Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Fragmen - unclebonn.com

Wednesday, October 28, 2020

Fragmen

Ilustrasi - Sumber ; Pixabay.com

Pada dasarnya manusia ingin dihargai dan dipuji. Papatah klasik bilang, “Jika kamu ingin dihargai maka lakukan hal yang sama pada orang lain.” Pujian sebagai bentuk apresiasi itu positif bahkan banget. Namun pujian itu berupa sanjungan ibarat pedang bermata dua. Selain ada sisi manfaatnya ada pula sisi mudharatnya-melukai bahkan membunuh dirinya sendiri.  Lantas kenapa pujian itu berdampak negatif untuk diri sendiri? Karena pemilik pujian lupa diri. Setelah mendapatkan sanjungan dia mulai sombong dan egois.

 

Penghargaan lebih objektif. Tulus dan punya value dan itikad baik disana. Sebaliknya yang namanya sanjungan bisa saja bermotif egois, tidak tulus dan ada udang dibalik batu – ada maksud tertentu yang tersembunyi dibalik sanjungan itu sendiri.  Sanjungan kerap berujung pada sikap paksaan bahkan intimidatif dalam konteks tertentu. Oleh karena itu dalam kondisi ini kembali pada papatah bijak, “Yang manis jangan cepat ditelan yang pahit jangan mudah dibuang.” Makanya, “mikir!” jika mau pakai jargonnya Cak Lontong.

 

Puncak dari perjalanan iman seseorang adalah cinta kasih. Puncak dari kepemimpinan adalah kebajikan dan capaian tertinggi dari  para abdi negara adalah sikap professional. Jika ini dijunjung tinggi maka dunia tanpa perang, manusia tanpa kemiskinan ada keadilan tanpa dedominasi. Namun hukum alam berlaku. Ada siang, ada malam. Ada kebaikan, ada kejahatan. Ada cinta, ada bencinya, dan lain sebagainya. Tuhan mengajarkan kepada kita supaya dapat mengelola diri dan dunia dengan cipta, rasa dan karsa yang telah dianugerahkan kepada manusia. Agar manusia mampu memilah mana yang baik dan mana yang jahat. Mana yang benar dan mana yang salah.

 

Mungkin saja Tuhan tak ini bumi ini diisi sepenuhnya oleh ras peri atau malaikat. Bumi perlu diisi oleh keberagaman. Tidak ada agama tunggal. Tidak ada ras unggul. Dan tidak ada seorang pun menjadi manusia super. Semuanya direncanakan untuk saling melengkapi.

 

Diakhir dari tulisan ini ada beberapa cerita menarik yang bisa menjadi perenungkan kita.  Tentang kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa As). Tentang kelahirannya akhirnya didengar oleh raja Herodes. Yesus yang lahir kelak dianggap akan merampas kekuasaan darinya. Raja Herodes yang Agung adalah boneka kerajaan Romawi. Karena takut kehilangan kekuasaan berdasarkan nats dalam Injil akhirnya Herodes melakukan pembunuhan anak-anak di Kota Betlehem.

 

Apakah Anda pernah nonton Snow White – Putri Salju?

 

Disuatu kerajaan ada seorang putri yang cantiknya luar biasa, memiliki kulit seputih salju dan bibir semerah darah. Dia tumbuh menjadi gadis yang cantik, periang dan baik hati. Ketika Snow White remaja, sang Ibunda meninggal karena sakit. Ayah yang terlalu sedih akibat kehilangan Ratupun tidak lama menyusul kepergiannya ibunya.

 

Meninggalnya Ratu dan Raja membuat Kerajaan diambil alih oleh Ibu Tiri (Istri kedua Raja), Ibu tiri ini meruapak seorang penyihir jahat.

 

Ibu tiri memiliki cermin ajaib yang bisa bicara. Si penyihir ini selalu bertanya kepada cermin itu untuk mengetahui siapa manusia di kerajaannya yang paling cantik? Selama ini memang penyihir itu yang paling cantik. Namun setelah Snow White remaja cermin itu mengakui kalau Snow White yang paling cantik. Ratu pun murka dan meminta agar Snow White diracuni. Melalui perentaraan kakek tua Snow White akhirnya diracuni melalui buah apel yang ikan dapatkan dari si kakek itu. Untuk Snow White ditolong oleh 7 orang kurcaci. Bukan saja itu dia akhirnya ditolong oleh pangeran yang tampan yang dalam cerita tersebut menjadi cinta sejatinya.

 

Pada akhirnya bahwa amarah yang dipendam, kekecewaan, sikap serakah akan berubah menjadi kebencian. Sikap benci yang akut akan membuat orang kalap dan jadi tukang fitnah. Ujungnya dia akan menjadi pribadi beringas dan jahat. Cara hidup yang benar adalah penuhi dengan rasa syukur.*

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!