Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Kebangkitan Nasional - unclebonn.com

Thursday, May 20, 2021

Kebangkitan Nasional


Kita telah memasuki tahun tahun gaduh (politik). Ya sejak tahun 2016 lalu. Kita dibawa pada suatu keadaan yang diciptakan seolah-olah pemerintah gagal menciptakan suasana yang kondusif, lemah dalam penegakan hukum, melemahkan eksistensi KPK dan tidak pro pada kepentingan mayoritas. Pola-pola seperti ini dimainkan untuk mendapatkan insentif politik di tahun 2019.  


Dan saya percaya pola-pola politisasi ala Pilgub DKI 2017 akan di bawa menjelang Pilpres 2019. Negara akan dibuat gaduh oleh aktor-aktor politik yang ingin mengejar kekuasaan ditambah topangan para cukong yang selama ini dimatikan keran bisnisnya oleh pemerintah saat ini.


Baca Juga : Kaum Muda Butuh Kolaborasi


Permainan menjelang Pilpres 2019 akan terasa makin panas dengan berbagai isu yang dipolitisasi seperti skandal korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan bangkitnya gerakan-gerakan ormas garis keras yang dibekingi oleh elit politik.


Lalu bagaimana sikap kita?


Saya menaruh besar harapan pada gerakan kaum muda. Kaum muda adalah agen perubahan bangsa (agent of change). Perjuangan anak muda adalah perjuangan idealisme bukan aksi tipu-tipu. 


Lihat bagaimana sejarah kebangkitan nasionalisme (organisasi Boedi Oetomo)? Penggeraknya adalah sekelompok anak muda yang terdidik.


Budi Utomo didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) di tahun 1908. Empat puluh tahun kemudian atau pada 1948 barulah Presiden Sukarno menetapkan 20 Mei sebagai hari bangkitnya nasionalisme. 


Baca Juga : Etika Dalam Kepemimpinan


Sikap kaum muda di tahun tahun gaduh ini harus lebih jeli melihat berbagai persoalan bangsa. Bagaimana kita harus lebih kritis dalam menanggapi beragam informasi yang berseliweran di dunia maya. Banyak cara dilakukan oleh oknum-oknum sumbu pendek untuk memecah belah persatuan bangsa. Caranya mereka memakai isu agama.


Saudara.... 


Kita memang bangsa yang religius tapi jangan sampai overdosis kereligiusan kita. Maksud sikap fanatisme agama yang sempit. Seharusnya agama harus melahirkan nilai-nilai kebaikan, cinta dan persaudaraan. Kemanusiaan yang universal bukan mencintai sesama bukan karena kitanya "sama". Itu keliru bro. 


Jangan lengah bro. Jangan asyik terus dengan duniamu. Kamu tahu virus virus radikalisme telah disuntik untuk melemahkan tubuh bangsa kita. Mereka ingin merusaknya dari dalam. 


Saatnya suara mayoritas (silent majority) yang berdiam ayo bangkit memgobarkan panji-panji nasionalisme. Dan kaum muda harus berdiri di garda terdepan. Jangan hanya jago di dalam tembok-tembok tempat ibadah. Negara membutuhkan spirit nasionalisme-mu. Terus bersuara mempertahankan merah putih, Pancasila dan NKRI.


Baca Juga : Menyemai Kembali Rasa Dan Komitmen Kebangsaan


Saudara mudaku....


Jangan mudah ditipu oleh oknum yang mau memanfaatkan dirimu. Jangan terlena dengan duit seratus ribu. Kita bukan hewan dibayar dengan uang. Kita adalah pribadi yang mulia.


Kita adalah kaum berkarakter kebangsaan dan nasionalisme. Sekali merah putih tetap merah putih. Sekali Pancasila tetap Pancasila. Kalau ada yang lain kita lawan bersama. Ok?


Selamat Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2017.*


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!