Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Runtuhnya Idealisme - unclebonn.com

Wednesday, June 23, 2021

Runtuhnya Idealisme

https://www.unclebonn.com/2021/06/runtuhnya-idealisme.html

Apa itu idealisme? Idealisme adalah suatu keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar oleh individu yang bersangkutan dengan bersumber dari pengalaman, pendidikan, kultur budaya dan kebiasaan. Idealisme tumbuh secara perlahan dalam jiwa seseorang, dan termanifestasikan dalam bentuk perilaku, sikap, ide ataupun cara berpikir.


Seorang anak yang dididik secara baik, benar, dan penuh cinta kasih akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, disiplin, teguh pada pendirian dan juga memiliki sikap dan perilaku yang baik pula. Keluarga memiliki andil besar dalam proses pembentukan karakter seorang anak dan berikutnya adalah lingkungan setempat. 


Lantas bagaimana peran sekolah?


Sekolah merupakan lembaga atau institusi yang membantu menumbuh kembangkan ilmu, potensi dasar dari siswa / peserta didik. Tidak hanya dalam aspek ilmu / intelektual, akan tetapi juga dalam aspek kepribadian, tingkah laku, tata krama dan budi pekerti juga diajarkan di sekolah.


Baca Juga : Kepercayaan (Trust)


Sekolah tidak hanya memberi nilai nilai akademik atau peringkat pada siswa, lembaga ini juga memiliki fungsi untuk memberikan pelayanan dan membimbing, mendidik dan mengajar para peserta didik agar memiliki sifat / tingkah laku yang lebih baik.


Semua pengetahuan, sikap, keterampilan dan budi pekerti yang diperoleh seseorang itu akan tecermin dalam aktualisasi diri yang baik dalam kehidupan sehari hari sehingga dirinya kerap dicap sebagai pribadi yang baik, teguh, kokoh kedalam prinsip kehidupan yang menggambarkannya sebagai orang yang religius, beradab, bermoral dan beretika. 


Seseorang yang bertindak, bersikap dan bertutur kata sesuai apa yang menurutnya benar bukan kebenaran dari perkataan orang maka orang inilah yang dibilang idealis


Seseorang yang idealis dia dibenci sekaligus dicintai. 


Baca Juga : Bahaya Selip Lidah: Mulutmu Harimaumu


Misalnya, Anda mau coba nyogok seorang pimpinan. Mungkin untuk mempermudah langkah anda, Anda membuat jebakan indah. Maksud saya membawa seorang rekan perempuan yang cantiknya maksimal. Atau perempuan itu yang Anda kirim untuk lobi-lobi.


Hasilnya semua instrumen yang Anda persiapan gagal total. Pemimpin itu menolak mentah-mentah usaha percobaan sogok Anda. Anda tentu marah. Dan perilaku pimpinan itu akan dicap baik oleh mereka yang sepaham. Yang namanya kebaikan akan menyebar walau agak telat. Orang seperti ini sering dicap idealis.


Namun kadangkala seorang idealis juga tersandung kasus besar.


Runtuhnya idealisme


Pertanyaan yang sering muncul adalah ketika orang yang dicap religius, teguh, berprinsip dan keras kepala tiba-tiba terjatuh dalam kasus yang oleh masyarakat dibilang perbuatan kotor dan hina. Diantaranya perbuatan amoral, korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Kok bisa ya dia seperti itu? Kenapa itu bisa terjadi? Dll.


Baca Juga : Etika Dalam Kepemimpinan


Manusia yang serakah akan mudah terbuai dengan ilusi harta, tahta dan wanita. 


Tuntutan gaya hidup, tawaran kemudahan, budaya permisif dan tradisi balas jasa akan membuat seseorang itu melanggar prinsip hidupnya. 


Mas, kamu tuh punya jabatan kok pelit amat sih sama teman sendiri. Apa gak bisa bagi bagi tuh proyek? Mungkin karena udah jadi pejabat lupa ya sama teman? - balas jasa.


Boss, kamu itu pemimpin daerah apa susahnya membuat aturan yang bisa saja melanggengkan kebijakan-kebijakan yang profitable. Saya lagi butuh lokasi untuk berbisnis tapi susah amat aturannya. Apa boss bisa permudah ijin usaha saya? - budaya permisif.


Baca Juga : Apa Itu Titik Buta (Blind Spot) Dan Tiga Hal Mengatasinya


Bro, lu nih orang nomor satu di daerahmu masa ke Jakarta duduk saja, ayo dong ke sana, kita happy-happy-lah. Kok penampilanmu kampungan amat? - gaya hidup.


Untuk meloloskan anggaran ini kalau boss mau siapkan “fee-nya”. Boss taukan? Di zaman ini gak ada yang namanya makan siang gratis, boss - tawaran kemudahan. 


Dan seterusnya. Waktu, konteks dan dinamika bisa membuat orang yang dianggap baik, teguh bahkan religius - (sikap idealis) itu terjatuh dalam kubangan kotor dan hina.*


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!