Terima Kasih Telah Berkunjung ke Unclebonn.com Ringkasan Materi Menjangka Peta dan Benda Bantu Navigasi - unclebonn.com

Sunday, July 25, 2021

Ringkasan Materi Menjangka Peta dan Benda Bantu Navigasi

https://www.unclebonn.com/2021/07/ringkasan-materi-menjangka-peta-dan.html

Penentuan Posisi (Ploting Position) adalah tempat kapal berada pada suatu saat yang dinyatakan dalam lintang dan bujur atau baringan dan jarak dari suatu titik referensi dihitung berdasarkan metode-metode pengambilan posisi.


Bernavigasi merupakan bagian dari melayarkan kapal dari suatu tempat ke tempat lain dengan aman, efisien dan ekonomis. 


Menjangka peta adalah merencanakan pelayaran dengan perhitungan pelayaran dan digambarkan secara langsung di peta kemudian di programkan ke alat navigasi di kapal maka dapat melakukan perjalanan pelayaran dengan aman, efisien, ekonomis serta dapat diperkirakan berapa waktu yang dibutuhkan dalam pelayaran tersebut.



a. Definisi Peta dan Peta Laut  

  1. Peta adalah gambaran konvesional dari permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya pada bidang datar atau bidang yang bisa didatarkan dengan dibubuhi skala atau simbol
  2. Peta laut ialah hasil pemindahan bentuk lengkung bumi ke atas bidang datar yang memuat hal-hal serta keterangan yang dibutuhkan seorang navigator dalam menentukan posisi kapal, jarak, haluan dan keselamatan navigasi dilaut serta dilengkapi dengan benda bantu navigasi dan peruman-peruman

b. Proyeksi Peta 

  1. Proyeksi peta tidak lain adalah  teknik memindahkan bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta
  2. Proyeksi peta adalah cara pemindahan garis paralel dan meridian dari globe ke peta. Globe yang digambarkan ke bidang datar atau peta tentu akan mengalami kesalahan-kesalahan. Kesalahan yang terjadi pada saat penggambaran disebut distorsi.
  3. Katagori proyeksi peta terbagi atas 3 (tiga) bagian utama yang dijelaskan pada gambar di bawah ini :

    • Proyeksi pada bidang datar (azimuthal proyection)
    • Proyeksi pada bidang kerucut (conical proyection)
    • Proyeksi pada bidang silinder (cylindrical proyection)

c. Peta Mercator dan Skala Peta

Peta mercator diketemukan oleh Gerdhard Kremer atau didalam bahasa latinnya disebut Gerardus Mercator. Bentuk proyeksi yang dibuat oleh G.Mercator ini sama dengan bentuk proyeksi silinder, dimana silindernya menyinggung bola bumi dikatulistiwa dan titik pusat bumi adalah titik pusat proyeksi.


Baca Juga : Soal Dan Jawaban Prosedur Darurat Dan SAR


Ciri-ciri skala lintang dan bujur pada peta mercator sebagai berikut : 

1 Skala Lintang 

  • Terdapat dikiri/kanan pinggiran peta
  • 10 skala lintang = 60 mil laut
  • Skala lintang dipakai untuk mengukur jarak

2 Skala Bujur 

  • Terdapat dipinggir atas/bawah peta
  • Skala bujur berdasarkan katulistiwa
  • Skala bujur hanya dipakai untuk menentukan bujurnya suatu tempat bukan untuk mengukur jarak pada bola bumi

3. Loksodrom adalah garis dibumi yang membentuk sudut-sudut yang sama dengan semua derajah.
4. Peta Mercator atau juga disebut dengan Peta Lintang Bertumbuh, mengapa dikatakan peta bertumbuh karena jarak antara lintang 10° ke lintang

5. Skala ialah perbandingan satu satuan panjang dipeta dengan panjang sesungguhnya.

6. Skala Grafik (Tongkat) adalah jenis skala peta yang menggunakan bentuk ruas garis bilangan sebagai pembanding jarak. Arti dari skala grafik di atas ialah setiap 1 cm di peta sama dengan 10 km pada jarak sebenarnya

7. Pembagian Peta Menurut Kegunaan dan Skalanya sebagai berikut : 

1) Peta Ichtisar

  • Skala 1 : 60.000 atau lebih besar
  • Skala kecil, meliputi daerah luas
  • Details peta tak perlu
  • Memberi keterangan tentang navigasi, dapat dipakai untuk menentukan cruise track dari satu tempat ketempat lain.

