Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Jenis-Jenis Alat Pendeteksi Ikan (Fish Finder) - unclebonn.com

Sunday, January 16, 2022

Jenis-Jenis Alat Pendeteksi Ikan (Fish Finder)

https://www.unclebonn.com/2022/01/jenis-jenis-alat-pendeteksi-ikan-fish.html


A. Fish Finder


Fish finder adalah jenis sonar khusus yang dirancang untuk mendeteksi ikan (atau makhluk biologis lainnya) di dalam air. Prinsip kerjanya sama persis dengan sonar, tetapi karena targetnya makhluk hidup  yang  relatif  lebih  kecil  dan dapat bergerak ada beberapa penyesuaian pada fish finder Frekuensi suara yang dihasilkan  lebih tinggi (20-200kHz). Mampu membedakan target individu Gelombang suara dipantulkan oleh tubuh ikan, utamanya dipantulkan oleh gelembung renang  jadi dengan penelitian lebih lanjut dan bank data akustik dapat ditentukan jenis ikan tersebut.

 

Fungsi


Fishfinder digunakan untuk  mendeteksi  besarnya  gerombolan  ikan  pada  lokasi yang ditunjukkan pada peta zona  potensi  ikan.  Dengan  peralatan  canggih  berupa fish finder dan perlengkapan Global Positioning System (GPS) dapat memudahka n nelayan mengetahui posisi ikan. Alat tersebut dimungkinkan dapat  mengura ngi beban nelayan akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hasil kerja dari sebuah instrument Fish Finder sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, seperti diantaranya suhu air, kemurnian air dan kekentalan air. Faktor eksternal tersebut dapat mengubah kecepatan suara yang akan dikirimkan ke objek. Pada gambar 1 akan ditunjukan gambaran sederhana dari proses tracking ikan menggunakan Fish Finder.

Skema kerja Fish Finder

Konstruksi


Konstruksi alat pendeteksi ikan atau Fish Finder terbagi atas 4 bagian utama antara lain : transmiter, tranducer, receiver dan recorder. Berikut penjelasan 4 bagian utama dari Fish Finder. 


1. Transmitter


Transmitter adalah bagian dari fish finder yang memproduksi pulsa listrik untuk dikirimkan ke transducer, namun sebelum sampai di transducer, pulsa listrik tadi diperkuat terlebih dahulu dari hanya beberapa watt (W) menjadi  ribuan  Watt (Kw). Transmitter dalam sistem Sonar Unit berfungsi untuk memancarkan impuls listrik. Sonar Unit yang baik, seharusnya memiliki Transmitter berdaya tinggi (High Power Transmitter) di dalamnya. Hal tersebut dikarenakan, Transmitter berdaya tinggi akan meningkatkan probabilitas pantulan (echo)

 

pada zona air yang lebih dalam ataupun jika kondisi air sangat buruk. Oleh karenanya Transmitter berdaya tinggi menjadi salah satu  parameter baik tidaknya suatu Sonar Unit. Pada sistem Sonar Unit, seperti sudah dijelaskan sebelumnya output dari Transmitter akan diproses oleh Transducer.


2. Transducer.


Bagian alat yang berfungsi merubah pulsa listrik menjadi pulsa suara yang kemudian memancarkannya kedalam media air untuk mengenai obyek (sasaran/ target), dimana setelah suara tersebut mengenai sasaran maka akan dipantulka n kembali dan kemudian akan diterima kembali oleh transducer receiver. Disini  pulsa suara diubah kembali menjadi pilsa listrik.


3. Receiver


Receiver adalah sebuah perangkat elektronika yang memiliki fungsi sebagai penerima/penangkap. Receiver dalam sistem Sonar  Unit berfungsi  untuk menerima / menangkap signal gelombang suara  pantul  dari objek. Sonar  Unit yang baik, seharusnya memiliki Receiver dengan tingkat kepekaan yang baik (Sensitive Receiver). Alasan diperlukanya Receiver dengan tingkat kepekaan yang baik ialah agar gelombang suara pantul dari objek dapat di terima dengan baik. Secara teori gelombang pantul pastinya tidak sekuat gelombang datang. Mengurangi probabilitas hilangnya informasi yang diterima dapat dilakukan dengan menggunakan Sensitive Receiver Pada sistem Sonar Unit, hasil yang diterima oleh Receiver (berupa gelombang suara)  kemudian  kembali  akan diproses oleh Transducer untuk diubah kedalam bentuk impuls listrik.


4. Recorder


Alat ini berfungsi menggambarkan informasi pulsa listrik dalam bentuk goresan pada kertas pencatat dengan menggunakan stylus. Dalam penggunaan kertas pencatat ini ada dua jenis, yaitu kertas basah dan kering.

Sistem kerja Fish Finder

Prinsip Kerja Fish Finder


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwasanya Fish Finder menggunaka n sistem kerja dari SONAR. SONAR UNIT (transducer, transmitter, receiver dan display) menjadi bagian-bagian penting dalam  menjelaskan  prinsip  kerja  dari sebuah Fish Finder. Secara sederhana, dapat dijelaskan mengenai prinsip kerja dari sebuah Fish Finder sebagai berikut :

  1. Transmitter mengeluarkan impuls listrik (electric impulse).
  2. Transducer mengubah impuls listrik tersebut kedalam bentuk gelombang suara.
  3. Ketika gelombang suara tersebut menabrak sebuah  objek,  maka gelombang suara tersebut akan dipantulkan kembali.
  4. Pantulan gelombang suara tersebut kemudian diterima lagi oleh Receiver dan signalnya dikuatkan (amplified).
  5. Gelombang   suara   yang   telah   di-amplified melalui  Receiver  tersebut kembali dikirimkan ke Transducer untuk diubah lagi  kedalam  bentuk  impuls listrik.
  6. Terakhir, setelah diubah dalam bentuk impuls listrik, informasi tersebut akan diterjemahkan dalam bentuk string  data  yang  kemudian  hasilnya  akan ditampilkan pada Display.


