Suatu pagi kebetulan saya mengantar salah satu anggota keluarga ke pelabuhan Waingapu dan saat itu waktu menunjukan sekitar pukul 04.30 wita. Waktu perjalanan ke pelabuhan hanya butuh 10 menit.
Karena buru-buru ke sekolah saya cukup mengantarnya sampai ke pintu masuk ruang tunggu penumpang di pelabuhan Waingapu. Memang saat ini pengantar dilarang masuk selain penumpang. Setelah itu langsung saya pamit kepada anggota keluarga itu untuk balik lagi ke tempat tinggal.
Baca Juga : Tamu-Tamu Misterius
Kalau tidak salah sebelum pukul 05.00 pagi saya sudah berjalan ke arena tempat parkir. Dengan langkah sedikit buru-buru tak sengaja saya bertemu dengan seorang perempuan tiga puluhan tahun. Kemungkinan dia itu penumpang yang baru turun entah tujuan kemana saya tidak tahu. Usianya lebih mudah dari saya sekitar 8 tahunan.
"Om tukang ojek ko?" Tanya orang tak dikenal itu kepada saya.
"Tante mau ke mana? Kalau searah dengan saya kita bisa sama-sama" kata saya menjelaskan.
"Mau ke Waingapu, om. Saya bayar om kalau mau antar saya. Saya bayar Om Rp. 200 ribu," katanya meyakinkan saya.
Baca Juga : Bukan Sekedar Puisi Cinta
Dengar tawaran dari orang yang tak dikenal itu, walau ragu saya bersedia. Tidak pakai lama, barang bawaannya saya letakan di bagasi depan motor. Dianya dengan sigap sudah berada di jok motor tepat di belakang saya. Kami pun melaju perlahan karena ada sedikit tanjakan.
Keanehan pun datang. Persis di depan kantor Karantina Pertanian, menuju jalan menurun, belok kiri saya seperti merasa sendiri. Bulu kuduk mulai berdiri. Ternyata orang itu, si penumpang misterius yang saya boncengi lenyap seketika. Saya coba memalingkan kepala ke arah belakang jangan sampai penumpang nya jatuh ternyata tidak ada tanda-tanda. Dan pas saya kembali luruskan pandangan ke depan tas itu pun raib. Saya merasa seperti berada di alam bawa sadar. suasana menjadi horor.
Baca Juga : Sephia
Walau terasa menyeramkan saya tetap berusaha konsetrasi bahwa biar tidak terjadi apa-apa dengan saya saat mengendarai sepeda motor. Karena saat itu sudah rame saya terus melanjutkan perjalanan pulang untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Kejadian aneh ini seperti cerita-cerita horor di tivi.
Pembaca sekalian cerita penumpang misterius ini bisa terjadi kepada siapa saja. Jika berhadapan dalam situasi demikian jangan takut. Kuatkan iman teguhkan hati. Yang jelas yang jahat akan berlalu. Amin.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!