2) Peta Samudera ( Sailing Chart )

  • Skala 1 : 600.000 atau lebih kecil
  • Dipakai untuk penyeberangan samudera
  • Meliputi daerah yang luas

3) Peta Antar Pulau (Peta Haluan, Peta Perantau, General Chart)

  • Skala kira kira antara 1 : 100.000 - 1 : 600.000
  • Dipakai untuk antar pulau
  • Details peta sudah harus ditunjukkan walaupun tidak seteliti peta pantai atau peta pelabuhan.

4) Peta Pantai


Baca Juga : Bacaan Ringan Anak Ikan : Ketentuan Umum Dan Istilah Kelautan Dan Perikanan


  • Skala antara 1 : 50.000 - 1 : 100.000
  • Dipakai pada waktu mendekati/menjauhi teluk, pelabuhan
  • Details peta mutlak diperlukan demi keselamatan pelayaran

5) Peta Penjelas

  • Skala antara 1 : 50.000 atau lebih didaerah perairan sempit, daerah berbahaya atau daerah yang rawan dilayari
  • Detail peta mutlak diperlukan

6) Peta Pelabuhan

  • Skala kira kira 1 : 50.000 atau lebih
  • Dipakai waktu mendekati/meninggalkan pelabuhan atau dermaga, juga untuk merencanakan tempat berlabuh. Detail peta sangat (mutlak) diperlukan, bila perlu lebih detail lagi.

d. Keterangan-keterangan umum/details yang terdapat dalam peta laut

  1. Nomer Peta, tertulis pada sudut kiri atas dan kanan bawah peta laut
  2. Nama peta, (titel atau judul peta) biasanya terdapat :a) di tempat yang paling baik/layak, (b) Tidak menutupi route pelayaran utama atau keterangan penting lainnya dari peta itu.
  3. Tahun survai/tahun perpetaan, terdapat dibawah nama/judul peta
  4. Tahun penerbitan, terdapat diluar batas peta, tengah-tengah, bawah
  5. Tahun Penerbitan Baru, biasanya disebelah kanan tahun percetakan  lama, kalau peta edisi baru dikeluarkan maka koreksi besar maupun kecil pada peta edisi yang lama otomatis dinyatakan hilang.
  6. Tanggal koreksi besar, biasanya di sebelah kanan dari tahun penerbitan, jika disebelah kanannya telah dicetak tahun edisi baru, maka koreksi ini dicetak dibawahnya
  7. Koreksi kecil, ditulis oleh navigator dari buku/berita pelaut Indonesia (BPI), tahun dan nomor BPI ditulis disebelah kiri bawah sebelah luar batas peta
  8. Tahun Percetakan, terdapat disudut sebelah kanan atas.
  9. Skala Peta, biasanya terdapat dibawah judul/nama peta
  10. Ukuran Peta, terdapat di sudut kanan bawah dalam tanda kurung dan dinyatakan dalam inchi/dim
  11. Dalamnya Laut, dinyatakan dalam depa dan kaki atau meter atau decimeter. Satuan dalamnya laut biasanya dicetak dibawah nama/judul peta
  12. Garis Dalam, garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan kedalaman yang sama
  13. Lintang dan Bujur di Peta, lintang dipeta terlukis sebagai garis pembatas dibagian atas dan bawah peta, bujur dipeta terlukis sebagai garis pembatas dibagian kiri dan kanan peta 


e. Benda Bantu Navigasi

1. Yang dimaksud dengan benda-benda pembantu navigasi ialah benda-benda yang membantu navigator dalam menemukan daratan dan menunjukkan arah ketempat tujuannya (misalnya pelabuhan)

