akan menyuplai kebutuhan ikan dan ayam pedaging. Inilah tujuan pendidikan kejuruan sebenarnya. Bayangkan saja jika anak lulusan NKPI setelah tamat bekerja di kapal ikan lokal jika tidak mempunyai pasar yang pasti mereka akan kesulitan dalam memasarkan ikan hasil tangkapan. Memasarkan ikan dengan jualan keliling tentu bukan sistem marketing yang baik. Yang baik itu pasar tujuannya sudah jelas. Sama halnya dengan jurusan ternak unggas. Muara pendidikan kejuruannya jelas. Sehingga produktivitasnya makin tinggi, pasarnya jelas duitnya juga jelas.
Mewujudkan ini maka kurikulum sekolah perlu disusun dengan melibatkan pihak dari dunia usaha / dunia industri. Karena SMK perlu mengetahui kebutuhan dan maunya DU/DI. Dalam diskusi tadi bahwa permasalahan pengangguran SMK disebabkan karena lulusan SMK tidak terampil (tidak siap kerja), jurusan tidak link and match dengan kebutuhan di dunia kerja. Maka diharapkan SMK jangan kaku dalam membuka jurusan baru tentu dengan melihat kebutuhan kerja.
Baca Juga : Kampung Bugis, "Kampungnya" Anak SMK Negeri 1 Pandawai
Ada pesan menarik, DU/DI dalam proses memberi pembelajaran atau pelatihan mereka tidak memberikan uang tapi mengkonversikan uang ke dalam bantuan yang sifatnya jangka panjang seperti uang sekolah, dll. Ya mereka tidak memberi ikan tapi memberi kail.
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!