Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Memanfaatkan Media Sosial sebagai Sarana Kampanye Pencegahan Penyebaran Virus Corona - unclebonn.com

Sunday, February 7, 2021

Memanfaatkan Media Sosial sebagai Sarana Kampanye Pencegahan Penyebaran Virus Corona

https://www.unclebonn.com/2021/02/memanfaatkan-media-sosial-sebagai.html

Pada 23 Januari 2021 NTT mencapai kasus aktif tertinggi selama pandemi yaitu 1.895 kasus dan 63,3 persen kasus aktif terpusat di Kota Kupang. Kemudian kematian harian di NTT pada 22 Januari 2021 mencapai rekor tertinggi yaitu 10 kematian dalam satu hari dengan tingkat kematian (CFR) 2,81 persen. Artinya dari setiap 100 kasus positif Covid-19 di NTT tiga diantaranya meninggal dunia - (@pandemitalks/twitter.com).


Berdasarkan data tersebut di atas sudah saat saatnya bagi pemerintah melakukan upaya kolektif dengan tindakan konkrit dalam pencegahan dan penanganan penyeberan Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19. Jika tidak maka akan berdampak buruk pada tatanan kehidupan sosial masyarakat yang bisa saja berujung pada chaos. 


Baca Juga : Perawat Edda : Selama Masa Karantina Mandiri Laksanakan Protokol Kesehatan


Chaos ini bisa terjadi karena banyak masyarakat yang frustasi akibat dampak buruk Covid-19. Ada banyak yang di-PHK. Mereka harus kehilangan pekerjaan. Banyak yang marah lantaran pasien Covid-19 yang meninggal tanpa melalui prosesi pemakaman. Kebijakan pembatasan sosial yang bekin orang tidak bisa bekerja dan bersosialisasi. Keterbatasan tenaga medis dan ketersedian rumah sakit sehingga penanganan kepada pasien Covid-19 kurang maksimal. Dan terakhir kondisi ekonomi yang makin sulit. Ini bisa menjadi trigger chaos itu.


Namun keprihatinan ini tidak serta merta dibebankan ke salah satu pihak atau beberapa pihak saja. Ini tanggung jawab bersama.  Karena kesehatan dan keselamatan itu berhubungan langsung dengan individu. Bahkan tanggung jawab sendiri. Lantas apakah dengan statement ini pemerintah dibilang lepas tangan?


Tidak sama sekali.  Tugas pemerintah memberi perlindungan.  Bertanggung jawab atas hajat hidup orang banyak dan keadilan bagi segenap warga negaranya. Itu sudah termaktub dalam UUD 1945


Supaya pencegahan dan penanganan Covid-19 cepat dan terukur sekaligus memperhitungkan nilai ekonomisnya maka diperlukan kerja kolektif. Pemeritah Daerah di NTT mesti lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menciptakan media kampanye dengan visualisasi menarik. 


Lantas bagaimana materi, pola kampanye dan edukasi yang tepat bagi masyarakat agar mudah memahami dan menjalankan protokol kesehatan baik untuk diri sendiri, keluarga,  lingkungan dekat maupun masyarakat disekitarnya?


Untuk pencegahan penyebaran virus Corona ini dibutuhkan tindakan konkrit dengan memanfaatkan media digital - jaringan sosial (social networking). Ini murah dan efektif. Hemat dan ekonomis. Dengan catatan visualisasi-nya mesti menarik sesuai konteks. Penggunaan bahasa sesuai tata bahasa yang baku, padat (singkat) dan informatif. Bahasa gaul kurang efektif karena jangkauannya terbatas. Itu hanya dikalangan milenial saja. Sementara itu mereka tak ambil pusing soal masalah Covid-19.


Penyebaran infografik, video dan animasi yang edukatif melalui aplikasi sosial media seperti Facebook,  Whatsapp,  Instagram,  Youtube, Telegram, dan lain-lain perlu dilakukan secara masif. Informasi atau konten yang akan disampaikan berupa materi tentang bahaya virus corona,  cara pencegahan, 5M, dan regulasi pemerintah terkait virus corona.


Pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas Covid-19 dan tenaga medis tidak harus bekerja sendiri. Pemerintah perlu merekrut volunteer, tim komunikasi dan konten kreator untuk turun ke lapangan. Tugas mereka adalah menciptakan konten-konten yang menarik terkait upaya pencegahan mata rantai penyebaran virus Corona ini. Kuncinya disini adalah bahwa masyarakat harus diedukasi dan diberi tanggung soal kesehatan dan keselamatan diri. Karena nyawa manusia hanya satu sebelum nyawanya ditolong oleh orang lain dia sendiri harus menjaganya. 


Baca Juga : Sekedar Mengingatkan: Tanggal 4 Januari 2021 Masuk Sekolah Perhatikan Panduan Pembelajaran Di Masa Pandemi COVID-19


Dan untuk mencapai sasaran pemerintah dan legislator tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan pihak ketiga untuk menyampaikan pesan secara sistematis dan masif. 


Menjaga diri yang paling murah dan aman yakni taati protokol kesehatan dari pemerintah yaitu 5 M : memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi


Akhirnya dengan melihat data perkembangan Covid-19 di NTT yang sudah mencapai rekor tertinggi maka diperlukan tindakan konkrit. Pemprov NTT ditambah legislator perlu merumuskan kebijakan baru terkait model edukasi yang efektif kepada masyarakat dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana kampanye. Dan manfaatkan jasa volunteer.


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!