Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Kaum Muda Butuh Kolaborasi - unclebonn.com

Thursday, February 11, 2021

Kaum Muda Butuh Kolaborasi

https://www.unclebonn.com/2021/02/kaum-muda-butuh-kolaborasi.html

Pemuda sebagai kaum yang memiliki potensi sudah saatnya kini untuk mengaktualisasikan kualitas diri.  Sendiri tidak mungkin, maka pemuda-kaum muda butuh kolaborasi.


Terinspirasi salah satu topik dalam tabloid mingguan Buser Timur Edisi 189/Tahun V/2008 yang menuliskan Butuh Persatuan Bangun Sumtim, GBY: Pemuda adalah Potensi.  


Boleh dikatakan topik itu sebagai substansi yang disampaikan oleh Drs. Gidion Mbilidjora, M.Si sebagai pengganti Bupati Almarhum Ir. Umbu Mehang Kunda dalam pembukaan pertandingan sepak bola antar kecamatan Se kabupaten Sumba Timur di lapangan Matawai pada hari Sabtu, 02 September 2008.


Baca Juga : Etika Dalam Kepemimpinan


Pernyataan tersebut secara inplisit mengharapkan sebagai salah satu komponen masyarakat Sumba Timur, pemuda (kaum muda) perlu bersatu dalam mendukung pembangunan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur seperti yang dicita-citakan daerahnya, yang mana cita-cita ini merupakan harapan universal daerah manapun.


Dari pernyataan itu pula, terbersit niat untuk memberikan suatu gagasan tentang kaum muda.  Sebagai warga Sumba  Timur serta sebagai pemuda tentunya, hal ini adalah kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat.


Oleh karena itu, pemuda harus menyadari akan kemampuan yang dimilikinya, dan secara sadar pula harus mengakui kelemahannya.   Dengan kesadaran demikian, yakinlah bahwa betapa pentingnya peranan orang lain dalam mewujudkan mimpi atau cita diri suatu daerah.


Dalam konteks ini, tidak dijelaskan secara statistik kuantitas pemuda (pada angka-angka) atau sejauh mana kualitas (mutu) pemuda sebagai indikator ketercapaian kemajuan daerah sebagai bentuk partisipasinya.  


Masalahnya disini adalah “prospek” pemuda sebagai point of light or point of fire  untuk diperhatikan.  Dari sini juga diharapkan bahwa ini menjadi moment yang tepat bagi pemimpin-pemimpin daerah untuk menggerakan dan memberdayakan pemuda sebagai salah satu asset daerah.


Sehinga keberadaan pemuda di kabupaten ini, merupakan mesin penggerak untuk mewujudkan cita-cita pembangunan daerah, bukan sekedar komponen subtitusi masyarakat semata.


Ihwal pemuda, menurut Eko Prasetyo (2008) bahwa pemuda adalah pikiran yang bergerak.  Secara etimologis dialah yang bertanggung jawab untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat dan secara ideologis dialah tenaga-tenaga pengubah dunia. 


Dari pernyataan ini perlu dicermati tentang potensi dashyat yang dimiliki pemuda. Sehingga perlu ada suatu wadah (organisasi kepemudaan) supaya mampu mengaspiraikan amanah kaum muda tersebut.


Baca Juga : Dalam Konteks Demokrasi : Pemimpin Timbul Karena Lingkungan Tidak Karena Lahir Atau Dilahirkan


Namun kini, tentang kaum muda di Sumba Timur belum ada penelitian atau kajian ilmiah khusus tentang peran sertanya bagi daerah.  Secara kasat mata juga belum begitu nampak keterlibatan yang mencirikan kreativitas khas kaum muda itu.  Kalau ada,itupun bersifat temporer.  Mungkin kita mencari tahu apa kendalanya.


Krisis Tokoh


Yang dimaksudkan disini adalah kekurangan tokoh-tokoh muda yang mampu menggerakan dan menjadi panutan bagi pemuda, atau dengan retorika-retorikanya mampu menggairahkan spirit kaum muda.


Dengan begitu, supaya memampukan pemuda untuk berperan dalam berbagai kegiatan daerah, seperti di bidang pendidikan, sosial masyarakat, politik, dan juga agama serta dapat memberi warna baru.  Implikasi yang diharapkan yaitu adanya transformasi yang signifikan di bumi Marapu ini.


Untuk menggerakan potensi pemuda seperti yang telah dijelaskan butuh wadah dan tindakan secara persuasif yang diselaraskan dengan karakter pemuda.  Apa sebab? Karena kaum muda memiliki pemikiran yang idealis umumnya. Oleh karena itu dibutuhkan kepemimpinan, yaitu pemimpin yang mengerti tentang dimensi kehidupan kaum muda. Tokoh tersebut mampu mengaspirasikan dan mewujudkan aspirasi dari kaum muda.


Perannya dari tokoh pemuda atau pemimpin untuk pemuda adalah pemimpin yang tahu memimpin dan rela berkorban serta mampu menciptakan regenerasi pemimpin dari kalangan pemuda itu sendiri.  


Untuk itu perlu tindakan secara sadar dalam suatu oreantasi untuk menciptakan pemuda yang produktif bagi daerah Sumba Timur. Ini butuh suatu pola pikir secara kolektif dalam memperat dan mempersatukan hubungan seluruh elemen pemuda, agar bisa diberdayakan.


Kolaborasi


Sudah seharusnya pemuda punya andil dalam pembangun daerah.  Untuk membangun daerah langkah strategisnya adalah menciptakan kualitas sumber daya manusia.   


Alhasil disini akan lahir pemuda-pemuda yang cerdas dan kompetitif saat mensongsong globalisasi zaman.


Yang dimaksudkan dengan kaum muda yang cerdas adalah kaum muda yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuannya dan menafikan diskriminasi jenjang pendidikan. Hal ini diharapkan untuk menghindari gap-gap antar kelompok pemuda.


Baca Juga : Mengembalikan Ruh Gajah Mada Untuk Kepemimpinan Milenial


Menyikapi paradigma zaman dewasa ini, sudah seharusnya kaum muda Sumba Timur berkolaborasi dalam iklim yang harmonis,  berkolaborasi tanpa memandang dari etnik manapun.  Kaum muda juga harus mampu berpikir kreatif dan produktif maksudnya adalah berpikir yang dibuktikan dengan tindakan nyata secara sukarela dan bertanggungjawab untuk kemaslahatan masyarakat umum.


Kaum muda yang diharapkan adalah kaum muda yang mempunyai karakter dengan gagasan-gagasan yang terarah, kuntinuitas, dan bermakna.  Kaum muda harus selalu peka dengan keadaan dan jangan mau dimanfaatkan.


Hal lain yang harus diketahui adalah, kesejatian hidup yang dibuktikan dari pemuda adalah mau bekerja keras.  Terus berusaha meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya.  Dengan bekerja dan berusaha dikatakan sebagai bentuk ibadah kepada sang pencipta. Hal ini harus menjadi pegangan sebagai cirikhas kaum muda moderen.


Prinsip-prinsip kebersamaan dalam keberagaman tetap dipegang teguh dalam budaya egalite yang diimplementasikan dalam sikap saling hormat menghormati.  


Dengan demikian berkolaborasi berarti saling mendukung, saling melengkapi, dan berkolaborasi berarti juga mampu mengembangkan karya-karya inovatif untuk mendongkrak kemajuan daerah tercinta Sumba Timur.Bravo!*


Tulisan Lawas 24/09/2008


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!