2. Sistim Pelampung ada dua macam yaitu :

    • Sistem LATERAL dipakai ditepi pantai dan perairan sempit yang biasa dilayari, diperairan pedalaman, ditempat yang ada bahaya
    • Sistem KARDINAL dipakai dilaut lepas, menandakan sektor aman dan dibedakan atas sektor UTARA – SELATAN, TIMUR – BARAT. Kedua sistem ini sama maksud dan tujuannya, perbedaannya hanya pada letak/tempat, bentuk dan warna, penerangan serta sifat sifatnya

3. Letak dan warna pelampung ada bermacam macam jenis yang digunakan, antara lain :

1) Pelampung pada sisi kanan (Starboard hand)

  • Bentuk pelampung : Runcing
  • Warna pelampung : hitam, hitam putih kotak-kotak atau hitam kuning kotak-kotak.
  • Tanda Puncak : segitiga atau belah ketupat
  • Jika ada Suar : warna penyinaran putih atau hijau cerlang
  • Scotlite : warna putih atau hijau
  • Pelampung hitam merupakan pelampung sisi kanan (starboard hand) jika datang dari laut.

2) Pelampung pada sisi kiri (Port hand)

  • Bentuk pelampung : tumpul
  • Warna pelampung : merah, merah putih kotak-kotak atau merah kuning kotak-kotak
  • Tanda Puncak : kubus atau T
  • Jika ada Suar : warna penyinaran putih atau merah cerlang
  • Scotlite : warna putih atau merah
  • Pelampung merah merupakan pelampung sisi kiri (port hand) jika  datang dari laut.

3) Pelampung Gosong Tengah-Pemisah dan Pertemuan (Middle ground, mid channel or bifuration)

  • Bentuk pelampung : Bundar, baik untuk hilir maupun untuk mudik
  • Warna pelampung : Putih merah mendatar baik untuk hilir maupun untuk mudik
  • Tanda puncak : untuk hilir, untuk mudik 
  • Jika ada suar : Isophase = periode gelap sama dengan periode terang 
  • Scotlite : untuk hilir untuk mudik

4) Pelampung Pengenal (Landfall)

  • Bentuk pelampung : Runcing
  • Warna pelampung : biasanya hitam putih atau merah putih vertikal
  • Tanda puncak : Silang
  • Jika ada suar : Putih cerlang atau putih tetap dengan penggelapan (flashing white or white occulting)

5) Pelampung Kerangka ( Wecks )

  • Bentuk pelampung : a) dilalui sisi kanan : runcing, b) dilalui sisi kiri : tumpul, c) dilalui pada kedua sisi : bundar
  • Warna pelampung : biasanya hijau
  • Tanda Puncak : -
  • Jika ada Suar : hijau cerlang atau hijau tetap dengan penggelapan (flashing green or occulting green)

6) Pelampung Khusus (Special buoys)

  • Pelampung Tempat Tuang (dumping ground, outfall, spoil ground)
  • Pelampung Tempat Berlabuh Kapal Karantina (quarantine anchorage)
  • Pelampung Tempat Latihan Tembak Menembak (practice firing ground)
  • Pelampung Peralihan Antara Laut Lepas dan Daerah Pedalaman


Daftar Pustaka 


Admiralty Manual of Navigation. Vol1, London, HMSO 1997 1st Impression (ISBN 0-11400-3-68-8)

D. Bambang Setono Adi, dkk 2008, Nautika Kapal Penangkap Ikan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta.

Frost, A. Practical Navigation for Second Mates, 6th ed. 1985. Glasgow, Brown, Son & Ferguson

H.R. Soebakti S. 1993. Intisari Ilmu Pelayaran Datar. Yayasan Pendidikan Pelayaran“ Djadajat – 1963”. Jakarta

Usman Salim, M.Ni, 1979. Ilmu Pelayaran 1 dan2 Kesatuan Pelaut Indonesia. Jakarta.
Yenezkiel Matahelumual. Diktat  Ilmu Pelayaran Datar, Yayasan Maritim Pembangunan Jakarta.

http://www-nautikakapalikan.blogspot.com/2016/09/menjangka-peta.html Menjangka Peta : diakses pada tanggal 9 April 2021 pukul 07.00 WIB 


No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!