Pengoperasian Alat


Fishfinder merupakan teknologi suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan  perangkat  akustik  (acoustic  instrument).   Teknologi   ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik,  sehingga  teknologi  ini  sangat  efektif  untuk deteksi di bawah air.


Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang menghasilkan  listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian  disalurkan   ke transducer yang akan mengubah energi  listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa  suara  dipancarkan.  Suara  yang  dipancarkan tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara  itu  akan  dipantulka n kembali oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer. Echo tersebut diubah kembali  menjadi energi listrik;  lalu diteruskan  ke  receiver dan oleh mekanisme yang cukup rumit hingga terjadi pemprosesan dengan menggunakan echo signal processor dan echo integrator.


Prosesnya didukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global Positioning System), Colour Printer, software program  dan kompas.  Hasil  akhir  berupa  data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang diinginkan. Bila dibandingkan dengan metode lainnya dalam hal estimasi atau pendugaan,  teknologi ini memiliki kelebihan, antara lain: informasi pada areal yang  dideteksi  dapat diperoleh secara cepat (real time). Dan secara langsung di wilayah deteksi (in situ). Kelebihan lain adalah tidak perlu bergantung pada data statistik. Serta tidak berbahaya atau merusak objek yang diteliti  (friendly),  karena  pendeteksian  dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suara (underwater sound).


Untuk mengoperasikan fish finder, perlu mengetahui  fungsi  dari  berbagi  tombol yang tersedia pada display unit. Berbagai merk  pabrikan   fish  finder  yang  mempunyai versi sendiri-sendiri, namun secara garis besar fungsinya hampir sama. Macam dan fungsi tombol-tombol tersebut, antara lain:

  1. Power On – Off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan fish finder.
  2. Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder
  3. White Line, tombol ini berfungsi untuk memperjelas garis dasar peraian serta untuk membedakan antara garis dasar perairan dengan  benda-benda  yang berada didekat dasar perairan seperti ikan atau udang.
  4. Depth Range, untuk mengatur range kedalaman yang akan dideteksi
  5. Phase Range, tombol untuk memilih tingkatan jarak atau lapisan kedalaman, dimana setiap lapisan kedalaman disesuaikan dengan jumlah kelompok jarak kedalaman.
  6. Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam. Biasanya ada piliha n lambat, sedang dan cepat.

Fisfinder ini digunakan pada kapal-kapal perikanan yang ke laut. Karena daya jangkaunya luas. Serta untuk kepentingan perusahaan perikanan.


B. Fishfinder Portable


Fishfinder jenis ini adalah jenis alat untuk mendeteksi ikan yang bias dibawa kemana-mana. Artinya alat ini bisa dengan mudah di copot atau dipasang. Biasanya portable fish finder jenis ini digunakan pada kapal-kapal  kecil  untuk  di  muara, sungai, rawa-rawa, dan sebagainya.

Fungsinya sama dengan uraian fish finder diatas hanya daya jangkauya lebih kecil.

Fish Finder Portable Sumber : Shopee

 

C. Fishfinder Berbasis Smartphone


Deeper adalah salah satu  alat pendeteksi ikan yang bisa digunakan untuk smartphone dan tablet yang bersistem operasi Android 2.2++ dan iOS 4.0+. Alat ini mampu bekerja di kedalaman 0.5 meter  sampai  40 meter.  Untuk  konektivitas,  alat ini menggunakan Bluetooth  untuk  menampilkan  informasi  tentang  ikan,  kontur dasar lokasi, temperatur air, dan  sampah  penyebab  pancing  tersangkut kedalam layar ponsel dan tablet anda.

Fish Finder Berbasis Smartphone
Sumber : Sapariyun,S.St.Pi

Alat ini atau fish finder berbasis smartphone juga mampu bekerja pada suhu  -10 sampai +40 derajat. Deepr Fish Finder ini hanya berdiameter 6.5 cm, tahan terhadap air dan benturan  yang  tidak  terlalu keras. Baterai terbuat dari lithium ion dan mampu bertahan selama 6 jam dan dapat  di charge kembali menggunakan kabel mikro USB.


Keuntungan lain menggunakan alat pendeteksi ikan ini adalah, karena alat ini berbasis smartphnoe dan tablet mereka juga menyediakan fitur sosial media seperti twitter dan facebook. Jadi bagi anda yang ingin tetap eksis di sosial media, anda bisa langsung share apa yang anda alami sat itu menggunakan aplikasi ini.


Demikian penjelasan singkat tentang beberapa jenis fish finder yang bisa kami sajikan. Namun apapun jenis fish finder secara umum baik fungsi maupun sistem kerja sama. Pengembangan teknologi dan bentuk pada alat pendetksi ikan ini bertujuan pada pemanfaatan atau penggunaan yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan manusia saat ini.*


Sumber Utama : Sapariyun,S.St.Pi


Baca Juga : 

  1. Soal Dan Jawaban Bangunan Kapal Kelas X Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan 
  2. Definisi Dan Beragam Istilah Olah Gerak Kapal Penangkap Ikan 
  3. Materi Daerah Penangkap Ikan Kelas X Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
  4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - Blended Learning Berbasis Blog

 


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!